RSD Akan Miliki 78 Tempat Tidur

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Setelah ditetapkan menjadi rumah sakit khusus perawatan pasien positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), kapasitas RS Daerah Madani Pekanbaru akan ditingkatkan. Nantinya akan ada total 78 tempat tidur dari yang sebelumnya 39 tempat tidur. 

Penetapan ini adalah kesepakatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Keterisian ruang rawat rumah sakit rujukan di Pekanbaru yang terus meningkat menjadi alasannya. Penetapan ini akan diikuti dengan peningkatan layanan dan fasilitas. Ini mulai dari ventilator, penyiapan ruang ICU hingga penambahan tenaga kesehatan (nakes).

- Advertisement -

Dikatakan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (2/11), posisi RSD Madani adalah memperkuat RSUD Arifin Achmad sebagai rumah sakit rujukan. "Tentunya RSD Madani kita bangun bertahap dan ini bukan tahap akhir, karena darurat ini dia bisa jadi melayani. Maka pemprov akan mendukung  kesiapan untuk itu. Kami rapat tadi menjelaskan bahwa akan ada total 78 tempat tidur paling lambat akhir bulan ini," jelasnya. 

Kemudian pula, laboratorium pemeriksaan swab milik Pemko Pekanbaru yang sudah ditunggu-tunggu dijanjikan akan ditempatkan di rumah sakit itu dan paling lama beroperasi dalam tiga pekan. "Alhamdulillah laboratorium dalam pekan ini pemasangan, alat-alat sudah datang. Dalam dua pekan ini selsai dan pekan ketiga berfungsi," urainya. 

- Advertisement -

Selanjutnya, ruang ICU yang jadi perhatian. Termasuk akan disiapkan ruang darurat khusus anak dan ibu hamil. "Kemudian juga kita harus menyediakan ruang ICU, kemudian juga saya minta tadi satu lagi untuk PICU (anak-anak), terutama juga ruang khusus ruang pelayanan ibu hamil yang terkena Covid," tegasnya. 

Di luar ini, Wako Pekanbaru bersama Gubernur Riau Syamsuar dan kepala daerah lain di Riau saat ini sedang dalam upaya mengejar anggaran dari pusat untuk penambahan fasilitas RSD Madani. "Pekan lalu pak gubernur juga menyampaikan peluang penguatan pelayanan di RSD dengan penambahan fasilitas melalui, kementerian PUPR, dan BNPB. Kita siapkan usulan bersama kabupaten kota yang lain," imbuhnya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru M Noer MBS didampingi Sekretaris dr Zaini Rizaldy mengatakan, perbedaan sebelum dan setelah penetapan RSD Madani sebagai rumah sakit khusus pasien COvid-19 adalah mengenai perawatan terhadap pasien selain corona. "Kalau kemarin kan kita masih menerima pasien umum perawatannya. Sekarang rawat inapnya khusus Covid-19. Untuk poliklinik rawat jalan tetap melayani pasien umum di luar Covid-19," paparnya.

Dia melanjutkan,dengan penetapan ini pula, akan ada penambahan fasilitas pendukung bagi perawatan pasien Covid-19. "Ventilator kita ada satu, mau ada tambahan dari provinsi dua atau tiga unit lagi.

Disamping itu, untuk nakes juga saat ini proses penambahan sedang dilakukan dengan perekrutan baru. "Personel sedang direkrut. Total 162 orang lagi, ini bergabung dengan puskesmas," imbuhnya.

Sebelumnya, diungkapkan Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, keputusan ini diambil berdasarkan tren keterisian rumah sakit di Pekanbaru saat ini. Belum lagi, RSUD Arifin Achmad jadi rujukan seluruh kabupaten dan kota yang ada di Riau. "Kalau nanti RSD Madani ini spesial untuk Covid-19. Ini sangat membantu RS lain. Karena kapasitas rumah sakit di Pekanbaru sudah mencapai 65 persen," jelasnya.

Dengan khususnya RSD Madani merawat pasien Covid-19, maka RS rujukan yang lain akan terbantu. "Dengan dukungan RS Madani bisa memperkuat RS rujukan di Pekanbaru. Nanti ada fasilitas pendukung untuk RSD Madani," katanya.(ali)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Setelah ditetapkan menjadi rumah sakit khusus perawatan pasien positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), kapasitas RS Daerah Madani Pekanbaru akan ditingkatkan. Nantinya akan ada total 78 tempat tidur dari yang sebelumnya 39 tempat tidur. 

Penetapan ini adalah kesepakatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Keterisian ruang rawat rumah sakit rujukan di Pekanbaru yang terus meningkat menjadi alasannya. Penetapan ini akan diikuti dengan peningkatan layanan dan fasilitas. Ini mulai dari ventilator, penyiapan ruang ICU hingga penambahan tenaga kesehatan (nakes).

Dikatakan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (2/11), posisi RSD Madani adalah memperkuat RSUD Arifin Achmad sebagai rumah sakit rujukan. "Tentunya RSD Madani kita bangun bertahap dan ini bukan tahap akhir, karena darurat ini dia bisa jadi melayani. Maka pemprov akan mendukung  kesiapan untuk itu. Kami rapat tadi menjelaskan bahwa akan ada total 78 tempat tidur paling lambat akhir bulan ini," jelasnya. 

Kemudian pula, laboratorium pemeriksaan swab milik Pemko Pekanbaru yang sudah ditunggu-tunggu dijanjikan akan ditempatkan di rumah sakit itu dan paling lama beroperasi dalam tiga pekan. "Alhamdulillah laboratorium dalam pekan ini pemasangan, alat-alat sudah datang. Dalam dua pekan ini selsai dan pekan ketiga berfungsi," urainya. 

Selanjutnya, ruang ICU yang jadi perhatian. Termasuk akan disiapkan ruang darurat khusus anak dan ibu hamil. "Kemudian juga kita harus menyediakan ruang ICU, kemudian juga saya minta tadi satu lagi untuk PICU (anak-anak), terutama juga ruang khusus ruang pelayanan ibu hamil yang terkena Covid," tegasnya. 

Di luar ini, Wako Pekanbaru bersama Gubernur Riau Syamsuar dan kepala daerah lain di Riau saat ini sedang dalam upaya mengejar anggaran dari pusat untuk penambahan fasilitas RSD Madani. "Pekan lalu pak gubernur juga menyampaikan peluang penguatan pelayanan di RSD dengan penambahan fasilitas melalui, kementerian PUPR, dan BNPB. Kita siapkan usulan bersama kabupaten kota yang lain," imbuhnya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru M Noer MBS didampingi Sekretaris dr Zaini Rizaldy mengatakan, perbedaan sebelum dan setelah penetapan RSD Madani sebagai rumah sakit khusus pasien COvid-19 adalah mengenai perawatan terhadap pasien selain corona. "Kalau kemarin kan kita masih menerima pasien umum perawatannya. Sekarang rawat inapnya khusus Covid-19. Untuk poliklinik rawat jalan tetap melayani pasien umum di luar Covid-19," paparnya.

Dia melanjutkan,dengan penetapan ini pula, akan ada penambahan fasilitas pendukung bagi perawatan pasien Covid-19. "Ventilator kita ada satu, mau ada tambahan dari provinsi dua atau tiga unit lagi.

Disamping itu, untuk nakes juga saat ini proses penambahan sedang dilakukan dengan perekrutan baru. "Personel sedang direkrut. Total 162 orang lagi, ini bergabung dengan puskesmas," imbuhnya.

Sebelumnya, diungkapkan Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, keputusan ini diambil berdasarkan tren keterisian rumah sakit di Pekanbaru saat ini. Belum lagi, RSUD Arifin Achmad jadi rujukan seluruh kabupaten dan kota yang ada di Riau. "Kalau nanti RSD Madani ini spesial untuk Covid-19. Ini sangat membantu RS lain. Karena kapasitas rumah sakit di Pekanbaru sudah mencapai 65 persen," jelasnya.

Dengan khususnya RSD Madani merawat pasien Covid-19, maka RS rujukan yang lain akan terbantu. "Dengan dukungan RS Madani bisa memperkuat RS rujukan di Pekanbaru. Nanti ada fasilitas pendukung untuk RSD Madani," katanya.(ali)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya