DUMAI (RIAUPOS.CO) – Program Kampung Iklim (Proklim) yang sudah dicanangkan sekitar 2012 lalu, ternyata telah mengalami perubahan. Di mana, di 2024 ini, nama Proklim sudah berganti menjadi Program Komunikasi Lingkungan Hidup.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Praktisi Proklim Riau Alkahfi Sutikno yang dihubungi Riau Pos, Sabtu (17/2) di Dumai. ”Proklim sudah berganti nama. Walaupun berganti nama, namun orientasinya tetap berbasis lingkungan,” kata Alkahfi.
Di Dumai sendiri, tambah Alkahfi, perkembangan Proklim di 2023 jelas mengalami peningkatan. Hal ini sudah ditandai dengan adanya daerah Proklim yang tersebar di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan Dumai Kota.
Dengan menggunakan nama baru yakni program komunitas lingkungan hidup, tambah Alkahfi, makanya bisa dikembangkan di kecamatan lain. Malahaan, konsep program komunitas lingkungan hidup tersebut bisa menyasar ke sejumlah sekolah Adiwiyata yang ada di Kota Dumai. ”Setiap sekolah Adiwiyata bisa untuk kegiatan program komunitas lingkungan hidup,” kata Alkahfi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai Agus Gunawan yang dihubungi Riau Pos secara terpisah kemarin menjelaskan, konsep pembangunan berkelanjutan yang berbasis lingkungan tetap terus ditingkatkan. Pertimbangannya ada beberapa kecamatan di wilayah Kota Dumai yang belum mempunyai kampung iklim.
Daerah di Kota Dumai yang belum memiliki kampung iklim, di antara Kecamatan Sungai Sembilan, Kecamatan Medang Kampai dan Kecamatan Bukit Kapur. ”Ini tetap menjadi fokus dan perhatian kita,” kata Agus seraya menambahkan kecamatan sudah memiliki kampung iklim dan malah telah dilakukannya penilaian sejak 2023 lalu.(sah)