Minggu, 7 Juli 2024

Uji Kesiapan Pengelola Mal dan Pasar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar bersama Forkopimda Riau melakukan peninjauan ke Mal SKA dan Pasar Buah Pekanbaru, Selasa (2/6). Dalam peninjauan itu, Gubri meminta pengelola mal dan pasar untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Ini untuk menguji kesiapan mal dan pasar terhadap pelaksanaan new normal. Dengan arti kata mereka harus melakukan aturan yang sudah ditentukan. Hal ini dilakukan agar hal ini bisa menjadi kepedulian bagi semua orang," kata Gubri.

- Advertisement -

Untuk itu, Gubri meminta kepada pengelola mal dan pasar mematuhi protokol kesehatan seperti menyediakan alat cuci tangan, alat thermal scanner dan juga mengatur jarak pengunjungnya.

"Hal ini semata-mata untuk menekan penyebaran Covid-19 di Riau. Jangan sampai ada lagi transimisi lokal," sebutnya.

Menurut Gubri, penerapan new normal tersebut tergantung dari kesiapan daerah masing-masing. Di Pekanbaru sudah sebagian berjalan kebijakan new normal. Ini terbukti dengan sudah kembali beroperasinya mal-mal.

- Advertisement -

"Masyarakat sekarang sudah bisa makan di mal, tapi tentunya harus dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal itu juga kan sudah bagian dari new normal," ujarnya.

Baca Juga:  Tingkatkan SDM, Dorong Tertib Administrasi PBB

Namun demikian, pihaknya sekali lagi mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap new normal sebagai kehidupan seperti biasa saat belum adanya pandemi Covid-19. Namun kehidupan baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. "New normal ini kan bagaimana masyarakat bisa kembali produktif, namun tetap terhindar dari Covid-19," katanya.

Dijelaskan Gubri, untuk saat ini daerah yang masuk zona hijau hanya Kabupaten Rokan Hilir dan Kuansing. Sedangkan daerah lainnya berada dalam status zona kuning dan merah dari segi penularan Covid-19.

"Untuk dua daerah zona merah ada di Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti. Untuk itu masyarakat harus tetap waspada," ajaknya.

Terkait update Covid-19, kemarin (2/6) nihil kasus positif. Saat ini jumlah kasus positif di Riau masih 117 orang, 92 orang dinyatakan sembuh, 19 masih dirawat, dan enam orang meninggal dunia.

Satu PDP di Pelalawan Kembali Meninggal
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Pelalawan yang meninggal dunia kembali bertambah. PDP yang diketahui berinsial SU (laki-laki/52) itu, memiliki riwayat penyakit penyerta yaitu sesak napas, meski tidak memiliki riwayat bepergian keluar daerah. Warga Kelurahan Pelalawan itu mengembuskan napas terakhir setelah satu hari menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RS Ibnu Sina Pekanbaru, Senin (1/6) sore.

Baca Juga:  Bazar dan Pameran Seni Meriahkan HUT Ke-50 IKMR

"Dengan bertambahnya PDP meninggal tersebut, saat ini tercatat 9 PDP di Negeri Seiya Sekata ini yang meninggal," terang Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pelalawan H Asril SKM MKes kepada Riau Pos, Selasa (2/6).

Diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, SU dirujuk petugas medis Puskesmas Kecamatan Pelalawan ke RS Ibnu Sina Pekanbaru, Ahad (31/5) siang. Yang bersangkutan mengalami penyakit sesak napas sehingga langsung ditetapkan sebagai PDP. Namun, setelah satu hari mendapat perawatan dari tim medis, kondisi  kesehatan petani kelapa sawit itu mulai menurun, sehingga nyawanya tak tertolong dan mengembuskan napas terakhir, Senin (1/6) sore lalu sekitar pukul 17.40 WIB.

"Dan jenazah SU telah dikebumikan di TPU Kecamatan Pelalawan sesuai dengan protokol Covid-19," ujarnya.(sol/amn)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar bersama Forkopimda Riau melakukan peninjauan ke Mal SKA dan Pasar Buah Pekanbaru, Selasa (2/6). Dalam peninjauan itu, Gubri meminta pengelola mal dan pasar untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Ini untuk menguji kesiapan mal dan pasar terhadap pelaksanaan new normal. Dengan arti kata mereka harus melakukan aturan yang sudah ditentukan. Hal ini dilakukan agar hal ini bisa menjadi kepedulian bagi semua orang," kata Gubri.

Untuk itu, Gubri meminta kepada pengelola mal dan pasar mematuhi protokol kesehatan seperti menyediakan alat cuci tangan, alat thermal scanner dan juga mengatur jarak pengunjungnya.

"Hal ini semata-mata untuk menekan penyebaran Covid-19 di Riau. Jangan sampai ada lagi transimisi lokal," sebutnya.

Menurut Gubri, penerapan new normal tersebut tergantung dari kesiapan daerah masing-masing. Di Pekanbaru sudah sebagian berjalan kebijakan new normal. Ini terbukti dengan sudah kembali beroperasinya mal-mal.

"Masyarakat sekarang sudah bisa makan di mal, tapi tentunya harus dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal itu juga kan sudah bagian dari new normal," ujarnya.

Baca Juga:  Minimalisir Risiko Keamanan, Lapas Sinergi dengan Brimob

Namun demikian, pihaknya sekali lagi mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap new normal sebagai kehidupan seperti biasa saat belum adanya pandemi Covid-19. Namun kehidupan baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. "New normal ini kan bagaimana masyarakat bisa kembali produktif, namun tetap terhindar dari Covid-19," katanya.

Dijelaskan Gubri, untuk saat ini daerah yang masuk zona hijau hanya Kabupaten Rokan Hilir dan Kuansing. Sedangkan daerah lainnya berada dalam status zona kuning dan merah dari segi penularan Covid-19.

"Untuk dua daerah zona merah ada di Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti. Untuk itu masyarakat harus tetap waspada," ajaknya.

Terkait update Covid-19, kemarin (2/6) nihil kasus positif. Saat ini jumlah kasus positif di Riau masih 117 orang, 92 orang dinyatakan sembuh, 19 masih dirawat, dan enam orang meninggal dunia.

Satu PDP di Pelalawan Kembali Meninggal
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Pelalawan yang meninggal dunia kembali bertambah. PDP yang diketahui berinsial SU (laki-laki/52) itu, memiliki riwayat penyakit penyerta yaitu sesak napas, meski tidak memiliki riwayat bepergian keluar daerah. Warga Kelurahan Pelalawan itu mengembuskan napas terakhir setelah satu hari menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RS Ibnu Sina Pekanbaru, Senin (1/6) sore.

Baca Juga:  Komunitas Sekolah Harus Pahami Jajanan Sehat

"Dengan bertambahnya PDP meninggal tersebut, saat ini tercatat 9 PDP di Negeri Seiya Sekata ini yang meninggal," terang Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pelalawan H Asril SKM MKes kepada Riau Pos, Selasa (2/6).

Diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, SU dirujuk petugas medis Puskesmas Kecamatan Pelalawan ke RS Ibnu Sina Pekanbaru, Ahad (31/5) siang. Yang bersangkutan mengalami penyakit sesak napas sehingga langsung ditetapkan sebagai PDP. Namun, setelah satu hari mendapat perawatan dari tim medis, kondisi  kesehatan petani kelapa sawit itu mulai menurun, sehingga nyawanya tak tertolong dan mengembuskan napas terakhir, Senin (1/6) sore lalu sekitar pukul 17.40 WIB.

"Dan jenazah SU telah dikebumikan di TPU Kecamatan Pelalawan sesuai dengan protokol Covid-19," ujarnya.(sol/amn)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari