Minggu, 8 September 2024

Dua Regu Brimob Polda Papua Dikirim untuk Membantu Mengamankan Yalimo

JAYAPURA (RIAUPOS.CO) – Polda Papua mengirim dua regu Brimob ke Yalimo guna mengamankan wilayah tersebut setelah aksi pembakaran sejumlah fasilitas pemerintahan.

Pembakaran itu diduga dilakukan oleh massa pendukung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi-Jhon Wilil pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saat ini anggota Brimob sudah digeser ke Elelim, Ibukota Kabupaten Yalimo dengan pesawat," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, di Jayapura, Rabu (30/6/2021). 

Mathius Fakhiri menerangkan bantuan regu Brimob itu dikirim lewat udara, karena jalur darat tak bisa dilalui. Pasalnya, ada jembatan yang dibakar dan massa menebang pohon, kemudian membentangkannya di tengah jalan sehingga menyulitkan akses.

- Advertisement -

Ia mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima situasi kamtibmas di wilayah itu setelah aksi massa pascaputusan MK pada Selasa (29/6) lalu kini sudah relatif kondusif. Meskipun demikian, sambung putra daerah Papua tersebut, personel TNI/Polri masih berjaga-jaga.

Baca Juga:  Rp1,39 Miliar Uang Nasabah Raib

Ia menerangkan, aksi pembakaran sejumlah kantor dan fasilitas pemerintahan di Yalimo itu terjadi ketika massa diduga pendukung Yalimo Erdi-John Wilil yang tak terima putusan MK mendiskualifikasi jagoannya dalam pelaksanaan Pilkada.

- Advertisement -

Awalnya, masyarakat menonton jalannya sidang putusan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah pembacaan amar putusan, massa marah hingga melakukan aksi pembakaran sejumlah gedung fasilitas pemerintahan dan umum.

Massa di Kabupaten Yalimo melakukan aksi pembakaran terhadap delapan kantor pemerintahan sebagai reaksi dari diskualifikasi pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil oleh MK pada hari Selasa.

Ia mengakui karena ada kesalahan prediksi yang dibuat Polres Yalimo, yang membuat reaksi berlebihan dari pendukung paslon nomor urut 1 itu bisa lebih dini diredam.

Baca Juga:  Penjual Video Porno Lewat Aplikasi Ditangkap

"Kapolres percaya tidak akan ada masalah sehingga mengembalikan BKO yang ada di Yalimo hingga personel TNI/Polri di kabupaten ini hanya 103 personel, sebanyak 40 personel di antaranya adalah anggota Polres Yalimo," kata Irjen Pol Fakhiri.

Upaya meredam aksi susulan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Erdi Dabi serta tokoh masyarakat dan agama di Yalimo.

"Mudah-mudahan situasi kamtibmas segera kembali kondusif, " kata Fakhiri.

Sumber: JPNN/News/CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAYAPURA (RIAUPOS.CO) – Polda Papua mengirim dua regu Brimob ke Yalimo guna mengamankan wilayah tersebut setelah aksi pembakaran sejumlah fasilitas pemerintahan.

Pembakaran itu diduga dilakukan oleh massa pendukung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi-Jhon Wilil pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saat ini anggota Brimob sudah digeser ke Elelim, Ibukota Kabupaten Yalimo dengan pesawat," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, di Jayapura, Rabu (30/6/2021). 

Mathius Fakhiri menerangkan bantuan regu Brimob itu dikirim lewat udara, karena jalur darat tak bisa dilalui. Pasalnya, ada jembatan yang dibakar dan massa menebang pohon, kemudian membentangkannya di tengah jalan sehingga menyulitkan akses.

Ia mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima situasi kamtibmas di wilayah itu setelah aksi massa pascaputusan MK pada Selasa (29/6) lalu kini sudah relatif kondusif. Meskipun demikian, sambung putra daerah Papua tersebut, personel TNI/Polri masih berjaga-jaga.

Baca Juga:  Polisi Berhasil Bongkar Otak Percobaan Pembunuhan Wartawan

Ia menerangkan, aksi pembakaran sejumlah kantor dan fasilitas pemerintahan di Yalimo itu terjadi ketika massa diduga pendukung Yalimo Erdi-John Wilil yang tak terima putusan MK mendiskualifikasi jagoannya dalam pelaksanaan Pilkada.

Awalnya, masyarakat menonton jalannya sidang putusan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah pembacaan amar putusan, massa marah hingga melakukan aksi pembakaran sejumlah gedung fasilitas pemerintahan dan umum.

Massa di Kabupaten Yalimo melakukan aksi pembakaran terhadap delapan kantor pemerintahan sebagai reaksi dari diskualifikasi pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil oleh MK pada hari Selasa.

Ia mengakui karena ada kesalahan prediksi yang dibuat Polres Yalimo, yang membuat reaksi berlebihan dari pendukung paslon nomor urut 1 itu bisa lebih dini diredam.

Baca Juga:  Pedagang Pasar di Terminal Akap Dirampok, Petugas Jaga: Menodongkan Senjata, Mundurlah Awak

"Kapolres percaya tidak akan ada masalah sehingga mengembalikan BKO yang ada di Yalimo hingga personel TNI/Polri di kabupaten ini hanya 103 personel, sebanyak 40 personel di antaranya adalah anggota Polres Yalimo," kata Irjen Pol Fakhiri.

Upaya meredam aksi susulan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Erdi Dabi serta tokoh masyarakat dan agama di Yalimo.

"Mudah-mudahan situasi kamtibmas segera kembali kondusif, " kata Fakhiri.

Sumber: JPNN/News/CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari