ESDM Beri 20 Penghargaan pada Subholding Gas Pertamina

JAKARTA (RiauPos.co) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penghargaan kepada PT PGN Tbk (PGAS) sebagai Subholding Gas Pertamina atas komitmen terhadap pelaksanaan tata kelola bisnis berkelanjutan dan pelaksanaan kegiatan lingkungan kerja yang sehat dan selamat. PGN diberi 20 penghargaan dalam tujuh kategori di antaranya, Patra Karya Raksa Tama, Patra Karya Raksa Madya, dan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II.

Adapun kategori lain yaitu Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha I, Patra Nirbhaya Karya Utama, Patra Nirbhaya Karya Madya, dan Patra Nirbhaya Karya Pratama. Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar menyampaikan, pencapaian ini didapat atas komitmen Subholding Gas dan bagian dari Pertamina untuk mengutamakan keselamatan kerja dalam menjalankan operasional dan teknis.

- Advertisement -

"Pembangunan infrastruktur dilakukan secara selektif dan memegang prinsip HSSE untuk tetap mencapai zero accident," katanya melalui keterangan tertulis, dikutip Ahad (28/11).

Dia menjelaskan, kategori Patra Karya, terkait dengan penerapan sistem manajemen keselamatan migas di Wilayah Kerja Kepala Teknik. Sedangkan, kategori Patra Nirbaya terkait dengan pencapaian jam kerja aman di Wilayah Kerja Kepala Teknik (Tidak ada Kecelakaan fatality dan/atau berat, kerusakan properti melebihi 10.000 dolar AS, atau tumpahan minyak melebihi 15 barel).

- Advertisement -

Menurut Achmad, sistem manajemen keselamatan migas penting untuk keberlangsungan Subholding Gas sebagai salah satu industri migas. Mengingat industri migas memiliki risiko besar baik dari sisi investasi dan operasional.

"Manajemen keselamatan migas dilaksanakan agar tercipta budaya sadar risiko tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di seluruh wilayah kerja. Sinergi dengan pemerintah juga penting untuk menjaga keselamatan migas, salah satunya dengan Kementerian ESDM," ujarnya.

Subholding Gas menerapkan sistem manajemen HSSE yang berkesinambungan dengan mencanangkan Target Kinerja Zero Tolerance. Di antaranya, zero tolerance terhadap kecelakaan yang menghilangkan hari kerja, zero tolerance terhadap kegagalan operasional atau major property damage, dan zero tolerance terhadap gangguan keamanan terhadap aset.

Subholding Gas juga melaksanakan tanggung jawab lingkungan dalam setiap kegiatan bisnis perseroan. Secara konsisten dilakukan kajian aspek lingkungan secara matang sejak tahap perencanaan, eksekusi hingga evaluasi kegiatan konstruksi dan operasional sesuai standar pengelolaan lingkungan yang berlaku, agar tercapai kegiatan usaha yang ramah lingkungan.

"Melalui penghargaan ini, kami berharap dapat memacu Subholding Gas Grup untuk terus menerapkan budaya keselamatan kerja. Terlebih sampai saat ini kita harus tetap siaga dan waspada di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.(jpg)

JAKARTA (RiauPos.co) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penghargaan kepada PT PGN Tbk (PGAS) sebagai Subholding Gas Pertamina atas komitmen terhadap pelaksanaan tata kelola bisnis berkelanjutan dan pelaksanaan kegiatan lingkungan kerja yang sehat dan selamat. PGN diberi 20 penghargaan dalam tujuh kategori di antaranya, Patra Karya Raksa Tama, Patra Karya Raksa Madya, dan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II.

Adapun kategori lain yaitu Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha I, Patra Nirbhaya Karya Utama, Patra Nirbhaya Karya Madya, dan Patra Nirbhaya Karya Pratama. Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar menyampaikan, pencapaian ini didapat atas komitmen Subholding Gas dan bagian dari Pertamina untuk mengutamakan keselamatan kerja dalam menjalankan operasional dan teknis.

"Pembangunan infrastruktur dilakukan secara selektif dan memegang prinsip HSSE untuk tetap mencapai zero accident," katanya melalui keterangan tertulis, dikutip Ahad (28/11).

Dia menjelaskan, kategori Patra Karya, terkait dengan penerapan sistem manajemen keselamatan migas di Wilayah Kerja Kepala Teknik. Sedangkan, kategori Patra Nirbaya terkait dengan pencapaian jam kerja aman di Wilayah Kerja Kepala Teknik (Tidak ada Kecelakaan fatality dan/atau berat, kerusakan properti melebihi 10.000 dolar AS, atau tumpahan minyak melebihi 15 barel).

Menurut Achmad, sistem manajemen keselamatan migas penting untuk keberlangsungan Subholding Gas sebagai salah satu industri migas. Mengingat industri migas memiliki risiko besar baik dari sisi investasi dan operasional.

"Manajemen keselamatan migas dilaksanakan agar tercipta budaya sadar risiko tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di seluruh wilayah kerja. Sinergi dengan pemerintah juga penting untuk menjaga keselamatan migas, salah satunya dengan Kementerian ESDM," ujarnya.

Subholding Gas menerapkan sistem manajemen HSSE yang berkesinambungan dengan mencanangkan Target Kinerja Zero Tolerance. Di antaranya, zero tolerance terhadap kecelakaan yang menghilangkan hari kerja, zero tolerance terhadap kegagalan operasional atau major property damage, dan zero tolerance terhadap gangguan keamanan terhadap aset.

Subholding Gas juga melaksanakan tanggung jawab lingkungan dalam setiap kegiatan bisnis perseroan. Secara konsisten dilakukan kajian aspek lingkungan secara matang sejak tahap perencanaan, eksekusi hingga evaluasi kegiatan konstruksi dan operasional sesuai standar pengelolaan lingkungan yang berlaku, agar tercapai kegiatan usaha yang ramah lingkungan.

"Melalui penghargaan ini, kami berharap dapat memacu Subholding Gas Grup untuk terus menerapkan budaya keselamatan kerja. Terlebih sampai saat ini kita harus tetap siaga dan waspada di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.(jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya