PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2573 yang jatuh 1 Februari 2022, warga Tionghoa di Kota Pekanbaru mulai melakukan persiapan dengan berburu sejumlah perlengkapan Imlek di pasar tradisional maupun modern. Tahun ini, warga Tionghoa masih diimbau untuk merayakan Imlek secara sederhana karena Kota Pekanbaru belum lepas dari pandemi Covid-19.
Pantauan Riau Pos, Senin (31/1) di Pasar Sago atau yang lebih dikenal dengan kampung pecinaan, tampak sejumlah pedagang menjual barang perlengkapan perayaan Imlek. Seperti tebu, bunga, buah-buahan, burung pipit hingga makanan khas Imlek.
Salah seorang pedagang Erni mengatakan, perayaan Imlek tahun ini cukup terasa semaraknya. Di mana banyak masyarakat yang mulai memberanikan diri untuk berbelanja sendiri perlengkapan Imlek dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bahkan menurut Erni, penjualan di tahun ini jauh lebih meningkatkan dari dua tahun sebelumnya di masa awal pandemi Covid-19. Sehingga membuatnya optimistis dengan keuntungan.
"Tahun ini lebih meningkatkan. Sebesar 40 persen. Jauh lebih bagus dari dua tahun sebelumnya,” kata dia.
Seorang pembeli Liliana mengaku saat ini mulai berani untuk berbelanja perlengkapan Imlek karena kondisi pandemi Covid-19 di Kota Pekanbaru yang mulai melandai dan sudah banyaknya masyarakat yang mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19.
"Saya lebih senang belanja sendiri. Karena bisa melihat dengan jelas kualitas bahan yang kita perlu kan untuk persiapan Imlek,” ucapnya.
Rayakan Imlek Secara Sederhana
Sementara itu, Ketua Paguyuan Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau, Stephen Sanjaya, Paguyuan Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) mengimbau kepada warga Tionghoa di Riau untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili secara sederhana saja, hal ini disebabkan karena Provinsi Riau dan Indonesia masih dalam suasana pandemi Covid-19, sehingga seluruh masyarakat diminta untuk memperketat protokol kesehatan.
"Tahun ini kita mengimbau agar Imlek dirayakan secara sederhana," ucapnya.
Lanjut Stephen, dalam perayaan Imlek terdapat serangkaian ritual dan ibadah selama tahun baru Imlek yang dilakukan oleh warga Thionghoa sebagai wujud syukur dan pengharapan yang dilakukan di klenteng dan vihara.
Meskipun pendami, seluruh klenteng dan vihara di Pekanbaru tetap buka selama momen tahun baru Imlek namun tetap dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Kita berharap tahun ini membawa perubahan ke arah yang lebih baik, namun kita tetap perlu memilki perhitungan yang matang dalam melangkah,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Bidang Media PSMTI Riau Ket Tjing, menginformasikan bahwa acara pelepasan kembang api dalam menyambut perayaan tahun baru Imlek yang sedianya akan dilaksanakan pada Senin malam (31/1) di Jalan Karet Pekanbaru dibatalkan demi menghindari kerumunan.
"Tak jadi pelepasan kembang api di Jalan Karet Pekanbaru. Khawatir terjadi kerumunan. Makanya kami mengimbau untuk warga Thionghoa agar merayakan Imlek dirumah saja dan secara sederhana agar membantu pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19 ini, " tegasnya.(ayi)