Kelengkeng atau buah mata kucing merupakan buah yang memiliki peminat cukup banyak. Buah ini memiliki ragam khasiat dan tak semua tanah cocok ditanam kelengkeng. Ingin menikmati manisnya kelengkeng dan panen langsung dari batangnya, datang langsung ke Kampung Pangkalan Makmur, Kecamatan Dayun, Siak.
Laporan MONANG LUBIS, Siak
SETIAP rumah ada pohon kelengkeng. Pohon kelengkeng tidak hanya satu setiap rumah tapi dua atau tiga batang lebih.
Dapat dibayangkan jika di kampung itu ada 400 kepala keluarga (KK), tentu setiap panen menjadi cuan dan sangat membanggakan.
Ide membudidayakan di setiap halaman rumah warga, merupakan inovasi Penghulu Pangkalan Makmur Sugiman dengan tagline, satu rumah dua pokok kelengkeng.
Dijelaskan Penghulu Sugiman, pertengah 2019 lalu, dianggarkan melalui APBD Kampung membeli bibit kelengkeng jenis itoh langsung ke Klaten, Jawa Tengah.
Karena menanamnya bersamaan, saat ini usai pohon kelengkeng lima tahun. Bibitnya yang super, ditambah perawatan yang baik, batangnya tidak mau besar, sebaliknya menjadi rindang.
“Saat ini, kami sedang musim kelengkeng. Semua pohon kelengkeng warga berbuah. Jadi semua punya warga berbuah. Para pengepul sudah berdatangan ke rumah warga,” terang Penghulu Sugiman, Kamis (25/7).
Saat ini disebutkan Sugiman, kampungnya menjadi terkenal sebagai penghasil kelengkeng. Saat seperti ini, banyak warga dari luar yang sengaja datang untuk membeli.
“Satu pohon bisa menghasilkan 100 kilogram. Harga perkilo biasanya Rp35 ribu. Tentu cukup lumayan bagi warga, meskipun tidak semua mau menjual. Sebagian lebih memilih dimakan sendiri atau dibagikan kepada kerabat dan teman,” ungkapnya.
Wakil Bupati Siak Husni Merza mengapresiasi penghulu Pangkalan Makmur. Dikatakannya, ini inovasi yang bisa ditiru kampung lain.
“Salah satu langkah mendukung Program Siak Hijau. Kampung ini bisa menjadi kampung Agro Wisata dan bisa dikembangkan,” katanya.
Wabup mengatakan, komoditas kelengkeng ini jika ditekuni bisa menjadi penghasilan tambahan bagi warga.(gem)