TOKYO (RIAUPOS.CO) – SEBANYAK 379 penumpang dan awak pesawat Japan Airlines berhasil lolos dari kebakaran menyusul tabrakan dengan pesawat penjaga pantai jepang di bandara Haneda, Jepang pada Selasa (2/1) sore waktu setempat.
Namun, nasib kurang beruntung dialami lima awak pesawat penjaga pantai jepang. Lima awak tersebut dilaporkan meninggal dunia.
Juru bicara mereka mengatakan bahwa hanya satu awak, yaitu sang pilot saja yang berhasil melarikan diri. Menurut laporan penjaga pantai, tabrakan tersebut melibatkan salah satu pesawat yang sedang menuju ke Bandara Niigata di pantai barat Jepang untuk mengirimkan bantuan kepada pengungsi yang terjebak dalam gempa bumi dahsyat, Senin (1/1).
Tayangan langsung di stasiun penyiaran publik NHK memperlihatkan detik-detik kebakaran pesawat Japan Airlines (JAL) Airbus A350 saat tergelincir di landasan pacu pukul 6 sore waktu setempat. Pemadam kebakaran mengerahkan setidaknya 70 truk pemadam untuk menjinakkan si jago merah.
Meski kesulitan mengendalikan kobaran api, upaya mereka akhirnya berhasil membuat api padam.
Sebuah rekaman dan gambar yang tersebar di sosial media menunjukkan para penumpang berteriak di dalam kabin yang dipenuhi asap dan berlari menjauh melalui perosotan evakuasi. “Saya merasakan ledakan seperti kami menabrak sesuatu dan tersentak ke atas saat kami mendarat. Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi gas dan asap,” menurut pengakuan salah satu penumpang penerbangan JAL kepada kantor berita Kyodo.
Dikutip dari Reuters, juru bicara Japan Airlines mengatakan pesawatnya sedang berangkat dari bandara Shin-Chitose pada pukul 16.00 waktu setempat di pegunungan utara pulau Hokkaido dan dijadwalkan mendarat di Haneda pukul 17.40 waktu setempat.
Tabrakan dengan pesawat penjaga pantai Jepang terjadi sesaat setelah mendarat. Untungnya, seluruh 367 penumpang dan 12 awak Japan Airlines berhasil dievakuasi tepat waktu.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida pun turun tangan atas insiden ini. Dia menginstruksikan lembaga-lembaga terkait untuk berkoordinasi menilai kerusakan dan korban dengan segera dan memberikan informasi tersebut kepada publik.
Pasca insiden yang menggemparkan tersebut, bandara udara Haneda, yang dikenal dengan Bandara Internasional Tokyo, menutup semua landasan pacunya.(esi)
Laporan JPG, Tokyo