Sabtu, 24 Mei 2025
spot_img

Penjualan Listrik Riau-Kepri Tumbuh 43,8 Persen

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Listrik menjadi energi perangsang geliat ekonomi Indonesia setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Naiknya konsumsi listrik pun menjadi pertanda perekonomian nasional mulai bangkit.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Diah Ayu Permatasari mengatakan, penjualan listrik hingga April 2022 mencapai 88.803 Gigawatt hour (GWh) atau tumbuh 8,62 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 81.756 GWh (YoY).

Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I, yaitu sebesar 5,01 persen year on year (yoy). "Kenaikan penjualan listrik ini menandai perekonomian Indonesia mulai bangkit, sebab permintaan listrik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi," kata dia dikutip, Ahad (22/5).

Baca Juga:  Dituduh Penipu, Begini Respon Ustaz Yusuf Mansur

Pertumbuhan penjualan listrik tertinggi hingga April 2022 terjadi di Riau dan Kepulauan Riau, yaitu sebesar 43,8 persen. Kemudian wilayah dengan pertumbuhan penjualan listrik kedua tertinggi adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat sebesar 23,5 persen. "Disusul wilayah Bangka Belitung dengan pertumbuhan sebesar 12,8 persen dibanding tahun lalu," jelasnya.

Peningkatan penjualan listrik tersebut dipicu oleh berbagai program transformasi yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Ini juga didorong pencanangan program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan yang dilaksanakan oleh PLN selama pemulihan ekonomi pasca pandemi ini. "Kami terus melakukan inovasi untuk mendorong penjualan listrik. Untuk pelanggan rumah tangga, kami mendorong electrifying lifestye. Ibarat kata, kami tidak mau berpuas diri dari capaian hari ini," terang Diah.

Baca Juga:  Bisa Dipesan dari Rumah, Ini Harga Vivo V19

Tak hanya itu, PLN juga terus menggali pasar potensial di berbagai sektor. Misalnya, program electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan. "Sejumlah strategi yang dilakukan PLN merupakan bentuk dukungan perseroan dalam menggerakkan perekonomian dengan menghadirkan listrik untuk kegiatan-kegiatan produktif," ujarnya.(esi)

Laporan JPG, Jakarta

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Listrik menjadi energi perangsang geliat ekonomi Indonesia setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Naiknya konsumsi listrik pun menjadi pertanda perekonomian nasional mulai bangkit.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Diah Ayu Permatasari mengatakan, penjualan listrik hingga April 2022 mencapai 88.803 Gigawatt hour (GWh) atau tumbuh 8,62 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 81.756 GWh (YoY).

Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I, yaitu sebesar 5,01 persen year on year (yoy). "Kenaikan penjualan listrik ini menandai perekonomian Indonesia mulai bangkit, sebab permintaan listrik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi," kata dia dikutip, Ahad (22/5).

Baca Juga:  BPJamsostek Duri Kenalkan Pekerja pada Program JKP

Pertumbuhan penjualan listrik tertinggi hingga April 2022 terjadi di Riau dan Kepulauan Riau, yaitu sebesar 43,8 persen. Kemudian wilayah dengan pertumbuhan penjualan listrik kedua tertinggi adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat sebesar 23,5 persen. "Disusul wilayah Bangka Belitung dengan pertumbuhan sebesar 12,8 persen dibanding tahun lalu," jelasnya.

Peningkatan penjualan listrik tersebut dipicu oleh berbagai program transformasi yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Ini juga didorong pencanangan program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan yang dilaksanakan oleh PLN selama pemulihan ekonomi pasca pandemi ini. "Kami terus melakukan inovasi untuk mendorong penjualan listrik. Untuk pelanggan rumah tangga, kami mendorong electrifying lifestye. Ibarat kata, kami tidak mau berpuas diri dari capaian hari ini," terang Diah.

Baca Juga:  Rurianto: Nuzul Qur’an Momentum Perkuat Perubahan

Tak hanya itu, PLN juga terus menggali pasar potensial di berbagai sektor. Misalnya, program electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan. "Sejumlah strategi yang dilakukan PLN merupakan bentuk dukungan perseroan dalam menggerakkan perekonomian dengan menghadirkan listrik untuk kegiatan-kegiatan produktif," ujarnya.(esi)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Listrik menjadi energi perangsang geliat ekonomi Indonesia setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Naiknya konsumsi listrik pun menjadi pertanda perekonomian nasional mulai bangkit.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Diah Ayu Permatasari mengatakan, penjualan listrik hingga April 2022 mencapai 88.803 Gigawatt hour (GWh) atau tumbuh 8,62 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 81.756 GWh (YoY).

Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I, yaitu sebesar 5,01 persen year on year (yoy). "Kenaikan penjualan listrik ini menandai perekonomian Indonesia mulai bangkit, sebab permintaan listrik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi," kata dia dikutip, Ahad (22/5).

Baca Juga:  Harga Emas Antam Cetak Rekor Baru di Rp926 Ribu per Gram

Pertumbuhan penjualan listrik tertinggi hingga April 2022 terjadi di Riau dan Kepulauan Riau, yaitu sebesar 43,8 persen. Kemudian wilayah dengan pertumbuhan penjualan listrik kedua tertinggi adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat sebesar 23,5 persen. "Disusul wilayah Bangka Belitung dengan pertumbuhan sebesar 12,8 persen dibanding tahun lalu," jelasnya.

Peningkatan penjualan listrik tersebut dipicu oleh berbagai program transformasi yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Ini juga didorong pencanangan program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan yang dilaksanakan oleh PLN selama pemulihan ekonomi pasca pandemi ini. "Kami terus melakukan inovasi untuk mendorong penjualan listrik. Untuk pelanggan rumah tangga, kami mendorong electrifying lifestye. Ibarat kata, kami tidak mau berpuas diri dari capaian hari ini," terang Diah.

Baca Juga:  Menko Airlangga Perkuat dan Perluas Kerja Sama RI-Belanda

Tak hanya itu, PLN juga terus menggali pasar potensial di berbagai sektor. Misalnya, program electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan. "Sejumlah strategi yang dilakukan PLN merupakan bentuk dukungan perseroan dalam menggerakkan perekonomian dengan menghadirkan listrik untuk kegiatan-kegiatan produktif," ujarnya.(esi)

Laporan JPG, Jakarta

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari