Jumat, 5 Juli 2024

XL Axiata Gandeng IPB dan Polman Astra, Bidik Jaringan 5G

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah merestui PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) untuk bisa memulai komersialisasi jaringan 5G di tanah air. XL Axiata menjadi operator seluler (opsel) ketiga setelah Telkomsel dan Indosat Ooredoo yang sudah lebih dulu memulai jaringan 5G di Indonesia.

Menyusul setelahnya, XL Axiata mulai mengambil langkah strategis implementasi 5G dengan lebih dahulu melakukan sosialisasi. Tak sendirian, XL Axiata juga menggandeng mitra lain untuk membangun kesadaran masyarakat tentang 5G.

- Advertisement -

Baru-baru ini, opsel yang identik dengan warna biru itu menjalin kemitraan dengan kalangan perguruan tinggi untuk mengembangkan ekosistem dan use case atau penggunaan 5G. Dalam agenda ini, perseroan menggandeng dua perguruan tinggi, yaitu IPB University (IPB) dan Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra).

Kemitraan keduanya nantinya akan bersama mengembangkan solusi digital dengan platform Internet of Things (IoT). Tak hanya menarget konsumen perorangan, nantinya 5G XL Axiata juga akan dijalankan untuk memenuhi kebutuhan kalangan industri.

Baca Juga:  Kembali Naik, Harga TBS Kelapa Sawit Jadi Rp2.880 per Kg

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan

- Advertisement -

lolos Uji Laik Operasi (ULO) untuk menggelar jaringan 5G di Indonesia membuat mereka harus gerak cepat membangun ekosistem 5G di tanah air.

Dia menyebut, keberadaan 5G dapat membuka jalan bagi industri untuk melakukan banyak efesiensi proses melalui transformasi digital dan infrastruktur IoT.

"Dengan kemampuan akses internet yang lebih cepat dan stabil, tersedianya jaringan 5G diperkirakan akan menjadi penggerak utama industri berbasis internet,” ungkapnya di jumpa pers daring pada Rabu (25/8/2021).

Kerja sama XL Axiata dengan kedua kampus akan berlangsung selama dua tahun ke depan. XL Axiata melalui laboratorium pengembangan IoT X-Camp bersama kedua perguruan tinggi tersebut akan bersama-sama berbagi pengetahuan dan keahlian guna meningkatkan kompetensi agar mampu menyediakan platform berbasis IoT di jaringan 5G guna memenuhi kebutuhan dunia usaha, khususnya sektor pertanian dan manufaktur.

IPB dikenal luas sebagai center of execelence di bidang pertanian yang memiliki sumber daya melimpah dalam menjawab tantangan industri pertanian. Indonesia dengan lahan pertanian dan komoditi sumber daya alam yang melimpah membuka peluang penerapan teknologi guna menjawab kebutuhan atas penyediaan dan pemanfaatan data agrikultur yang presisi.

Baca Juga:  Poles Tampilan, Incar Pasar MPV

Sementara itu, sejumlah riset menyatakan bahwa digitalisasi infratruktur di Indonesia akan banyak diterapkan di sektor manufaktur. Polman Astra akan menjadi mitra yang tepat dalam menyediakan solusi dengan industri manufaktur, termasuk smart factory.

 

Ke depannya diharapkan akan lebih banyak lagi institusi pendidikan yang turut mengambil bagian dalam pengembangan ekosistem 5G di Indonesia.

"Karena setiap pelaku industri memiliki kekhasannya masing-masing, maka solusi yang diberikan harus benar-benar menjawab kebutuhan yang terkadang sangat spesifik. Untuk itu kami merasa perlu untuk menggandeng lembaga riset seperti kampus dalam rangka bersama-sama mengeksplorasi problem dan solusi yang tepat guna,” lanjut Gede.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Erwan Sani

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah merestui PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) untuk bisa memulai komersialisasi jaringan 5G di tanah air. XL Axiata menjadi operator seluler (opsel) ketiga setelah Telkomsel dan Indosat Ooredoo yang sudah lebih dulu memulai jaringan 5G di Indonesia.

Menyusul setelahnya, XL Axiata mulai mengambil langkah strategis implementasi 5G dengan lebih dahulu melakukan sosialisasi. Tak sendirian, XL Axiata juga menggandeng mitra lain untuk membangun kesadaran masyarakat tentang 5G.

Baru-baru ini, opsel yang identik dengan warna biru itu menjalin kemitraan dengan kalangan perguruan tinggi untuk mengembangkan ekosistem dan use case atau penggunaan 5G. Dalam agenda ini, perseroan menggandeng dua perguruan tinggi, yaitu IPB University (IPB) dan Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra).

Kemitraan keduanya nantinya akan bersama mengembangkan solusi digital dengan platform Internet of Things (IoT). Tak hanya menarget konsumen perorangan, nantinya 5G XL Axiata juga akan dijalankan untuk memenuhi kebutuhan kalangan industri.

Baca Juga:  Penerimaan 2020 Diprediksi Kembali Lesu

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan

lolos Uji Laik Operasi (ULO) untuk menggelar jaringan 5G di Indonesia membuat mereka harus gerak cepat membangun ekosistem 5G di tanah air.

Dia menyebut, keberadaan 5G dapat membuka jalan bagi industri untuk melakukan banyak efesiensi proses melalui transformasi digital dan infrastruktur IoT.

"Dengan kemampuan akses internet yang lebih cepat dan stabil, tersedianya jaringan 5G diperkirakan akan menjadi penggerak utama industri berbasis internet,” ungkapnya di jumpa pers daring pada Rabu (25/8/2021).

Kerja sama XL Axiata dengan kedua kampus akan berlangsung selama dua tahun ke depan. XL Axiata melalui laboratorium pengembangan IoT X-Camp bersama kedua perguruan tinggi tersebut akan bersama-sama berbagi pengetahuan dan keahlian guna meningkatkan kompetensi agar mampu menyediakan platform berbasis IoT di jaringan 5G guna memenuhi kebutuhan dunia usaha, khususnya sektor pertanian dan manufaktur.

IPB dikenal luas sebagai center of execelence di bidang pertanian yang memiliki sumber daya melimpah dalam menjawab tantangan industri pertanian. Indonesia dengan lahan pertanian dan komoditi sumber daya alam yang melimpah membuka peluang penerapan teknologi guna menjawab kebutuhan atas penyediaan dan pemanfaatan data agrikultur yang presisi.

Baca Juga:  2020, Mobil Listrik Nissan Leaf Mengaspal di Indonesia

Sementara itu, sejumlah riset menyatakan bahwa digitalisasi infratruktur di Indonesia akan banyak diterapkan di sektor manufaktur. Polman Astra akan menjadi mitra yang tepat dalam menyediakan solusi dengan industri manufaktur, termasuk smart factory.

 

Ke depannya diharapkan akan lebih banyak lagi institusi pendidikan yang turut mengambil bagian dalam pengembangan ekosistem 5G di Indonesia.

"Karena setiap pelaku industri memiliki kekhasannya masing-masing, maka solusi yang diberikan harus benar-benar menjawab kebutuhan yang terkadang sangat spesifik. Untuk itu kami merasa perlu untuk menggandeng lembaga riset seperti kampus dalam rangka bersama-sama mengeksplorasi problem dan solusi yang tepat guna,” lanjut Gede.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Erwan Sani

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari