Rabu, 27 November 2024
spot_img

 Ini Kata Roy Suryo soal Rekaman Pembicaraan 6 Pengawal Habib Rizieq yang Ditembak Polisi

BANDUNG (RIAUPOS.CO) – Polisi menyebutkan ada enam orang pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) tewas ditembak karena menyerang menggunakan senjata tajam dan senjata api di Tol Jakarta-Cikampek km 50, Senin (7/12/2020) dini hari. 

Pascaperistiwa tersebut, beredar rekaman yang diduga rekaman pembicaraan handy talky (HT) para pengikut Rizieq Shihab.  Pada rekaman itu terdengar mereka melakukan pengawalan terhadap rombongan HRS. 

Pembicaraan lebih banyak membahas soal perjalanan mereka yang diduga diikuti oleh kendaraan lain. Rekaman itu juga menyebut beberapa pelat nomor dan merek kendaraan yang diduga mengikuti rombongan tersebut.  

Menanggapi hal itu, pengamat telematika yang juga mantan Menkominfo, Roy Suryo, mengatakan, bisa jadi rekaman itu benar adanya. Namun, secara isi, dinilai kurang signifikan karena rekaman itu tidak sampai pada kejadian penembakan.  

Di rekaman tidak terdengar suara tembakan atau keributan lainnya kendati rekaman itu berdurasi 16.58 menit. 

"Jadi meski rekaman (antar-HT, red) itu bisa benar, namun secara isi kurang signifikan. Seandainya CCTV di ruas tol itu bisa didapatkan, tentu akan bisa memberikan penjelasan yg lebih komprehensif," kata Roy Suryo, Senin (7/12/2020). 

Baca Juga:  Jual Sabu Pemilik Kedai Tuak Diringkus Polisi

Kendati begitu, Roy menjelaskan, dari rekaman pembicaraan itu ada indikasi akan terjadi penyerangan terhadap kendaraan lain yg mengganggu rombongan tersebut. 

"Namun hal itu tetap kurang bisa dijadikan fakta hukum," ujarnya. 

Artinya, kata Roy Suryo, siapa pun yang akan menggunakan bukti rekaman suara percakapan lewat HT itu harus diperkuat lagi dengan alat bukti lain. Misalnya, rekaman CCTV atau keterangan saksi-saksi. 

"Jadi saran saya sebaiknya dalam setiap bukti elektronik yang akan digunakan sebagai petunjuk atau alat bukti yang berkekuatan hukum, mesti harus signifikan dari sisi materi dan isi agar tidak menimbulkan multiinterpretatif bagi masyarakat," kata Roy.  

Diberitakan sebelumnya, polisi menembak kelompok yang diduga pendukung Habib Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Mereka dari Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) yang bertugas mengawal Habib Rizieq. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan polisi terpaksa menembak karena diserang oleh beberapa orang dari kelompok tersebut. Mereka menyerang menggunakan senjata tajam dan senjata api.

Baca Juga:  Ngaku Dapat Bisikian Gaib, Lalu Culik Anak, dan Menukarnya dengan Beras untuk Main Game Online

"Kemudian petugas melakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan enam orang penyerang meninggal dunia dan empat orang melarikan diri," kata Irjen Fadil di Jakarta, Senin (7/12/2020). 

Adapun identitas keenam orang yang tewas ditembak mati polisi, yakni M Reza, Lutfhil Hakim, Akhmad Sofyan, M Suci Khadavi, Fais dan Ambon. 

Fadil mengatakan, peristiwa berawal petugas sedang menyelidiki informasi mengenai pengerahan massa terkait pemanggilan Rizieq Shihab di Polda Metro, Senin (7/12). Ketika berkendara di jalan Tol Jakarta-Cikampek, petugas diberhentikan oleh dua kendaraan. 

"Diduga pengikut MRS (Muhammad Rizieq Shihab, red), kendaraan petugas dipepet lalu diserang menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata dia. 

Atas kejadian itu, petugas mengalami kerugian berupa kerusakan kendaraan karena ditabrak pelaku dan ada bekas penembakan pelaku.  

Sumber: RMOL/Pojoksatu/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
 

BANDUNG (RIAUPOS.CO) – Polisi menyebutkan ada enam orang pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) tewas ditembak karena menyerang menggunakan senjata tajam dan senjata api di Tol Jakarta-Cikampek km 50, Senin (7/12/2020) dini hari. 

Pascaperistiwa tersebut, beredar rekaman yang diduga rekaman pembicaraan handy talky (HT) para pengikut Rizieq Shihab.  Pada rekaman itu terdengar mereka melakukan pengawalan terhadap rombongan HRS. 

- Advertisement -

Pembicaraan lebih banyak membahas soal perjalanan mereka yang diduga diikuti oleh kendaraan lain. Rekaman itu juga menyebut beberapa pelat nomor dan merek kendaraan yang diduga mengikuti rombongan tersebut.  

Menanggapi hal itu, pengamat telematika yang juga mantan Menkominfo, Roy Suryo, mengatakan, bisa jadi rekaman itu benar adanya. Namun, secara isi, dinilai kurang signifikan karena rekaman itu tidak sampai pada kejadian penembakan.  

- Advertisement -

Di rekaman tidak terdengar suara tembakan atau keributan lainnya kendati rekaman itu berdurasi 16.58 menit. 

"Jadi meski rekaman (antar-HT, red) itu bisa benar, namun secara isi kurang signifikan. Seandainya CCTV di ruas tol itu bisa didapatkan, tentu akan bisa memberikan penjelasan yg lebih komprehensif," kata Roy Suryo, Senin (7/12/2020). 

Baca Juga:  Mabes Polri Akan Periksa Kapolda Sumsel Terkait Sumbangan Akidi Tio

Kendati begitu, Roy menjelaskan, dari rekaman pembicaraan itu ada indikasi akan terjadi penyerangan terhadap kendaraan lain yg mengganggu rombongan tersebut. 

"Namun hal itu tetap kurang bisa dijadikan fakta hukum," ujarnya. 

Artinya, kata Roy Suryo, siapa pun yang akan menggunakan bukti rekaman suara percakapan lewat HT itu harus diperkuat lagi dengan alat bukti lain. Misalnya, rekaman CCTV atau keterangan saksi-saksi. 

"Jadi saran saya sebaiknya dalam setiap bukti elektronik yang akan digunakan sebagai petunjuk atau alat bukti yang berkekuatan hukum, mesti harus signifikan dari sisi materi dan isi agar tidak menimbulkan multiinterpretatif bagi masyarakat," kata Roy.  

Diberitakan sebelumnya, polisi menembak kelompok yang diduga pendukung Habib Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Mereka dari Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) yang bertugas mengawal Habib Rizieq. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan polisi terpaksa menembak karena diserang oleh beberapa orang dari kelompok tersebut. Mereka menyerang menggunakan senjata tajam dan senjata api.

Baca Juga:  Imam Nahrawi Dituntut 10 Tahun

"Kemudian petugas melakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan enam orang penyerang meninggal dunia dan empat orang melarikan diri," kata Irjen Fadil di Jakarta, Senin (7/12/2020). 

Adapun identitas keenam orang yang tewas ditembak mati polisi, yakni M Reza, Lutfhil Hakim, Akhmad Sofyan, M Suci Khadavi, Fais dan Ambon. 

Fadil mengatakan, peristiwa berawal petugas sedang menyelidiki informasi mengenai pengerahan massa terkait pemanggilan Rizieq Shihab di Polda Metro, Senin (7/12). Ketika berkendara di jalan Tol Jakarta-Cikampek, petugas diberhentikan oleh dua kendaraan. 

"Diduga pengikut MRS (Muhammad Rizieq Shihab, red), kendaraan petugas dipepet lalu diserang menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata dia. 

Atas kejadian itu, petugas mengalami kerugian berupa kerusakan kendaraan karena ditabrak pelaku dan ada bekas penembakan pelaku.  

Sumber: RMOL/Pojoksatu/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari