- Advertisement -
DUMAI (RIAUPOS.CO) – Program transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) disosialisasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dumai bekerja sama dengan PAUD. Sosialisasikan transisi PAUD ke SD ini ditandai dengan mengunjungi beberapa sekolah yang ada di Dumai.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai Yusmanidar kemarin menjelaskan persoalan yang kerap terjadi di masyarakat saat ini yaitu masih berkembangnya miskonsepsi tentang PAUD. Khususnya yang berkaitan dengan kemampuan baca, tulis, hitung (calistung).
- Advertisement -
“Masih banyak guru atau orang tua yang beranggapan bahwa calistung merupakan penentu utama keberhasilan anak dalam belajar. Semoga dengan sosialisasi ini, para guru dan orang tua bisa memahami dan mengupayakan perubahan pada proses pembelajaran di satuan pendidikan,’’ kata Yusmanidar.
Masa transisi dari PAUD ke SD/MI, lanjut Yusmanidar, merupakan momen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk itu, sudah sepantasnya satuan pendidikan memastikan proses transisi ini berjalan baik dan menyenangkan. ‘’Ini bisa membentuk kemampuan fondasi yang kokoh bagi anak-anak pada jenjang pendidikan awal,’’ kata Yusmanidar.
Dalam mensosialisasikan program transisi PAUD ke SD tersebut, Disdikbud bersama unsur PAUD berkunjung di sejumlah sekolah. Sekolah yang dikunjungi tersebut terdiri dari dua SD berstatus negeri dan satu sekolah swasta serta TK.
- Advertisement -
‘’Program ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa tidak ada patahan pembelajaran dari jenjang PAUD ke SD. Sehingga peserta didik dapat menguasai kemampuan dasar di sekolah awal,’’ kata Yusmanidar. (sah)
DUMAI (RIAUPOS.CO) – Program transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) disosialisasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dumai bekerja sama dengan PAUD. Sosialisasikan transisi PAUD ke SD ini ditandai dengan mengunjungi beberapa sekolah yang ada di Dumai.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai Yusmanidar kemarin menjelaskan persoalan yang kerap terjadi di masyarakat saat ini yaitu masih berkembangnya miskonsepsi tentang PAUD. Khususnya yang berkaitan dengan kemampuan baca, tulis, hitung (calistung).
- Advertisement -
“Masih banyak guru atau orang tua yang beranggapan bahwa calistung merupakan penentu utama keberhasilan anak dalam belajar. Semoga dengan sosialisasi ini, para guru dan orang tua bisa memahami dan mengupayakan perubahan pada proses pembelajaran di satuan pendidikan,’’ kata Yusmanidar.
Masa transisi dari PAUD ke SD/MI, lanjut Yusmanidar, merupakan momen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk itu, sudah sepantasnya satuan pendidikan memastikan proses transisi ini berjalan baik dan menyenangkan. ‘’Ini bisa membentuk kemampuan fondasi yang kokoh bagi anak-anak pada jenjang pendidikan awal,’’ kata Yusmanidar.
- Advertisement -
Dalam mensosialisasikan program transisi PAUD ke SD tersebut, Disdikbud bersama unsur PAUD berkunjung di sejumlah sekolah. Sekolah yang dikunjungi tersebut terdiri dari dua SD berstatus negeri dan satu sekolah swasta serta TK.
‘’Program ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa tidak ada patahan pembelajaran dari jenjang PAUD ke SD. Sehingga peserta didik dapat menguasai kemampuan dasar di sekolah awal,’’ kata Yusmanidar. (sah)