Bongkar Jembatan Sumbat Aliran Air

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP memastikan pihaknya akan melakukan pembongkaran terhadap jembatan ke ruko yang pembuatannya malah menyumbat aliran air.

Hal ini disampaikannya setelah melakukan peninjauan jalan dan drainase rusak di Kecamatan Tuah Madani, Kecamatan Binawidya, dan Kecamatan Payung Sekaki, Senin (26/2) lalu.

- Advertisement -

Dari peninjauan bersama bersama Kadis PUPR, Kadis Perkim, Kadis Kominfo, camat dan perangkat lainnya, Pj Wako menemukan, bahwa salah satu penyebab genangan air sering meluap ke jalan dikarenakan sistem drainase yang tersumbat. Akibatnya, jalan menjadi cepat rusak.

”Sumbatan drainase terjadi karena penumpukan sampah, sedimen serta pembuatan jembatan di atas drainase atau parit yang mempersempit ruang drainase dan membuat aliran air terganggu,” sebutnya, Rabu (28/2).

- Advertisement -

Pj Wako mengatakan akan melakukan tindakan tegas terhadap aktivitas usaha maupun perumahan yang menghambat dan merusak infrastruktur jalan. Termasuk pembuatan jembatan di atas parit yang menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar di drainase atau parit.

”Jembatan yang menyebabkan drainase tersumbat akan kami bongkar. Karena kalau kami biarkan, kami bangun jalan, tergenang lagi, rusak lagi (jalan, red). Makanya, awal perbaikan jalan rusak, akan kami mulai dengan perbaikan sistem drainase,” ujar Uun, panggilan akrab Muflihun.

Terkait hal itu, ia meminta pengertian dari para pemilik bangunan, seperti ruko atau toko yang membangun jembatan di depan bangunannya Bongkar Jembatan Sumbat Aliran Air

namun mengganggu aliran drainase. ”Pemilik ruko dan toko, kami mohon pengertiannya. Ini terpaksa kami lakukan (pembongkara jembatan, red) karena ada kepentingan yang lebih besar yaitu masyarakat,” tambahnya.

Ia menjelaskan, drainase merupakan milik Pemko Pekanbaru yang fungsinya dibuat untuk mencegah air menggenang ke jalan ketika hujan turun. ”Makanya, kalau ada jembatan menutup dan akhirnya drainase tersumbat, maka mau tak mau, jembatan harus dibongkar agar air bisa lewat. Kalau air tetap ke jalan, perbaikan jalan yang dilakukan akan sia-sia,” tutupnya.(yls)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP memastikan pihaknya akan melakukan pembongkaran terhadap jembatan ke ruko yang pembuatannya malah menyumbat aliran air.

Hal ini disampaikannya setelah melakukan peninjauan jalan dan drainase rusak di Kecamatan Tuah Madani, Kecamatan Binawidya, dan Kecamatan Payung Sekaki, Senin (26/2) lalu.

Dari peninjauan bersama bersama Kadis PUPR, Kadis Perkim, Kadis Kominfo, camat dan perangkat lainnya, Pj Wako menemukan, bahwa salah satu penyebab genangan air sering meluap ke jalan dikarenakan sistem drainase yang tersumbat. Akibatnya, jalan menjadi cepat rusak.

”Sumbatan drainase terjadi karena penumpukan sampah, sedimen serta pembuatan jembatan di atas drainase atau parit yang mempersempit ruang drainase dan membuat aliran air terganggu,” sebutnya, Rabu (28/2).

Pj Wako mengatakan akan melakukan tindakan tegas terhadap aktivitas usaha maupun perumahan yang menghambat dan merusak infrastruktur jalan. Termasuk pembuatan jembatan di atas parit yang menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar di drainase atau parit.

”Jembatan yang menyebabkan drainase tersumbat akan kami bongkar. Karena kalau kami biarkan, kami bangun jalan, tergenang lagi, rusak lagi (jalan, red). Makanya, awal perbaikan jalan rusak, akan kami mulai dengan perbaikan sistem drainase,” ujar Uun, panggilan akrab Muflihun.

Terkait hal itu, ia meminta pengertian dari para pemilik bangunan, seperti ruko atau toko yang membangun jembatan di depan bangunannya Bongkar Jembatan Sumbat Aliran Air

namun mengganggu aliran drainase. ”Pemilik ruko dan toko, kami mohon pengertiannya. Ini terpaksa kami lakukan (pembongkara jembatan, red) karena ada kepentingan yang lebih besar yaitu masyarakat,” tambahnya.

Ia menjelaskan, drainase merupakan milik Pemko Pekanbaru yang fungsinya dibuat untuk mencegah air menggenang ke jalan ketika hujan turun. ”Makanya, kalau ada jembatan menutup dan akhirnya drainase tersumbat, maka mau tak mau, jembatan harus dibongkar agar air bisa lewat. Kalau air tetap ke jalan, perbaikan jalan yang dilakukan akan sia-sia,” tutupnya.(yls)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya