JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dampak wabah virus corona China mulai menggerogoti perekonomian global, tak terkecuali perekonomian Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal terkoreksi sekitar 0,3 persen akibat wabah virus tersebut.
Menkeu mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tergerus menjadi 4,7 persen pada kuartal pertama tahun ini. Sebab, penurunan ekonomi juga terjadi di negara virus itu berasal yaitu Tiongkok yang merupakan tujuan eksportir besar tanah air.
“RRT itu pengaruhnya ke ekonomi bisas 0,3 persen dan 0,6 persen untuk korona sehingga kita bisa turun 5 sampai 4,7 persen akibat korona,” ujarnya di Ritz Carlton Pasific Place Jakarta, Rabu (26/02).
Mengantisipasi perlambatan perekonomian, kata dia, pemerintah akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam menurunkan suku bunga acuan sebagai stimulus ekonomi Indonesia. Hal tersebut dilakukan guna mendongkrak pertumbuhan kredit.
“Kita di pemerintah berkomuniaksi dengan BI menstimulus untuk mengambil counter cycle kebijakan yang ada didalam masing-masing menyambut baik penurunan suku bunga,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga memberikan stimulus pada sektor pariwisata yang saat ini mendapat pukulan dari wabah virus tersebut dengan memberikan keringan berupa insentif. Diharapkan industri penerbangan dan travel dapat berkontribusi besar dalam mendongkrak ekonomi di kuartal pertama.
” Ini instrumen yang kita siapkan yang mana negara-negara juga membahas ini seperti di negara G20 dalam mendorong ekonomi Indonesia,” tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dampak wabah virus corona China mulai menggerogoti perekonomian global, tak terkecuali perekonomian Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal terkoreksi sekitar 0,3 persen akibat wabah virus tersebut.
Menkeu mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tergerus menjadi 4,7 persen pada kuartal pertama tahun ini. Sebab, penurunan ekonomi juga terjadi di negara virus itu berasal yaitu Tiongkok yang merupakan tujuan eksportir besar tanah air.
- Advertisement -
“RRT itu pengaruhnya ke ekonomi bisas 0,3 persen dan 0,6 persen untuk korona sehingga kita bisa turun 5 sampai 4,7 persen akibat korona,” ujarnya di Ritz Carlton Pasific Place Jakarta, Rabu (26/02).
Mengantisipasi perlambatan perekonomian, kata dia, pemerintah akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam menurunkan suku bunga acuan sebagai stimulus ekonomi Indonesia. Hal tersebut dilakukan guna mendongkrak pertumbuhan kredit.
- Advertisement -
“Kita di pemerintah berkomuniaksi dengan BI menstimulus untuk mengambil counter cycle kebijakan yang ada didalam masing-masing menyambut baik penurunan suku bunga,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga memberikan stimulus pada sektor pariwisata yang saat ini mendapat pukulan dari wabah virus tersebut dengan memberikan keringan berupa insentif. Diharapkan industri penerbangan dan travel dapat berkontribusi besar dalam mendongkrak ekonomi di kuartal pertama.
” Ini instrumen yang kita siapkan yang mana negara-negara juga membahas ini seperti di negara G20 dalam mendorong ekonomi Indonesia,” tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman