PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tiga siswa asal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Pertanian Terpadu berhasil menciptakan alat penjernih udara yang dapat menyaring polusi. Alat tersebut memanfaatkan tanaman sansevieria atau lidah mertua dan batu zeolit yang mudah ditemukan.
Alat penyaringan polusi udara yang diberi nama enveri solution filter tersebut, juga berhasil menjuarai lomba karya tulis Pekan Raya Biologi 2020 yang dilaksanakan oleh Universitas Riau beberapa waktu lalu. Tiga siswa yang menciptakan alat tersebut yakni Alfahrizi, Mimi Nurvita dan Arti Sintia.
Seorang perwakilan siswa peneliti, Mimi menjelaskan, alat enveri polution filter ini mampu meminimalisir polusi udara dan udara yang dihasilkan tidak berbahaya bagi kesehatan. Mereka juga melakukan ujicoba di laboratorium pusat pengembangan pembangunan ekoregion Sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berkedudukan di Pekanbaru.
"Hasilnya, alat yang kami temukan ini mampu menurunkan kandungan polutan yang mengandung NO2," jelasnya.
Mimi menjelaskan, bahwa alasan mereka menciptakan alat tersebut yakni karena melihat saat ini polusi udara merupakan masalah utama yang menyebabkan gangguan kesehatan. Baik yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan dan akibat kendaraan bermotor.
"Atas dasar itu kami tertarik membuat alat penyaring polusi udara yang sederhana ini. Kami harap, alat ini bisa memberi solusi untuk mengantisipasi masalah polusi udara dan menciptakan udara yang bersih dan baik untuk kesehatan," sebutnya.(sol)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tiga siswa asal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Pertanian Terpadu berhasil menciptakan alat penjernih udara yang dapat menyaring polusi. Alat tersebut memanfaatkan tanaman sansevieria atau lidah mertua dan batu zeolit yang mudah ditemukan.
Alat penyaringan polusi udara yang diberi nama enveri solution filter tersebut, juga berhasil menjuarai lomba karya tulis Pekan Raya Biologi 2020 yang dilaksanakan oleh Universitas Riau beberapa waktu lalu. Tiga siswa yang menciptakan alat tersebut yakni Alfahrizi, Mimi Nurvita dan Arti Sintia.
- Advertisement -
Seorang perwakilan siswa peneliti, Mimi menjelaskan, alat enveri polution filter ini mampu meminimalisir polusi udara dan udara yang dihasilkan tidak berbahaya bagi kesehatan. Mereka juga melakukan ujicoba di laboratorium pusat pengembangan pembangunan ekoregion Sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berkedudukan di Pekanbaru.
"Hasilnya, alat yang kami temukan ini mampu menurunkan kandungan polutan yang mengandung NO2," jelasnya.
- Advertisement -
Mimi menjelaskan, bahwa alasan mereka menciptakan alat tersebut yakni karena melihat saat ini polusi udara merupakan masalah utama yang menyebabkan gangguan kesehatan. Baik yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan dan akibat kendaraan bermotor.
"Atas dasar itu kami tertarik membuat alat penyaring polusi udara yang sederhana ini. Kami harap, alat ini bisa memberi solusi untuk mengantisipasi masalah polusi udara dan menciptakan udara yang bersih dan baik untuk kesehatan," sebutnya.(sol)