“Jangan Jual Sekolah Kami, Pak…”

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Warga yang tergabung dalam aliansi masyarakat peduli pendidikan, gabungan himpunan mahasiswa, dan pelajaran Pekanbaru (Hipemaru), menggelar aksi demonstrasi di gedung DPRD menuntut dan menolak SDN 01 dijadikan perluasan pasar Kodim, Senin (3/1/2021).

Datang dengan fasilitas mobil pickup yang dilengkapi dengan pengeras suara, serta membentangkan tiga spanduk penolakan dihadapkan kepada perwakilan rakyat yang menyambut aksi demo ini. Aksi ini mendapat pengawalan dari personil Polresta Pekanbaru. 

- Advertisement -

Dalam aksi ini, dihadirkan juga perwakilan wali murid, yang sama sekali tidak mendukung SDN 01 dijadikan pasar oleh Pemko Pekanbaru. Karena disebutkan ini merupakan sekolah tertua di Pekanbaru. 

"Kami minta kepada anggota DPRD untuk dapat memfasilitasi penolakan ini supaya rencana dijadikan pasar dibatalkan, " kata perwakilan wali murid dalam orasinya, Senin (3/1). 

- Advertisement -

Dalam orasi yang dilakukan bergiliran oleh para demonstran lewat pengeras suara, menyangkal jika alasan karena tidak nyaman menjadi alasan sekolah diberikan  untuk perluasan bisnis pasar. 

"Kami tidak ada merasakan tidak nyaman, pak dewan tolong dukung kami, cabut alih fungsi sekolah jadi pasar ini pak, " ujar perwakilan wali murid lainnya. 

Ada tulisan spanduk yang menjadi perhatian, yaitu "jangan jual sekolah kami pak,.. " Tulisan ini menduga, SDN 01 dihibahkan hanya untuk kepentingan bisnis. "Tolong dengarkan suara kami pak, tolong wahai pemimpin dan wakil kami di DPRD, " teriak Demonstran. 

Dari spanduk yang dibentangkan itu masing-masing bertuliskan, dari Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan, menuliskan pesan, "Tamaknya dan rakusnya pengusaha, katanya madani,. Bacot!".

Lalu spanduk lain bertuliskan, "kami ingin sekolah pak!! " 

"Kami ingin selamatkan SDN 01 ini. rencana ini pun tidak ada sosialisasi kepada para guru dan wali murid, ini aneh, " kata ketua komite SDN 01 Pekanbaru, Syafrial Alidin. 

Dia juga minta penjelasan, dan berharap rencana ini dibatalkan. 
 

Laporan: Agustiar (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Warga yang tergabung dalam aliansi masyarakat peduli pendidikan, gabungan himpunan mahasiswa, dan pelajaran Pekanbaru (Hipemaru), menggelar aksi demonstrasi di gedung DPRD menuntut dan menolak SDN 01 dijadikan perluasan pasar Kodim, Senin (3/1/2021).

Datang dengan fasilitas mobil pickup yang dilengkapi dengan pengeras suara, serta membentangkan tiga spanduk penolakan dihadapkan kepada perwakilan rakyat yang menyambut aksi demo ini. Aksi ini mendapat pengawalan dari personil Polresta Pekanbaru. 

Dalam aksi ini, dihadirkan juga perwakilan wali murid, yang sama sekali tidak mendukung SDN 01 dijadikan pasar oleh Pemko Pekanbaru. Karena disebutkan ini merupakan sekolah tertua di Pekanbaru. 

"Kami minta kepada anggota DPRD untuk dapat memfasilitasi penolakan ini supaya rencana dijadikan pasar dibatalkan, " kata perwakilan wali murid dalam orasinya, Senin (3/1). 

Dalam orasi yang dilakukan bergiliran oleh para demonstran lewat pengeras suara, menyangkal jika alasan karena tidak nyaman menjadi alasan sekolah diberikan  untuk perluasan bisnis pasar. 

"Kami tidak ada merasakan tidak nyaman, pak dewan tolong dukung kami, cabut alih fungsi sekolah jadi pasar ini pak, " ujar perwakilan wali murid lainnya. 

Ada tulisan spanduk yang menjadi perhatian, yaitu "jangan jual sekolah kami pak,.. " Tulisan ini menduga, SDN 01 dihibahkan hanya untuk kepentingan bisnis. "Tolong dengarkan suara kami pak, tolong wahai pemimpin dan wakil kami di DPRD, " teriak Demonstran. 

Dari spanduk yang dibentangkan itu masing-masing bertuliskan, dari Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan, menuliskan pesan, "Tamaknya dan rakusnya pengusaha, katanya madani,. Bacot!".

Lalu spanduk lain bertuliskan, "kami ingin sekolah pak!! " 

"Kami ingin selamatkan SDN 01 ini. rencana ini pun tidak ada sosialisasi kepada para guru dan wali murid, ini aneh, " kata ketua komite SDN 01 Pekanbaru, Syafrial Alidin. 

Dia juga minta penjelasan, dan berharap rencana ini dibatalkan. 
 

Laporan: Agustiar (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya