(RIAUPOS.CO) — SUDAH beberapa hari belakangan ini, tumpukan tanah timbun yang banyak berceceran di jalan protokol terlihat mulai membahayakan warga, khususnya pengendara kendaraan bermotor.
Dari pantauan Riau Pos di lapangan, Ahad (3/11) terlihat tumpukan tanah timbun yang terdapat di Jalan SM Amin, Kecamatan Tampan berserakan di badan jalan sepanjang lebih kurang 400 meter.
Tumpukan tanah timbun tampak sudah mengering di badan jalan, dan meninggalkan debu yang memaksa warga untuk menutup mulut dan hidungnya, agar tak terhirup dan menumpuk di dalam tubuh.
Apalagi saat malam hari, jalan tersebut tidak memiliki penerangan yang memadai, sehingga membuat pengendara yang melintas tidak melihat secara jelas beberapa tumpukan tanah timbun yang berceceran dibadan jalan.
Jali (29) salah seorang pengendara yang sempat melintasi di Jalan SM Amin mengatakan, debu dan tenah timbun yang sudah menebal dijalan tersebut sudah sangat mengganggu mobilisasi warga setempat.
Apalagi tumpukan tanah kuning yang kering tersebut, tersebar beberapa ratus meter dari titik penimbunan proyek yang tidak diketahui pembangunanya tersebut.
“Ini sudah sangat membahayakan warga. Apalagi bagi yang ingin singgah di spbu, tumpukan tanah timbunnya sudah banyak berceceran diarea pintu masuk SPBU, bahkan, saat musim hujan seperti ini sudah pasti licin kalau bawa kendaraan bermotor,” ucapnya.
Dirinya meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk dapat sesegera mungkin menindak atau memberikan peringatan kepada kontraktor, agar debu dan tanam tumbun tak dibiarkan berceceran dibadan jalan yang membuat keselamatan warga jadi taruhannya.
Hal yang sama juga dituturkan oleh Rani (35) salah seorang penjual buah di pinggir jalan tersebut. Menurutnya, debu yang berceceran di badan jalan tersebut tidak hanya membahayakan warga, tapi juga membuat buah-buahan yang ia jual menjadi kotor akibat terkena dubu.
Meskipun pihak kontraktor melakukan pembersihan tanah yang bercecer akibat penimbunan. Namun, menurutnya tidak maksimal karena hanya beberapa meter dari proyek saja yang dibersihkan, sedangkan sisanya dibiarkan begitu saja.
“Sudah pasti membuat kita rugilah. Bagaimana orang mau singgah untuk membeli buah-buahan kita, sedangkan debunya bertebaran seperti ini. Kita pun jadi harus sering-sering menyiramkan air agar buah-buahan terlihat bersih kembali,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Tampan Hj Lismawati mengatakan, pihaknya menghimbau kepada para pengusaha angkutan tanah timbun, supaya membawa truk tanah timbunnya ditutup agar tidak berceceran di jalan.
Karena sudah ada sesuai dengan petunjuk dari instansi pemerintah yg sesuai izin. Dan Kepada pengendara kendaraan agar lebih berhati- hati mengendarai kendaraan, gunakan masker dan helm agar mengurangi debu di jalan.
“Kita juga menghimbau kepada pemilik proyek serta pengusaha angkutan tanah timbun, agar membersihkan tanah yang berceceran dijalan SM Amin, dan masalah ini akan kami tindaklanjuti mengkoordinasikan dengan instansi terkait, seperti Dishu, Satpol PP dan lainnya,” tuturnya.(ksm)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekabaru