Jumat, 18 Oktober 2024

Ghaniyya Ghazi Bercerita tentang Pengalamannya Bikin Lagu di AS

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ghaniyya Ghazi Derisa Yuzareta adalah penyanyi muda sekaligus penulis lagu penuh talenta. Dia sudah merilis sejumlah lagu sebelumnya hasil ciptaan sendiri. Seperti lagu berjudul “Pretty Gold” dan “Trapped” yang bisa disaksikan di YouTube.

Dalam beberapa waktu ke depan, Ghaniyya Ghazi akan merilis album yang lagu-lagunya juga merupakan hasil ciptaan sendiri. Albumnya diberi judul Transitions.

- Advertisement -

Penyanyi yang sempat tampil pada malam penutupan Asian Games 2018 di Palembang itu menyatakan, dalam mencipta lagu dirinya sangat terpengaruh kuat selama mengeyam pendidikan di Berklee College of Music, Boston, Amerika Serikat (AS). Di sana, Ghaniyya memang mengambil jurusan song writing.

Hal itu yang membuat perempuan berusia 20 tahun tersebut mampu merilis lagu hasil ciptaannya sendiri. Menurut Ghaniyya, dalam membuat lagu dirinya terinspirasi dari mana saja. Mulai membaca novel, menonton film, hingga terinspirasi dari lingkungan sekitar. Dari inspirasi yang didapatkan, dia kemudian menerjemahkannya ke dalam lirik dan diolah menjadi sebuah lagu.

Baca Juga:  Sehidup Semati, Vanessa-Bibi Dimakamkan di Satu Liang Lahad

Ghaniyya lantas menceritakan pengalaman kuliahnya di AS dan prosesnya dalam menciptakan lagu. Dia mengatakan, kecintaannya dalam menulis lirik lagu berawal dari kelas lyric writing. Di kelas ini, ia harus membuat lirik lagu dan pertemuan di kelas harus mempresentasikan karyanya di hadapan para mahasiswa dan dosen. Karyanya kemudian dibedah, “diadili” melalui sebuah mimbar diskusi yang bertujuan untuk mengasah kemampuan dalam menulis lirik lagu.

’’It’s so meaningful and helpful for me to develop the lyrics of the song I was going to make, di situ kita nggak harus baca novel tapi pikiran kita akan langsung terbuka dengan mendengar karya dari teman-teman kita dan juga dari hasil diskusinya itu,” tutur Ghaniyya dalam keterangannya, Selasa (26/4/2022).

Baca Juga:  Habiskan Rp15 M Lebih, KKN di Desa Penari Disebut Film Horor Termahal

Selain itu, di sana juga disediakan banyak fasilitas untuk menunjang keperluan mahasiswa untuk latihan dan membuat karya-karya baru. Dan yang tidak kalah penting, juga ada panggung apresiasi atas karya karya mahasiswa.

- Advertisement -

“Seluruh dosen juga sangat membantu untuk setiap masalah yang dihadapi mahasiswa- mahasiswa terutama dalam hal berkarya. Mereka akan selalu siap sedia untuk membantu dalam setiap kesulitan,” jelasnya.

 

Kemampuan bermusik dan proses mencipta lagu Ghaniyya juga semakin terasah karena di AS dia bertemu dan berkolaborasi dengan berbagai macam orang dari berbagai negara. Kolaborasinya terbilang unik karrna mereka membawa genre-genre tradisional dari negaranya masing-masing.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ghaniyya Ghazi Derisa Yuzareta adalah penyanyi muda sekaligus penulis lagu penuh talenta. Dia sudah merilis sejumlah lagu sebelumnya hasil ciptaan sendiri. Seperti lagu berjudul “Pretty Gold” dan “Trapped” yang bisa disaksikan di YouTube.

Dalam beberapa waktu ke depan, Ghaniyya Ghazi akan merilis album yang lagu-lagunya juga merupakan hasil ciptaan sendiri. Albumnya diberi judul Transitions.

Penyanyi yang sempat tampil pada malam penutupan Asian Games 2018 di Palembang itu menyatakan, dalam mencipta lagu dirinya sangat terpengaruh kuat selama mengeyam pendidikan di Berklee College of Music, Boston, Amerika Serikat (AS). Di sana, Ghaniyya memang mengambil jurusan song writing.

Hal itu yang membuat perempuan berusia 20 tahun tersebut mampu merilis lagu hasil ciptaannya sendiri. Menurut Ghaniyya, dalam membuat lagu dirinya terinspirasi dari mana saja. Mulai membaca novel, menonton film, hingga terinspirasi dari lingkungan sekitar. Dari inspirasi yang didapatkan, dia kemudian menerjemahkannya ke dalam lirik dan diolah menjadi sebuah lagu.

Baca Juga:  Dulu Pernah Takut Nyaleg

Ghaniyya lantas menceritakan pengalaman kuliahnya di AS dan prosesnya dalam menciptakan lagu. Dia mengatakan, kecintaannya dalam menulis lirik lagu berawal dari kelas lyric writing. Di kelas ini, ia harus membuat lirik lagu dan pertemuan di kelas harus mempresentasikan karyanya di hadapan para mahasiswa dan dosen. Karyanya kemudian dibedah, “diadili” melalui sebuah mimbar diskusi yang bertujuan untuk mengasah kemampuan dalam menulis lirik lagu.

’’It’s so meaningful and helpful for me to develop the lyrics of the song I was going to make, di situ kita nggak harus baca novel tapi pikiran kita akan langsung terbuka dengan mendengar karya dari teman-teman kita dan juga dari hasil diskusinya itu,” tutur Ghaniyya dalam keterangannya, Selasa (26/4/2022).

Baca Juga:  Tampil Mesra dalam Drakor

Selain itu, di sana juga disediakan banyak fasilitas untuk menunjang keperluan mahasiswa untuk latihan dan membuat karya-karya baru. Dan yang tidak kalah penting, juga ada panggung apresiasi atas karya karya mahasiswa.

“Seluruh dosen juga sangat membantu untuk setiap masalah yang dihadapi mahasiswa- mahasiswa terutama dalam hal berkarya. Mereka akan selalu siap sedia untuk membantu dalam setiap kesulitan,” jelasnya.

 

Kemampuan bermusik dan proses mencipta lagu Ghaniyya juga semakin terasah karena di AS dia bertemu dan berkolaborasi dengan berbagai macam orang dari berbagai negara. Kolaborasinya terbilang unik karrna mereka membawa genre-genre tradisional dari negaranya masing-masing.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari