- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mazda mulai memasuki era elektrifikasi. Merek tersebut siap meluncurkan mobil listrik pertamanya yakni MX 30. Bahkan, keran pemesanan pun sudah dibuka. Dilansir dari Electrek, Jumat (22/5), Mazda mengumumkan sudah memulai produksi Mazda MX-30 all Electric Vehicle (EV) di pabrik di Hiroshima, Jepang. EV murni pertama Mazda sebagai awalan menjawab permintaan kendaraan listrik di Eropa.
MX-30 baru menggunakan teknologi powertrain listrik e-Skyactiv1. Sistem penggerak roda depan menggabungkan motor listrik 107kW (143 tenaga kuda) dengan baterai lithium-ion 35.5kWh. Jangkauan mengemudi mencapai 200 kilometer (124 mil) pada siklus tes WLTP.
- Advertisement -
Mazda MX-30 mampu mengisi daya AC pada 6.6 kW. Ini mendukung pengisian DC hingga 50 kW dengan standar CHAdeMO atau CCS. Dengan menggendong baterai yang relatif kecil, pengisian cepat DC dari kosong hingga 80 persen membutuhkan waktu sekitar 40 menit.
Dalam siaran pers resmi, Mazda menonjolkan aspek desain MX-30. “Penampilannya yang sederhana tanpa kompromi menekankan kecantikan MX-30,” ujar Mazda.
Mazda MX-30 membawa desain pintu barn door atau pintu gudang yang mirip BMW i3 yakni pintu depan terbuka terlebih dahulu. Setengah pintu yang lebih kecil, yang tidak memiliki pegangan eksterior, kemudian terbuka untuk akses ke kursi belakang. Desain ini juga menjadi ciri khas Mazda pada sedan sport Mazda RX-8.
- Advertisement -
Sebelum diumumkan dan diproduksi secara massal, Mazda MX-30 tampil perdana pada gelaran Tokyo Motor Show 2019 lalu. Akira Marumoto, kepala eksekutif Mazda, mengatakan bahwa setiap mobil Mazda yang dibuat pada 2030 akan menampilkan teknologi penggerak listrik e-SkyActive yang akan mengurangi emisi CO2 secara signifikan.
Mazda baru-baru ini mengungkapkan sedang mengerjakan versi range-extender dari MX-30, yang akan memasangkan mesin rotari khasnya dengan motor listrik untuk meningkatkan jangkauan mengemudi. Sementara Mazda MX-30 akan tiba di diler Eropa pada musim gugur 2020 mendatang dengan harga sekitar USD 35 ribu atau berkisar Rp 514 jutaan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mazda mulai memasuki era elektrifikasi. Merek tersebut siap meluncurkan mobil listrik pertamanya yakni MX 30. Bahkan, keran pemesanan pun sudah dibuka. Dilansir dari Electrek, Jumat (22/5), Mazda mengumumkan sudah memulai produksi Mazda MX-30 all Electric Vehicle (EV) di pabrik di Hiroshima, Jepang. EV murni pertama Mazda sebagai awalan menjawab permintaan kendaraan listrik di Eropa.
MX-30 baru menggunakan teknologi powertrain listrik e-Skyactiv1. Sistem penggerak roda depan menggabungkan motor listrik 107kW (143 tenaga kuda) dengan baterai lithium-ion 35.5kWh. Jangkauan mengemudi mencapai 200 kilometer (124 mil) pada siklus tes WLTP.
- Advertisement -
Mazda MX-30 mampu mengisi daya AC pada 6.6 kW. Ini mendukung pengisian DC hingga 50 kW dengan standar CHAdeMO atau CCS. Dengan menggendong baterai yang relatif kecil, pengisian cepat DC dari kosong hingga 80 persen membutuhkan waktu sekitar 40 menit.
Dalam siaran pers resmi, Mazda menonjolkan aspek desain MX-30. “Penampilannya yang sederhana tanpa kompromi menekankan kecantikan MX-30,” ujar Mazda.
- Advertisement -
Mazda MX-30 membawa desain pintu barn door atau pintu gudang yang mirip BMW i3 yakni pintu depan terbuka terlebih dahulu. Setengah pintu yang lebih kecil, yang tidak memiliki pegangan eksterior, kemudian terbuka untuk akses ke kursi belakang. Desain ini juga menjadi ciri khas Mazda pada sedan sport Mazda RX-8.
Sebelum diumumkan dan diproduksi secara massal, Mazda MX-30 tampil perdana pada gelaran Tokyo Motor Show 2019 lalu. Akira Marumoto, kepala eksekutif Mazda, mengatakan bahwa setiap mobil Mazda yang dibuat pada 2030 akan menampilkan teknologi penggerak listrik e-SkyActive yang akan mengurangi emisi CO2 secara signifikan.
Mazda baru-baru ini mengungkapkan sedang mengerjakan versi range-extender dari MX-30, yang akan memasangkan mesin rotari khasnya dengan motor listrik untuk meningkatkan jangkauan mengemudi. Sementara Mazda MX-30 akan tiba di diler Eropa pada musim gugur 2020 mendatang dengan harga sekitar USD 35 ribu atau berkisar Rp 514 jutaan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman