Minggu, 7 Juli 2024

Kinerja Emiten Pupuk Disokong Kebun Sawit

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Sektor perkebunan kelapa sawit yang menggeliat berdampak positif bagi industri pupuk. Kinerja produsen pun memproyeksikan pertumbuhan penjualan pada 2021. Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk  Yahya Taufik mengatakan, kinerja perseroan tahun ini cukup cemerlang. 

Hingga September, emiten berkode SAMF sudah mencetak pendapatan senilai Rp1,25 triliun. Angka tersebut tumbuh 25,5 persen jika dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu."Untuk laba sudah mencapai Rp 97,73 miliar. Meningkat 29 persen jika dibandingkan capaian periode sama tahun lalu," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (27/10).

- Advertisement -

Dia menjelaskan, pertumbuhan tersebut didorong karena industri perkebunan yang kembali menggeliat. Terutama, usaha kebun kelapa sawit yang memang sudah memakai pupuk jenis NPK (Nitrogen, Phosphate, dan Kalium). "90 persen dari penjualan SAMF ditujukan untuk perkebunan kelapa sawit," katanya. 

Baca Juga:  Green Forest, Hunian Bernuansa Resort

Harga komoditas crude palm oil (CPO) yang meningkat membuat penggunaan pupuk makin banyak. Bahkan, pihaknya saat ini harus memesan bahan baku 30 persen lebih banyak untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pada kuartal IV 2021 serta kuartal I 2022. "Perseroan juga berencana meningkatkan kapasitas produksi dengan operasional line baru di Surabaya sebesar 100 ribu ton per tahun pada 2022 nanti," ujarnya.

Saat ini, kapasitas produksi SAMF mencapai 600 ribu. Itu termasuk sokongan dua fasilitas produksi baru di Sampit dan Medan. Total kapasitas dua line tersebut mencapai 160 ribu per ton.(bil/dio/jpg)

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Sektor perkebunan kelapa sawit yang menggeliat berdampak positif bagi industri pupuk. Kinerja produsen pun memproyeksikan pertumbuhan penjualan pada 2021. Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk  Yahya Taufik mengatakan, kinerja perseroan tahun ini cukup cemerlang. 

Hingga September, emiten berkode SAMF sudah mencetak pendapatan senilai Rp1,25 triliun. Angka tersebut tumbuh 25,5 persen jika dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu."Untuk laba sudah mencapai Rp 97,73 miliar. Meningkat 29 persen jika dibandingkan capaian periode sama tahun lalu," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (27/10).

Dia menjelaskan, pertumbuhan tersebut didorong karena industri perkebunan yang kembali menggeliat. Terutama, usaha kebun kelapa sawit yang memang sudah memakai pupuk jenis NPK (Nitrogen, Phosphate, dan Kalium). "90 persen dari penjualan SAMF ditujukan untuk perkebunan kelapa sawit," katanya. 

Baca Juga:  Sempurnakan Tata Kelola Keuangan RSD Madani

Harga komoditas crude palm oil (CPO) yang meningkat membuat penggunaan pupuk makin banyak. Bahkan, pihaknya saat ini harus memesan bahan baku 30 persen lebih banyak untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pada kuartal IV 2021 serta kuartal I 2022. "Perseroan juga berencana meningkatkan kapasitas produksi dengan operasional line baru di Surabaya sebesar 100 ribu ton per tahun pada 2022 nanti," ujarnya.

Saat ini, kapasitas produksi SAMF mencapai 600 ribu. Itu termasuk sokongan dua fasilitas produksi baru di Sampit dan Medan. Total kapasitas dua line tersebut mencapai 160 ribu per ton.(bil/dio/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari