Kamis, 19 September 2024

UMKM Rumah Kreatif Kampung Patin Pasarkan Produk Lewat Digital

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menjadikan manusia sangat bergantung kepada media, baik itu media mainstrem ataupun media sosial.

Salah satu pengaruh signifikan dari teknologi informasi adalah berubahnya sistem jual beli dari metode konvensional menjadi lebih modern, yaitu melalui internet atau biasa kita sebut dengan istilah e-commerce.

Seperti yang dilakukan Rumah Kreatif Kampung Patin. Setiap hari, ragam rajutan diproduksi sebagai buah tangan desa wisata Koto Masjid. Beberapa warga menjadikanya sumber pencarian saat pandemi Covid-19 di Riau.

Pemilik UMKM Dekla Kelapa dan Puduong Patin Wan Chandra kepada Riaupos.co menjelaskan, Rumah Kreatif Kampung Patin ini menjadi wadah bagi pelaku UMKM desa untuk memasarkan produknya, sekaligus mampu menjadi sentra edukasi bagi masyarakat. Saat ini, beberapa produk hasil Rumah Kreatif sudah dipasarkan secara online seperti tas rajutan, dekla kelapa, salai patin dan sebagainya.

- Advertisement -

‘’Alhamdulillah, secara produk-produk kerajinan Rumah Kreatif masuk dalam e-commerce, terjadi peningkatan penjualan. Di masa pandemi ini UMKM sangat terdampak, namun e-commerce justru membantu UMKM bertahan,’’ ujar Wan Chandra, Senin (25/10/2021).

Untuk tas rjut, dekla kelapa, salai patin sudah dipasarkan secara online. ‘’Khusus tas rajutan, kita belum mampu memenuhi permintaan pasar secara besar-besaran karena untuk membuat satu tas rajut diperlukan waktu yang lumayan. Tas kita buat sesuai pesanan,’’ sebut Wan.

- Advertisement -

Dikatakannya, saat ini rajutan baru dikerjakan 12 orang, namun yang produktif dan mampu membuat tas rajutan tiga orang dan bagian finishing satu orang. Harga tas rajutan ini dibandrol dengan harga Rp300 ribu hingga Rp350 ribu tergantung model dan besarannya.

Rumah Kreatif Kampung Patin beranggotakan 21 orang yang produktif, dan terbagi menjadi beberapa unit. Misalnya unit pengolahan bahan baku bekas, unit rumah rajut vicraft, unit rumah dekla nabila, unit rumah dekla alfatih, dan unit rumah fiber kayu besi.

‘’Kita sangat ingin banyak pihak memberikan kami edukasi bagaimana memasarkan produk melalui e-commerce, apalagi saat di masa pandemi ini. Pemasaran produk secara digital itu sangat kami perlukan mengingat Kampung Patin merupakan kampung digital,’’ sebut Wan Chandra yang juga menjabat sebagai Kepala UPTD Pengolahan Dinas Perikanan Kabupaten Kampar ini.

Selain ikan patin, Desa Koto Masjid juga punya sentra kerajinan tangan hasil olahan bambu, seperti rotan, dan pandan. Bahkan teman difabel (tuna rungu) juga ikut serta dalam mengolah produk kriya olahan bambu lidi rotan.

Pengelola Bank Sampah Bengkel Senin dan Kerajinan Tangkuluok Kampung Patin Candra Budhi SE MM mengatakan, produk home recyle yang diproduksi saat ini tersedia dengan memanfaatkan daur ulang.

Desa ini pun memiliki program home recycle creative, di mana produk-produk ekonomi kreatifnya memanfaatkan sampah yang masih layak pakai atau limbah paralon, lalu dibuat menjadi pot, tempat tisu, baki gelas, hiasan dinding dan piring lidi rotan.

Selain mengurangi sampah juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Ada pula produk fesyen yang dihasilkan, yakni batik khas Kampar, tas rajut, hingga sendal rajut.

‘’Sekarang ini gantungan lampu dijual Rp25 ribu dan tas terbuat dari limbah bekas deterjen dengan harga Rp35-65 ribu, piring lidi (dari pelepah sawit) dengan harga Rp10 ribu, modifikasi sandal (hasil rajutan) Rp15 ribu. Kita tidak mampu memproduksi massal karena terkendala di peralatan. Untuk piring lidi kita mampu memproduksi 5-10 piring per hari sementara permintaan cukup banyak,’’ katanya yang mengaku belum memahami betul bagaimana memasarkan produk di e-commerce.

Desa Wisata dalam Digital

Baca Juga:  Bank BUMN Torehkan Kinerja Moncer

Beberapa waktu lalu, Kampung Patin Desa Koto Masjid sebagai desa wisata dapat dijumpai dalam dunia digital yang ditandai dengan diluncurkannya website eSTePe Riau Tour & Travel dan website desawisatariau.id oleh Gubernur Riau Syamsuar yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat.

Ketua STP Riau Dr Ir Eni Sumiarsih MSc mengatakan saat ini Indonesia dan negara lain tengah menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga menimbulkan dampak yang sangat besar terutama pada sektor pariwisata. Oleh karena itu, Pemprov Riau melalui Dinas Pariwisata Provinsi Riau mencoba bangkit kembali dengan mamajukan sektor pariwisata. Program pengembangan masyarakat dari SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan dengan STP Riau yang telah membantu pemerintah untuk menunjang peningkatan kunjungan wisatawan ke seluruh destinasi wisata yang ada di Provinsi Riau.

‘’Ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata yang ada di Provinsi Riau. eSTePe Riau Tour & Travel adalah hal yang paling utama dalam mengembangkan pariwisata. Travel ini juga akan membuat paket-paket destinasi wisata yang berinteraksi dengan website,’’ ujar Eni.

“Kami berharap website ini dapat menerangkan berbagai destinasi wisata yang ada di Provinsi Riau ke tingkat nasional. Mari terus bergandeng tangan dengan terus memajukan pariwisata Riau,” harapnya lagi.

Tokopedia Tergetkan UMKM Beralih ke Pasar Digital

Awal masa pandemi banyak pelaku usaha terutama UMKM gulung tikar. Namun masa pandemi juga kesempatan bagi perusahaan e-comerce untuk meningkatkan marketnya kepada pelanggannya. Kali ini, Tokopedia menargetkan agar lebih banyak pelaku UMKM lokal di berbagai daerah di tanah air beralih ke pasar digital dengan program digitalisasi UMKM.

Seperti yang disampaikan External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya dalam keterangannya beberapa waktu lalu pada lokakarya jurnalistik kerjasama AJI dengan Tokopedia yang dilakukan secara virtual, Selasa (12/10/2021).

Dijelaskan Ekhel, ada berbagai macam bentuk platform e-commerce, seperti pertama, online market place yakni Tokopedia dan Buka Lapak, kemudian hibrid perpaduan dengan online retail dan online market place yang memiliki inventaris sendiri dan juga menyediakan market place untuk penjual pihak ketiga seperti Lazada,shopper. Keempat  online retailer.

Cara kerja Tokopedia sendiri, lanjut Ekhel, adalah seperti sebuah ekosistem. Ada tiga poin penting dalam digitalisas, pertama kolaborasi dan swasta, ketersediaan supply chain dan peningkatan kapasitas SDM UMKM. Tokopedia sendiri memiliki 13 interlogistik. Sebelum tahun 2016 lalu menerima paket bisa 2-3 hari. Namun kini ada customer yang minta sampai dalam 2-3 jam.

Sementara ada kolom review yakni plat review, dimana customer dimanjakan dengan memberikan secara demokratis mengambil keputusan sebelum barang diambil. Customer bisa melihat bintang dari para pelanggan sebelumnya tentang produk tersebut dengan tanda bintang. sebagai orang Tokopedia.

Akselerasi transformasi dari digital terhadap UMKM yakni teknologi, program pelatihan dan pendampingan, dengan nama took cabang gudang pintar, mitra tokopedia O2O dan pasar digital.

Mahir Pradana dalam bukunya ‘’Klasifikasi Bisnis e-commerce di Indonesia’’ menjelaskan beberapa konsep e-commerce. Dengan adanya e-commerce, suatu organisasi atau perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan jangkauan yang lebih luas. Terdapat beberapa manfaat e-commerce, seperti kemampuan grafis internet yang mampu memperlihatkan produk apa adanya (natural) serta dapat membuat berbagai fitur layanan promosi dan menyebarkannya tanpa biaya.

Baca Juga:  Mitsubishi Xpander Semakin Lengkap untuk Menemani Perjalanan Keluarga Indonesia

Kedua, lebih aman membuka toko online dari pada toko offline. Hal ini dikarenakan tidak memerlukan tempat khusus untuk menyimpan stock barang dagangan dan jumlah stok barang dapat disesuaikan dengan pesanan atau permintaan pasar.

Banyak manfaat dari penjualan secara online melalui media internet yaitu dengan adanya e-commerce suatu organisasi atau perusahaan dapat menjalankan bisnisnya untuk menjangkau seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri, beberapa manfaat e-commerce antara lain sebagai berikut; pertama, kemampuan grafis internet mampu memperlihatkan produk apa adanya (natural) serta dapat membuat brosur berwarna dan menyebarkan tanpa ongkos kirim.

Kedua, lebih aman membuka toko online dibanding membuka toko biasa. Hal ini dikarenakan penjual tidak harus memiliki stok barang di tempat tertentu. Ketiga, berjalan di dunia maya internet tidak mengenal hari libur dan hari besar, semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Keempat, tanpa batas-batas wilayah dan waktu sehingga memberikan jangkauan pemasaran yang luas dan tak terbatas oleh waktu. Kelima, revenue stream (arus pendapatan) yang baru yang mungkin sulit atau dan tidak dapat diperoleh melalui cara konvensial.

Keenam, menigkatkan market exposure (pangsa pasar) dimana penggunaan e-commerce memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang semula mempunyai pangsa pasar di dalam negeri saja, dengan adanya e-commerce maka pangsa pasar menjangkau luar negeri. Ketujuh, menurunkan biaya operasi (operating cost).

‘’Penggunaan teknologi internet memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan perdagangan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, akan tetapi tidak terpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan untuk biaya lembur karyawan atau pegawai kerena segala sesuatunya dikerjakan oleh komputer yang tidak membutuhkan operator untuk menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan penggunaan software tertentu maka semua aktivitas dalam transaksi perdagangan dapat dilakukan,’’ujar Pradana.

Selanjutnya, manfaat e-commerce yang lain adalah tidak adanya batasan hari libur dan waktu-waktu tertentu seperti toko offline, semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. E-commerce juga tidak mengenal batasan waktu dan wilayah, hal ini memberikan jangkauan pemasaran yang luas dan tidak terbatas oleh waktu. Ketiga, revenue stream (arus pendapatan) yang baru dan mungkin sulit untuk didapatkan atau diperoleh melalui cara konvensional. Keempat, melalui e-commerce juga dapat meningkatkan pangsa pasar dimana penggunaan e-commerce memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang semula mempunyai pangsa pasar di dalam negeri saja, dengan adanya e-commerce maka pangsa pasar juga dapat menjangkau luar negeri.

Penggunaan e-commerce juga dapat menurunkan biaya operasi, hal ini dikarenakan kita melakukan perdagangan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu akan tetapi tidak berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan untuk biaya lembur karyawan atau pegawai. Hal ini dikarenakan segala sesuatunya dikerjakan oleh komputer yang tidak membutukan operator untuk menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan menggunakan software tertentu maka aktivitas dalam transaksi perdagangan dapat dilakukan.***

Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menjadikan manusia sangat bergantung kepada media, baik itu media mainstrem ataupun media sosial.

Salah satu pengaruh signifikan dari teknologi informasi adalah berubahnya sistem jual beli dari metode konvensional menjadi lebih modern, yaitu melalui internet atau biasa kita sebut dengan istilah e-commerce.

Seperti yang dilakukan Rumah Kreatif Kampung Patin. Setiap hari, ragam rajutan diproduksi sebagai buah tangan desa wisata Koto Masjid. Beberapa warga menjadikanya sumber pencarian saat pandemi Covid-19 di Riau.

Pemilik UMKM Dekla Kelapa dan Puduong Patin Wan Chandra kepada Riaupos.co menjelaskan, Rumah Kreatif Kampung Patin ini menjadi wadah bagi pelaku UMKM desa untuk memasarkan produknya, sekaligus mampu menjadi sentra edukasi bagi masyarakat. Saat ini, beberapa produk hasil Rumah Kreatif sudah dipasarkan secara online seperti tas rajutan, dekla kelapa, salai patin dan sebagainya.

‘’Alhamdulillah, secara produk-produk kerajinan Rumah Kreatif masuk dalam e-commerce, terjadi peningkatan penjualan. Di masa pandemi ini UMKM sangat terdampak, namun e-commerce justru membantu UMKM bertahan,’’ ujar Wan Chandra, Senin (25/10/2021).

Untuk tas rjut, dekla kelapa, salai patin sudah dipasarkan secara online. ‘’Khusus tas rajutan, kita belum mampu memenuhi permintaan pasar secara besar-besaran karena untuk membuat satu tas rajut diperlukan waktu yang lumayan. Tas kita buat sesuai pesanan,’’ sebut Wan.

Dikatakannya, saat ini rajutan baru dikerjakan 12 orang, namun yang produktif dan mampu membuat tas rajutan tiga orang dan bagian finishing satu orang. Harga tas rajutan ini dibandrol dengan harga Rp300 ribu hingga Rp350 ribu tergantung model dan besarannya.

Rumah Kreatif Kampung Patin beranggotakan 21 orang yang produktif, dan terbagi menjadi beberapa unit. Misalnya unit pengolahan bahan baku bekas, unit rumah rajut vicraft, unit rumah dekla nabila, unit rumah dekla alfatih, dan unit rumah fiber kayu besi.

‘’Kita sangat ingin banyak pihak memberikan kami edukasi bagaimana memasarkan produk melalui e-commerce, apalagi saat di masa pandemi ini. Pemasaran produk secara digital itu sangat kami perlukan mengingat Kampung Patin merupakan kampung digital,’’ sebut Wan Chandra yang juga menjabat sebagai Kepala UPTD Pengolahan Dinas Perikanan Kabupaten Kampar ini.

Selain ikan patin, Desa Koto Masjid juga punya sentra kerajinan tangan hasil olahan bambu, seperti rotan, dan pandan. Bahkan teman difabel (tuna rungu) juga ikut serta dalam mengolah produk kriya olahan bambu lidi rotan.

Pengelola Bank Sampah Bengkel Senin dan Kerajinan Tangkuluok Kampung Patin Candra Budhi SE MM mengatakan, produk home recyle yang diproduksi saat ini tersedia dengan memanfaatkan daur ulang.

Desa ini pun memiliki program home recycle creative, di mana produk-produk ekonomi kreatifnya memanfaatkan sampah yang masih layak pakai atau limbah paralon, lalu dibuat menjadi pot, tempat tisu, baki gelas, hiasan dinding dan piring lidi rotan.

Selain mengurangi sampah juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Ada pula produk fesyen yang dihasilkan, yakni batik khas Kampar, tas rajut, hingga sendal rajut.

‘’Sekarang ini gantungan lampu dijual Rp25 ribu dan tas terbuat dari limbah bekas deterjen dengan harga Rp35-65 ribu, piring lidi (dari pelepah sawit) dengan harga Rp10 ribu, modifikasi sandal (hasil rajutan) Rp15 ribu. Kita tidak mampu memproduksi massal karena terkendala di peralatan. Untuk piring lidi kita mampu memproduksi 5-10 piring per hari sementara permintaan cukup banyak,’’ katanya yang mengaku belum memahami betul bagaimana memasarkan produk di e-commerce.

Desa Wisata dalam Digital

Baca Juga:  CS Mal Gelar Kegiatan Donor Darah Bersama PMI

Beberapa waktu lalu, Kampung Patin Desa Koto Masjid sebagai desa wisata dapat dijumpai dalam dunia digital yang ditandai dengan diluncurkannya website eSTePe Riau Tour & Travel dan website desawisatariau.id oleh Gubernur Riau Syamsuar yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat.

Ketua STP Riau Dr Ir Eni Sumiarsih MSc mengatakan saat ini Indonesia dan negara lain tengah menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga menimbulkan dampak yang sangat besar terutama pada sektor pariwisata. Oleh karena itu, Pemprov Riau melalui Dinas Pariwisata Provinsi Riau mencoba bangkit kembali dengan mamajukan sektor pariwisata. Program pengembangan masyarakat dari SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan dengan STP Riau yang telah membantu pemerintah untuk menunjang peningkatan kunjungan wisatawan ke seluruh destinasi wisata yang ada di Provinsi Riau.

‘’Ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata yang ada di Provinsi Riau. eSTePe Riau Tour & Travel adalah hal yang paling utama dalam mengembangkan pariwisata. Travel ini juga akan membuat paket-paket destinasi wisata yang berinteraksi dengan website,’’ ujar Eni.

“Kami berharap website ini dapat menerangkan berbagai destinasi wisata yang ada di Provinsi Riau ke tingkat nasional. Mari terus bergandeng tangan dengan terus memajukan pariwisata Riau,” harapnya lagi.

Tokopedia Tergetkan UMKM Beralih ke Pasar Digital

Awal masa pandemi banyak pelaku usaha terutama UMKM gulung tikar. Namun masa pandemi juga kesempatan bagi perusahaan e-comerce untuk meningkatkan marketnya kepada pelanggannya. Kali ini, Tokopedia menargetkan agar lebih banyak pelaku UMKM lokal di berbagai daerah di tanah air beralih ke pasar digital dengan program digitalisasi UMKM.

Seperti yang disampaikan External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya dalam keterangannya beberapa waktu lalu pada lokakarya jurnalistik kerjasama AJI dengan Tokopedia yang dilakukan secara virtual, Selasa (12/10/2021).

Dijelaskan Ekhel, ada berbagai macam bentuk platform e-commerce, seperti pertama, online market place yakni Tokopedia dan Buka Lapak, kemudian hibrid perpaduan dengan online retail dan online market place yang memiliki inventaris sendiri dan juga menyediakan market place untuk penjual pihak ketiga seperti Lazada,shopper. Keempat  online retailer.

Cara kerja Tokopedia sendiri, lanjut Ekhel, adalah seperti sebuah ekosistem. Ada tiga poin penting dalam digitalisas, pertama kolaborasi dan swasta, ketersediaan supply chain dan peningkatan kapasitas SDM UMKM. Tokopedia sendiri memiliki 13 interlogistik. Sebelum tahun 2016 lalu menerima paket bisa 2-3 hari. Namun kini ada customer yang minta sampai dalam 2-3 jam.

Sementara ada kolom review yakni plat review, dimana customer dimanjakan dengan memberikan secara demokratis mengambil keputusan sebelum barang diambil. Customer bisa melihat bintang dari para pelanggan sebelumnya tentang produk tersebut dengan tanda bintang. sebagai orang Tokopedia.

Akselerasi transformasi dari digital terhadap UMKM yakni teknologi, program pelatihan dan pendampingan, dengan nama took cabang gudang pintar, mitra tokopedia O2O dan pasar digital.

Mahir Pradana dalam bukunya ‘’Klasifikasi Bisnis e-commerce di Indonesia’’ menjelaskan beberapa konsep e-commerce. Dengan adanya e-commerce, suatu organisasi atau perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan jangkauan yang lebih luas. Terdapat beberapa manfaat e-commerce, seperti kemampuan grafis internet yang mampu memperlihatkan produk apa adanya (natural) serta dapat membuat berbagai fitur layanan promosi dan menyebarkannya tanpa biaya.

Baca Juga:  Adira Multi Finance Berbagi di Marpoyan Damai

Kedua, lebih aman membuka toko online dari pada toko offline. Hal ini dikarenakan tidak memerlukan tempat khusus untuk menyimpan stock barang dagangan dan jumlah stok barang dapat disesuaikan dengan pesanan atau permintaan pasar.

Banyak manfaat dari penjualan secara online melalui media internet yaitu dengan adanya e-commerce suatu organisasi atau perusahaan dapat menjalankan bisnisnya untuk menjangkau seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri, beberapa manfaat e-commerce antara lain sebagai berikut; pertama, kemampuan grafis internet mampu memperlihatkan produk apa adanya (natural) serta dapat membuat brosur berwarna dan menyebarkan tanpa ongkos kirim.

Kedua, lebih aman membuka toko online dibanding membuka toko biasa. Hal ini dikarenakan penjual tidak harus memiliki stok barang di tempat tertentu. Ketiga, berjalan di dunia maya internet tidak mengenal hari libur dan hari besar, semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Keempat, tanpa batas-batas wilayah dan waktu sehingga memberikan jangkauan pemasaran yang luas dan tak terbatas oleh waktu. Kelima, revenue stream (arus pendapatan) yang baru yang mungkin sulit atau dan tidak dapat diperoleh melalui cara konvensial.

Keenam, menigkatkan market exposure (pangsa pasar) dimana penggunaan e-commerce memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang semula mempunyai pangsa pasar di dalam negeri saja, dengan adanya e-commerce maka pangsa pasar menjangkau luar negeri. Ketujuh, menurunkan biaya operasi (operating cost).

‘’Penggunaan teknologi internet memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan perdagangan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, akan tetapi tidak terpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan untuk biaya lembur karyawan atau pegawai kerena segala sesuatunya dikerjakan oleh komputer yang tidak membutuhkan operator untuk menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan penggunaan software tertentu maka semua aktivitas dalam transaksi perdagangan dapat dilakukan,’’ujar Pradana.

Selanjutnya, manfaat e-commerce yang lain adalah tidak adanya batasan hari libur dan waktu-waktu tertentu seperti toko offline, semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. E-commerce juga tidak mengenal batasan waktu dan wilayah, hal ini memberikan jangkauan pemasaran yang luas dan tidak terbatas oleh waktu. Ketiga, revenue stream (arus pendapatan) yang baru dan mungkin sulit untuk didapatkan atau diperoleh melalui cara konvensional. Keempat, melalui e-commerce juga dapat meningkatkan pangsa pasar dimana penggunaan e-commerce memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang semula mempunyai pangsa pasar di dalam negeri saja, dengan adanya e-commerce maka pangsa pasar juga dapat menjangkau luar negeri.

Penggunaan e-commerce juga dapat menurunkan biaya operasi, hal ini dikarenakan kita melakukan perdagangan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu akan tetapi tidak berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan untuk biaya lembur karyawan atau pegawai. Hal ini dikarenakan segala sesuatunya dikerjakan oleh komputer yang tidak membutukan operator untuk menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan menggunakan software tertentu maka aktivitas dalam transaksi perdagangan dapat dilakukan.***

Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari