Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Transaksi Saham Capai Rp565,9 Juta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Investasi menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan oleh kalangan milenial. Pemerintah pun terus berusaha meningkatkan partisipasi investor dari kalangan tersebut. Salah satunya melalui Capital Market Summit & Expo ( CMSE ) 2019.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, Hoesen mengatakan expo tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dari kalangan milenial dan investor lokal. "Saat ini jumlah investor lokal sudah mulai meningkat. Berbeda dibandingkan beberapa tahun sebelumnya," ungkapnya, kemarin (24/8). Saat ini sudah ada 2 juta investor pasar modal di Indonesia.

Dari angka tersebut sebanyak 60 persennya merupakan investor lokal. Selama kegiatan CMSE 2019 pada 23 hingga 24 Agustus 2019 jumlah pembukaan rekening baru pun mencapai 2.582 rekening efek. Selain itu, total nilai transaksi pun berhasil tembus Rp566,9 juta. Jumlah pengunjung booth juga mencapai 17.489 orang dan jumlah pendaftar career center bisa sebanyak 3.920 orang.

Baca Juga:  Airlangga: Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar di Dunia

Kegiatan CMSE 2019 diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia ( KPEI ), Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui perluasan jumlah investor ritel di berbagai daerah, serta untuk menjaring calon-calon emiten potensial.

Jakarta dipilih sebagai lokasi  iven  karena berdasarkan data pasokan maupun permintaan , jumlah perusahaan  go public dan investornya menempati posisi terbesar pertama di Indonesia, yaitu dengan jumlah 487 perusahaan go public. Serta sekitar 233 ribu Single Investor Identification (SID) tercatat berasal dari Jakarta.

CEO & Founder of Jouska ID Aakar Abyasa mengatakan saat mau membeli saham harus memahami sektor industrinya. "Bagaimana industri itu cari duit. Lalu, trust sama manajemen sama yang running companynya," imbuhnya. Selain itu, juga harus dianalisa bisnis perusahaan tersebut dapat bertahan lama atau tidak.(vir/jrr)

Baca Juga:  Dua Bulan, PT PHR WK Rokan Kontribusikan Rp2,7 T ke Negara

Laporan: JPG
Editor: Arif

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Investasi menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan oleh kalangan milenial. Pemerintah pun terus berusaha meningkatkan partisipasi investor dari kalangan tersebut. Salah satunya melalui Capital Market Summit & Expo ( CMSE ) 2019.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, Hoesen mengatakan expo tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dari kalangan milenial dan investor lokal. "Saat ini jumlah investor lokal sudah mulai meningkat. Berbeda dibandingkan beberapa tahun sebelumnya," ungkapnya, kemarin (24/8). Saat ini sudah ada 2 juta investor pasar modal di Indonesia.

- Advertisement -

Dari angka tersebut sebanyak 60 persennya merupakan investor lokal. Selama kegiatan CMSE 2019 pada 23 hingga 24 Agustus 2019 jumlah pembukaan rekening baru pun mencapai 2.582 rekening efek. Selain itu, total nilai transaksi pun berhasil tembus Rp566,9 juta. Jumlah pengunjung booth juga mencapai 17.489 orang dan jumlah pendaftar career center bisa sebanyak 3.920 orang.

Baca Juga:  Ayola First Point Hotel Jamin Keamanan Tamu selama Masa New Normal

Kegiatan CMSE 2019 diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia ( KPEI ), Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui perluasan jumlah investor ritel di berbagai daerah, serta untuk menjaring calon-calon emiten potensial.

- Advertisement -

Jakarta dipilih sebagai lokasi  iven  karena berdasarkan data pasokan maupun permintaan , jumlah perusahaan  go public dan investornya menempati posisi terbesar pertama di Indonesia, yaitu dengan jumlah 487 perusahaan go public. Serta sekitar 233 ribu Single Investor Identification (SID) tercatat berasal dari Jakarta.

CEO & Founder of Jouska ID Aakar Abyasa mengatakan saat mau membeli saham harus memahami sektor industrinya. "Bagaimana industri itu cari duit. Lalu, trust sama manajemen sama yang running companynya," imbuhnya. Selain itu, juga harus dianalisa bisnis perusahaan tersebut dapat bertahan lama atau tidak.(vir/jrr)

Baca Juga:  Industri Tekstil Dalam Negeri Makin Tertekan

Laporan: JPG
Editor: Arif

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari