PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lambannya penanganan dari pemerintah terhadap kerusakan di Jalan M Yamin, Kecamatan Senapelan, membuat warga di kawasan tersebut berswadaya melakukan perbaikan jalan tersebut dengan alat seadanya.
Beberapa hari lalu, warga turun langsung melakukan penimbunan lubang menggunakan batu sisa dari pecahan bahan bangunan yang tak terpakai lagi. Di antara mereka hanya menggunakan tangan kosong dan sebagian lagi membawa cangkul serta martil untuk menutup lubang-lubang di jalan dengan bebatuan.
Menurut warga sekitar, Eri Ompong, Senin (26/2), kerusakan badan jalan alternatif yang juga dekat dengan kawasan bersejarah di Kota Pekanbaru itu sudah berlangsung selama hampir setahun lamanya. Namun terkesan dibiarkan tanpa adanya penanganan serius oleh pemerintah daerah.
Bahkan, jumlah lubang yang tadinya hanya hitungan jari saja, kini sudah hampir rata di sepanjang jalan tersebut. Sehingga kerap menyebabkan pengendara kendaraan bermotor mengalami kecelakaan di kawasan tersebut.
”Sudah banyak yang terjatuh dan luka karena lubang yang ada itu cukup dalam, makanya yang kerap mengalami kecelakaan itu kaum ibu-ibu dan remaja,” ujarnya.
Lanjut Eri, dalam proses penimbunan lubang kemarin, sedikitnya ada 20 mobil pickup yang bolak-balik melakukan pengangkutan material untuk penimbunan lubang di badan jalan. Saat ini, lubang sudah tertutup dan jalan sedikit lebih nyaman dilalui. ”Total ada belasan lubang yang sudah ditutupi pakai pecahan bebatuan bekas ini. Kami berharap semoga ruas jalan alternatif ini segera mendapatkan perhatian dari pemerintah kota,” katanya
Sementara itu salah seorang pengendara motor yang melintas di Jalan M Yamin itu, Wahyudi mengaku sangat berterima kasih atas kepedulian warga sekitar yang melakukan penimbunan terhadap lubang besar yang ada di jalan tersebut.
Ia merasa sangat terbantu dengan kinerja masyarakat sekitar itu, karena selama setahun terakhir melintasi jalan alternatif itu, puluhan lubang dengan kedalaman yang beragam kerap mengancam keselamatannya.
”Seharusnya pemerintah kota malu dengan kegiatan yang dilakukan masyarakat sekitar jalan rusak ini. Selama ini masyarakat dan pengendara kerap bayar pajak, tapi perbaikan jalan tidak dilakukan secara menyeluruh sehingga masyarakat dan pengendara kecewa dengan kinerja pemerintah,” tuturnya.(ayi)