Minggu, 2 Juni 2024

Menko Airlangga sebut Ekonomi Indonesia Mulai Pulih, Ini Indikatornya

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai pulih dari dampak Pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari beberapa indikator ekonomi yang mengalami tren perbaikan seperti disampaikannya dalam keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, Selasa (30/3/2021).

Diawali dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level ekspansif sekitar 50. Kemudian realisasi investasi dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2020 lebih tiggi dibandingkan posisi tahun sebelumnya.

Selain itu perbaikan lain juga ditunjukan dari proporsi keuangan masyarakat terhadap simpanan yang trus meningkat Serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah (NTR) sudah kembali ke level pra pandemi.

"Dari sisi ekonomi tanda-tanda pemulihan sudah terlihat," ujar Airlangga.

Disampaikan Ketua KPCPEN tersebut dalam webinar Optimalisasi UU Cipta Kerja Sebagai Strategi Utama Akselerasi Investasi Indonesia, Selasa (30/3/2021). Menurutnya, berbagai lembaga internasional Bank Dunia, OECD, ADB, dan IMF bahkan memperkiakan pertumbuhan ekonomi di 2021 berada di 4,4 sampai 5,1 persen. Kemudian pada 2022 sekitar 4,8 sampai 6,0 persen.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pemilik Cafe, Restoran, dan Rumah Makan, Ini Aturan Operasional New Normal

Proyeksi tersebut sejalan dengan target pemerintah pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,5 persen -5,3 persen. Terutama ini didukung oleh program vaksiansi masal, kelanjutan program PEN dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja serta pengendalian Covid-19 melalui PPKM mikro.

Pemerintah juga terus berupaya memitigasi dampak pandemi guna menjaga momentum pemulihan kesehatan dan ekonomi. Khususnya dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat dari sisi konsumsi dan investasi, melalui berbagai strategi 2021.

- Advertisement -

"Pertama pemerintah tetap akselerasi pelaksanaan vaksinasi untuk memulihkan kepercayaan publik," katanya.

Hingga 28 Maret 2021, vaksinasi telah tercatat realisasinya mencapai 10,49 juta dosis. Di mana dosis pertama diberikan kepada 7,25 juta orang, dan dosis kedua diberikan kpd 3,24 juta orang. Pelaksanaan tersebut akan terus diupayakan agar kekebalan kelompok dapat dicapai dalam waktu satu tahun.

Baca Juga:  Kaleidoskop Perekonomian Riau: Peluang, Tantangan dan Prospek Tahun 2020 (1)

Bersamaan program vaksinasi, pemerintah konsisten lakukan pembatasan kegiataan masyarakat skala mikro untuk menekan angka pertamabahan Covid-19 dengan menyeimbangkan aspek sosial ekonomi.

Strategi kedua, pemerintah komitmen lanjutkan penanganan anggaran Covid-19 . Di mana anggaran PEN di tahun ini alokasinya mencapai Rp699,43 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan realisasi PEN tahun lalu yang sebesar Rp579,78 triliun atau terjadi kenaikan 20 persen.

Laporan: Eka G Putra

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai pulih dari dampak Pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari beberapa indikator ekonomi yang mengalami tren perbaikan seperti disampaikannya dalam keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, Selasa (30/3/2021).

Diawali dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level ekspansif sekitar 50. Kemudian realisasi investasi dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2020 lebih tiggi dibandingkan posisi tahun sebelumnya.

Selain itu perbaikan lain juga ditunjukan dari proporsi keuangan masyarakat terhadap simpanan yang trus meningkat Serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah (NTR) sudah kembali ke level pra pandemi.

"Dari sisi ekonomi tanda-tanda pemulihan sudah terlihat," ujar Airlangga.

Disampaikan Ketua KPCPEN tersebut dalam webinar Optimalisasi UU Cipta Kerja Sebagai Strategi Utama Akselerasi Investasi Indonesia, Selasa (30/3/2021). Menurutnya, berbagai lembaga internasional Bank Dunia, OECD, ADB, dan IMF bahkan memperkiakan pertumbuhan ekonomi di 2021 berada di 4,4 sampai 5,1 persen. Kemudian pada 2022 sekitar 4,8 sampai 6,0 persen.

Baca Juga:  PT Bank Mestika Dharma Tbk Cabang Pekanbaru Gelar Donor Darah

Proyeksi tersebut sejalan dengan target pemerintah pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,5 persen -5,3 persen. Terutama ini didukung oleh program vaksiansi masal, kelanjutan program PEN dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja serta pengendalian Covid-19 melalui PPKM mikro.

Pemerintah juga terus berupaya memitigasi dampak pandemi guna menjaga momentum pemulihan kesehatan dan ekonomi. Khususnya dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat dari sisi konsumsi dan investasi, melalui berbagai strategi 2021.

"Pertama pemerintah tetap akselerasi pelaksanaan vaksinasi untuk memulihkan kepercayaan publik," katanya.

Hingga 28 Maret 2021, vaksinasi telah tercatat realisasinya mencapai 10,49 juta dosis. Di mana dosis pertama diberikan kepada 7,25 juta orang, dan dosis kedua diberikan kpd 3,24 juta orang. Pelaksanaan tersebut akan terus diupayakan agar kekebalan kelompok dapat dicapai dalam waktu satu tahun.

Baca Juga:  Ini Kelebihan TV Digital buat Masyarakat

Bersamaan program vaksinasi, pemerintah konsisten lakukan pembatasan kegiataan masyarakat skala mikro untuk menekan angka pertamabahan Covid-19 dengan menyeimbangkan aspek sosial ekonomi.

Strategi kedua, pemerintah komitmen lanjutkan penanganan anggaran Covid-19 . Di mana anggaran PEN di tahun ini alokasinya mencapai Rp699,43 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan realisasi PEN tahun lalu yang sebesar Rp579,78 triliun atau terjadi kenaikan 20 persen.

Laporan: Eka G Putra

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari