PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Petugas gabungan TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dan petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, kembali menggagalkan upaya penyeludupan narkotika jenis sabu dan pil ekstasi pada Rabu (30/7) malam.
Penemuan barang haram tersebut terjadi di area terminal kargo Bandara SSK II Pekanbaru dalam sebuah paket pengiriman yang dicurigai saat melewati pemeriksaan X-Ray.
Paket mencurigakan tersebut terdeteksi saat petugas Avsec bersama personel Lanud RSN melaksanakan pemeriksaan rutin terhadap barang ekspedisi yang akan diberangkatkan menggunakan salah satu maskapai domestik.
Kecurigaan muncul terhadap sebuah paket berisi sepasang sepatu dengan tujuan Jakarta. Setelah diperiksa secara manual, ditemukan bungkusan hitam berisi 101 gram sabu di sepatu sebelah kiri dan 100 butir pil diduga ekstasi di sepatu sebelah kanan. Tindak lanjut penemuan langsung dilakukan secara terkoordinasi.
Petugas Avsec dan personel Lanud RSN BKO Bandara SSK II Pekanbaru segera berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau.
Hasil pengujian menggunakan alat narkotest menunjukkan bahwa butiran pil tersebut positif mengandung MDMA. Sedangkan bubuk kristal di dalam bungkusan sabu mengandung zat Metamfetamin.
Barang bukti tersebut kemudian diserahkan secara resmi kepada petugas BNNP Riau untuk proses hukum dan penyelidikan lebih lanjut. Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris mengapresiasi ketelitian dan sinergi yang ditunjukkan para personel di lapangan.
”Keberhasilan ini adalah bukti nyata pentingnya kerja sama yang solid antara unsur pengamanan bandara. Lanud RSN akan terus mendukung penuh upaya pemberantasan narkoba, khususnya di wilayah udara yang menjadi tanggung jawab kami,” ujar Marsma TNI Abdul Haris, Kamis (31/7).
Ia mengungkapkan, keberhasilan ini menjadi bukti komitmen aparat gabungan dalam menjaga keamanan nasional, sekaligus mengingatkan semua pihak bahwa jaringan peredaran narkotika terus berinovasi dalam modus penyelundupan.
”Kolaborasi seperti ini diharapkan terus diperkuat demi mewujudkan Indonesia bebas dari ancaman narkoba, khususnya di pintu-pintu gerbang transportasi seperti bandara,” pungkasnya. (dof)
Laporan DOFI ISKANDAR, Pekanbaru