Jumat, 16 Mei 2025
spot_img

Tren Newborn Photography, Potret si Kecil dengan Kostum Lucu

Banyak cara untuk mengingat masa tumbuh kembang si kecil. Salah satunya dengan mengambil potret mereka sebanyak mungkin. Belakangan, muncul tren newborn photography yang memungkinkan orang tua untuk memiliki potret bayi mungil mereka yang baru lahir dengan kostum dan tema yang lucu.

RIAUPOS.CO – Newborn photographer, Fatimatuzzuhra Elkarim (31) mengatakan bahwa tren ini diperuntukkan bagi bayi-bayi yang baru lahir. ‘’Usia ideal untuk foto mulai dari 5 sampai 14 hari. Kecuali baby prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Biasanya kita berpatokan dengan kondisi kesehatan bayi menurut dokter dan berat badan ideal minimal 2.5kg,’’ ungkapnya.

Bukan tanpa alasan. Usia tersebut bayi masih banyak tidur, sehingga proses memotret pun bisa lebih mudah dan leluasa.

Agar fotonya semakin menarik, biasanya orang tua sudah menentukan tema dan foto yang dipakai untuk pemotretan. Misalnya tema Islami, kartun, profesi dan sebagainya. Namun, dikatakan Fatima, tren tema dan kostum semakin variatif dan berkembang. ‘’Tema foto yang tren saat ini lebih ke baby girl, tema barbie dan thinkerbel,’’ terang sosok di balik akun Instagram @newborn_fatimaelkareem ini kepada Riau Pos.

Baca Juga:  Disebut Minim Kesopanan di Medsos, Ayo Bangun Etika Ruang Digital

‘’Untuk tema foto yang lain biasanya kita bikin by requested. Untuk tema request maximal booking 2 minggu sebelum lahiran,’’ sambungnya lagi.

Kalau kamu tertarik untuk mengabadikan foto baby newborn mu, pilihlah fotograper yang khusus memotret baby newborn. Karena nggak semua fotograper memiliki skill memotret dan mengatur pose bayi baru lahir. Salah-salah risikonya bayi menangis karena tidak nyaman bahkan bisa lebih parah lagi.

Untuk bisa memotret newborn sendiri, menurut Fatima perlu mengambil sertifikasi terlebih dahulu agar teknik dan hasil fotonya bisa maksimal.

‘’Kebetulan saya fotografer sekaligus baby stylish. Saya sendiri mengawali karir di fotografi bayi ini dengan mengambil kelas privat di salah satu fotografer indonesia yg mendunia @kumotopictures. Walau di awal sempat coba-coba ke anak sendiri, tapi karena belum tahu tekniknya, hasilnya gak bagus. Jadi menurut saya sangat penting ikut kelas offline sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia newborn photography. Karena memang foto newborn ini gak bisa asal-asalan dan harus tau detail seluk beluknya,’’ papar wanita yang juga hobi menyanyi dan traveling ini.

Baca Juga:  Kawasaki Ninja ZX-25R Resmi Mengaspal di Indonesia

Namun, Fatima cukup menyayangkan fenomena yang terjadi di dunia newborn photography saat ini. Di mana banyak pihak yang membuka kelas photography online dengan harga murah dan ilmu seadanya. ‘’Tapi, fenomena saat ini banyak EO dan lembaga pendidikan online yang buka kelas newborn online ratusan ribu udh dapat sertifikat dengan sharing ilmu seadanya yang tentunya jauh dari kata maksimal. Segelintir orang memanfaatkan “serifikat” online itu dengan melabelkan diri mereka “certified photographer”,’’ terangnya.

Karena itu, penting bagi ayah dan bunda untuk cari tahu latar belakang fotograpernya sebelum menggunakan jasanya. Agar si bayi aman, hasil fotonya pun memuaskan.***

Laporan: SITI AZURA

Banyak cara untuk mengingat masa tumbuh kembang si kecil. Salah satunya dengan mengambil potret mereka sebanyak mungkin. Belakangan, muncul tren newborn photography yang memungkinkan orang tua untuk memiliki potret bayi mungil mereka yang baru lahir dengan kostum dan tema yang lucu.

RIAUPOS.CO – Newborn photographer, Fatimatuzzuhra Elkarim (31) mengatakan bahwa tren ini diperuntukkan bagi bayi-bayi yang baru lahir. ‘’Usia ideal untuk foto mulai dari 5 sampai 14 hari. Kecuali baby prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Biasanya kita berpatokan dengan kondisi kesehatan bayi menurut dokter dan berat badan ideal minimal 2.5kg,’’ ungkapnya.

Bukan tanpa alasan. Usia tersebut bayi masih banyak tidur, sehingga proses memotret pun bisa lebih mudah dan leluasa.

Agar fotonya semakin menarik, biasanya orang tua sudah menentukan tema dan foto yang dipakai untuk pemotretan. Misalnya tema Islami, kartun, profesi dan sebagainya. Namun, dikatakan Fatima, tren tema dan kostum semakin variatif dan berkembang. ‘’Tema foto yang tren saat ini lebih ke baby girl, tema barbie dan thinkerbel,’’ terang sosok di balik akun Instagram @newborn_fatimaelkareem ini kepada Riau Pos.

Baca Juga:  4 Zodiak Ini Rentan Berselingkuh di Tahun 2020

‘’Untuk tema foto yang lain biasanya kita bikin by requested. Untuk tema request maximal booking 2 minggu sebelum lahiran,’’ sambungnya lagi.

Kalau kamu tertarik untuk mengabadikan foto baby newborn mu, pilihlah fotograper yang khusus memotret baby newborn. Karena nggak semua fotograper memiliki skill memotret dan mengatur pose bayi baru lahir. Salah-salah risikonya bayi menangis karena tidak nyaman bahkan bisa lebih parah lagi.

Untuk bisa memotret newborn sendiri, menurut Fatima perlu mengambil sertifikasi terlebih dahulu agar teknik dan hasil fotonya bisa maksimal.

‘’Kebetulan saya fotografer sekaligus baby stylish. Saya sendiri mengawali karir di fotografi bayi ini dengan mengambil kelas privat di salah satu fotografer indonesia yg mendunia @kumotopictures. Walau di awal sempat coba-coba ke anak sendiri, tapi karena belum tahu tekniknya, hasilnya gak bagus. Jadi menurut saya sangat penting ikut kelas offline sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia newborn photography. Karena memang foto newborn ini gak bisa asal-asalan dan harus tau detail seluk beluknya,’’ papar wanita yang juga hobi menyanyi dan traveling ini.

Baca Juga:  Usai Bawa Mobil Mudik, Jangan Lupa Lakukan Lima Hal Berikut Ini

Namun, Fatima cukup menyayangkan fenomena yang terjadi di dunia newborn photography saat ini. Di mana banyak pihak yang membuka kelas photography online dengan harga murah dan ilmu seadanya. ‘’Tapi, fenomena saat ini banyak EO dan lembaga pendidikan online yang buka kelas newborn online ratusan ribu udh dapat sertifikat dengan sharing ilmu seadanya yang tentunya jauh dari kata maksimal. Segelintir orang memanfaatkan “serifikat” online itu dengan melabelkan diri mereka “certified photographer”,’’ terangnya.

Karena itu, penting bagi ayah dan bunda untuk cari tahu latar belakang fotograpernya sebelum menggunakan jasanya. Agar si bayi aman, hasil fotonya pun memuaskan.***

Laporan: SITI AZURA

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

Banyak cara untuk mengingat masa tumbuh kembang si kecil. Salah satunya dengan mengambil potret mereka sebanyak mungkin. Belakangan, muncul tren newborn photography yang memungkinkan orang tua untuk memiliki potret bayi mungil mereka yang baru lahir dengan kostum dan tema yang lucu.

RIAUPOS.CO – Newborn photographer, Fatimatuzzuhra Elkarim (31) mengatakan bahwa tren ini diperuntukkan bagi bayi-bayi yang baru lahir. ‘’Usia ideal untuk foto mulai dari 5 sampai 14 hari. Kecuali baby prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Biasanya kita berpatokan dengan kondisi kesehatan bayi menurut dokter dan berat badan ideal minimal 2.5kg,’’ ungkapnya.

Bukan tanpa alasan. Usia tersebut bayi masih banyak tidur, sehingga proses memotret pun bisa lebih mudah dan leluasa.

Agar fotonya semakin menarik, biasanya orang tua sudah menentukan tema dan foto yang dipakai untuk pemotretan. Misalnya tema Islami, kartun, profesi dan sebagainya. Namun, dikatakan Fatima, tren tema dan kostum semakin variatif dan berkembang. ‘’Tema foto yang tren saat ini lebih ke baby girl, tema barbie dan thinkerbel,’’ terang sosok di balik akun Instagram @newborn_fatimaelkareem ini kepada Riau Pos.

Baca Juga:  Terjebak Dalam Hubungan Toxic, Ini Ciri-Cirinya

‘’Untuk tema foto yang lain biasanya kita bikin by requested. Untuk tema request maximal booking 2 minggu sebelum lahiran,’’ sambungnya lagi.

Kalau kamu tertarik untuk mengabadikan foto baby newborn mu, pilihlah fotograper yang khusus memotret baby newborn. Karena nggak semua fotograper memiliki skill memotret dan mengatur pose bayi baru lahir. Salah-salah risikonya bayi menangis karena tidak nyaman bahkan bisa lebih parah lagi.

Untuk bisa memotret newborn sendiri, menurut Fatima perlu mengambil sertifikasi terlebih dahulu agar teknik dan hasil fotonya bisa maksimal.

‘’Kebetulan saya fotografer sekaligus baby stylish. Saya sendiri mengawali karir di fotografi bayi ini dengan mengambil kelas privat di salah satu fotografer indonesia yg mendunia @kumotopictures. Walau di awal sempat coba-coba ke anak sendiri, tapi karena belum tahu tekniknya, hasilnya gak bagus. Jadi menurut saya sangat penting ikut kelas offline sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia newborn photography. Karena memang foto newborn ini gak bisa asal-asalan dan harus tau detail seluk beluknya,’’ papar wanita yang juga hobi menyanyi dan traveling ini.

Baca Juga:  Perhatikan 10 Alibi Pasangan Saat Selingkuh

Namun, Fatima cukup menyayangkan fenomena yang terjadi di dunia newborn photography saat ini. Di mana banyak pihak yang membuka kelas photography online dengan harga murah dan ilmu seadanya. ‘’Tapi, fenomena saat ini banyak EO dan lembaga pendidikan online yang buka kelas newborn online ratusan ribu udh dapat sertifikat dengan sharing ilmu seadanya yang tentunya jauh dari kata maksimal. Segelintir orang memanfaatkan “serifikat” online itu dengan melabelkan diri mereka “certified photographer”,’’ terangnya.

Karena itu, penting bagi ayah dan bunda untuk cari tahu latar belakang fotograpernya sebelum menggunakan jasanya. Agar si bayi aman, hasil fotonya pun memuaskan.***

Laporan: SITI AZURA

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari