Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Wan Agusti: Anak Sekolah Daring Terganggu

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Warga Meranti Pandak mengeluhkan susahnya jaringan internet di wilayah mereka, sehingga berdampak pada anak-anak tidak bisa mengikuti proses belajar sistem daring di rumah dengan maksimal, dan harus keluar rumah mencari signal.
 
Persoalan ini dilaporkan warga Kelurahan Meranti Pandak, Rumbai kepada anggota DPRD Kota Pekanbaru Wan Agusti, saat melaksanakan kegiatan reses di daerah tersebut pekan lalu.
 
"Masyarakat Meranti Pandak minta jaringan atau jaringan internet bisa masuk daerah tersebut. Kondisi ini membuat anak mereka sekolah tidak bisa belajar daring di rumah, dan memaksa untuk keluar dari rumah, " kata Wan Agusti kepada wartawan, Selasa (31/8/2021).
 
Ditegaskan Wan lagi, keluhan soal susahnya jaringan ini, terjadi sejak pemerintah menetapkan sekolah dengan sistem daring. Sementara tidak ada dilakukan pengecekan terlebih dahulu, daerah mana saja yang memiliki signal kuat dan tidak dapat signal, lalu dicarikan solusi. 
 
"Sejak sekolah sistem daring, masyarakat mengaku kesulitan anaknya tidak bisa maksimal belajar di rumah, ini harus menjadi perhatian pemko. Apalagi sampai saat ini sekolah masih menerapkan sistem daring," papar politisi Gerindra ini.
 
Pemerintah diminta cepat merespon persoalan ini, karena dengan jaringan bagus maka bisa belajar daring dengan maksimal. Jika jaringan susah bagaimana bisa belajar dengan baik. Sementara dengan signal bagus saja masyarakat mengeluhkan dan minta supaya sekolah tatap muka segera dibuka kembali. 
 
"Tentu ini menjadi perhatian kami, dan aspirasi soal bagaimana bisa jaringan kuat dan bagus akan di sampaikan ke pemko untuk ditindaklanjuti," paparnya lagi. 
 
Soal jaringan ini, diungkapkan Wan Agusti, Gerindra Pekanbaru disebutkan pernah turun langsung ke daerah Meranti Pandak, dan masalah ini diharapkan segera dapat jawaban.
 
"Kami  juga sudah sidak bersama Ketua DPC Gerindra Rahul, dan akan perjuangkan untuk pembangunan tower baru, dan respon pemerintah juga sangat ditunggu masyarakat, " ujarnya. 
 
Selain masalah jaringan internet, kata Wan, warga minta supaya dibangun SMP. Jika tidak bisa bangun sekolah baru, maka bangun sekolah yang ada di merger supaya ada SMP.
 
 "Daerah Meranti Pandak memang kekurangan SMP, dan masalah ini juga sudah lama diminta, namun sampai hari ini belum juga terealisasikan," papar Wan.
 
Masalah pembangunan infrastruktur jalan, disampaikan Wan lagi, dan boxculvert, lalu normalisasi drainase dan normalisasi  anak sungai dan sungai, juga menjadi aspirasi masyarakat untuk dipenuhi oleh pemerintah. 
 
"Harapan kita tentu supaya didengar permintaan masyarakat dan diakomodir permintaan yang sudah tiga tahun belum diakomodir pemerintah, " tuturnya.
 
 
Laporan: Agustiar (Pekanbaru) 
 
Editor: Erwan Sani
Baca Juga:  Ratusan Turis Berkunjung ke Riau
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Warga Meranti Pandak mengeluhkan susahnya jaringan internet di wilayah mereka, sehingga berdampak pada anak-anak tidak bisa mengikuti proses belajar sistem daring di rumah dengan maksimal, dan harus keluar rumah mencari signal.
 
Persoalan ini dilaporkan warga Kelurahan Meranti Pandak, Rumbai kepada anggota DPRD Kota Pekanbaru Wan Agusti, saat melaksanakan kegiatan reses di daerah tersebut pekan lalu.
 
"Masyarakat Meranti Pandak minta jaringan atau jaringan internet bisa masuk daerah tersebut. Kondisi ini membuat anak mereka sekolah tidak bisa belajar daring di rumah, dan memaksa untuk keluar dari rumah, " kata Wan Agusti kepada wartawan, Selasa (31/8/2021).
 
Ditegaskan Wan lagi, keluhan soal susahnya jaringan ini, terjadi sejak pemerintah menetapkan sekolah dengan sistem daring. Sementara tidak ada dilakukan pengecekan terlebih dahulu, daerah mana saja yang memiliki signal kuat dan tidak dapat signal, lalu dicarikan solusi. 
 
"Sejak sekolah sistem daring, masyarakat mengaku kesulitan anaknya tidak bisa maksimal belajar di rumah, ini harus menjadi perhatian pemko. Apalagi sampai saat ini sekolah masih menerapkan sistem daring," papar politisi Gerindra ini.
 
Pemerintah diminta cepat merespon persoalan ini, karena dengan jaringan bagus maka bisa belajar daring dengan maksimal. Jika jaringan susah bagaimana bisa belajar dengan baik. Sementara dengan signal bagus saja masyarakat mengeluhkan dan minta supaya sekolah tatap muka segera dibuka kembali. 
 
"Tentu ini menjadi perhatian kami, dan aspirasi soal bagaimana bisa jaringan kuat dan bagus akan di sampaikan ke pemko untuk ditindaklanjuti," paparnya lagi. 
 
Soal jaringan ini, diungkapkan Wan Agusti, Gerindra Pekanbaru disebutkan pernah turun langsung ke daerah Meranti Pandak, dan masalah ini diharapkan segera dapat jawaban.
 
"Kami  juga sudah sidak bersama Ketua DPC Gerindra Rahul, dan akan perjuangkan untuk pembangunan tower baru, dan respon pemerintah juga sangat ditunggu masyarakat, " ujarnya. 
 
Selain masalah jaringan internet, kata Wan, warga minta supaya dibangun SMP. Jika tidak bisa bangun sekolah baru, maka bangun sekolah yang ada di merger supaya ada SMP.
 
 "Daerah Meranti Pandak memang kekurangan SMP, dan masalah ini juga sudah lama diminta, namun sampai hari ini belum juga terealisasikan," papar Wan.
 
Masalah pembangunan infrastruktur jalan, disampaikan Wan lagi, dan boxculvert, lalu normalisasi drainase dan normalisasi  anak sungai dan sungai, juga menjadi aspirasi masyarakat untuk dipenuhi oleh pemerintah. 
 
"Harapan kita tentu supaya didengar permintaan masyarakat dan diakomodir permintaan yang sudah tiga tahun belum diakomodir pemerintah, " tuturnya.
 
 
Laporan: Agustiar (Pekanbaru) 
 
Editor: Erwan Sani
Baca Juga:  Empat Mobil Perpustakaan Keliling Sasar 600 Titik Layanan
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari