JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sejumlah pabrik Tiongkok direlokasi ke negara lain, salah satunya Vietnam. Meski punya pasar yang besar, rupanya Indonesia tak begitu menarik bagi para pengusaha Tiongkok. Apa penyebabnya?
Direktur Fasilitasi Promosi Daerah, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indra Darmawan menganalisis, ada beberapa poin yang membuat Indonesia kalah menarik dibandingkan Vietnam di mata pengusaha Tiongkok. Pertama, secara geografis Vietnam lebih dekat dengan Tiongkok.
"Jadi, Tiongkok menganggap lebih efektif ke negara tetangga yang lebih dekat dibanding ke negara yang lebih jauh lokasinya (Indonesia) karena harus pindahkan seluruhnya. Karena dekat itu mereka juga lebih mudah dapat suplier dan sebagainya," katanya, dilansir dari Antara, Kamis (28/11).
Kedekatan geografis itu juga memengaruhi kemiripan kultur dan selera antara Vietnam dan Tiongkok. Kedua, Vietnam lebih terbuka terhadap investor asing. Mereka melakukan hal ini lebih awal dibandingkan Indonesia.
"Misalnya dengan dibukanya kampus internasional di Vietnam 10 tahun lalu. Sementara kita baru mulai mengundang universitas internasional untuk membuka kampus di sini," katanya.
Ketiga, daya saing Vietnam dinilai lebih unggul dibanding Indonesia. Misalnya terlihat dari harga lahan di sana yang lebih murah.
"Di Indonesia harganya di atas USD 100 dolar permeter persegi. Sementara di Vietnam katanya di bawah angka tersebut," ujarnya.
Keempat, tidak ada kewajiban konten lokal di Vietnam. Tak heran banyak investor yang berbondong-bondong membangun pabrik di sana. "Makanya banyak orang datang ke sana lalu reekspor (produknya)," pungkas Indra.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sejumlah pabrik Tiongkok direlokasi ke negara lain, salah satunya Vietnam. Meski punya pasar yang besar, rupanya Indonesia tak begitu menarik bagi para pengusaha Tiongkok. Apa penyebabnya?
Direktur Fasilitasi Promosi Daerah, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indra Darmawan menganalisis, ada beberapa poin yang membuat Indonesia kalah menarik dibandingkan Vietnam di mata pengusaha Tiongkok. Pertama, secara geografis Vietnam lebih dekat dengan Tiongkok.
- Advertisement -
"Jadi, Tiongkok menganggap lebih efektif ke negara tetangga yang lebih dekat dibanding ke negara yang lebih jauh lokasinya (Indonesia) karena harus pindahkan seluruhnya. Karena dekat itu mereka juga lebih mudah dapat suplier dan sebagainya," katanya, dilansir dari Antara, Kamis (28/11).
Kedekatan geografis itu juga memengaruhi kemiripan kultur dan selera antara Vietnam dan Tiongkok. Kedua, Vietnam lebih terbuka terhadap investor asing. Mereka melakukan hal ini lebih awal dibandingkan Indonesia.
- Advertisement -
"Misalnya dengan dibukanya kampus internasional di Vietnam 10 tahun lalu. Sementara kita baru mulai mengundang universitas internasional untuk membuka kampus di sini," katanya.
Ketiga, daya saing Vietnam dinilai lebih unggul dibanding Indonesia. Misalnya terlihat dari harga lahan di sana yang lebih murah.
"Di Indonesia harganya di atas USD 100 dolar permeter persegi. Sementara di Vietnam katanya di bawah angka tersebut," ujarnya.
Keempat, tidak ada kewajiban konten lokal di Vietnam. Tak heran banyak investor yang berbondong-bondong membangun pabrik di sana. "Makanya banyak orang datang ke sana lalu reekspor (produknya)," pungkas Indra.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal