Rabu, 9 April 2025

Inflasi Tahun Depan Lebih Rendah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) menyampaikan, penurunan inflasi beberapa bulan terakhir mengindikasikan inflasi hingga akhir tahun bakal terjaga plus minus 3,5 persen. Pada Juni 2019, indeks harga konsumen (IHK) sebesar 0,55 persen. Sedangkan pada Juli 2019, inflasi tercatat di level 0,31 persen.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan besaran inflasi Juli 2019 sebesar 0,31 persen. Sehingga, inflasi tahun kalender (Januari-Juli) mencapai sebesar 2,36 persen. Sementara itu, inflasi Juli tahun ke tahun (year on year) dilaporkan sebesar 3,32 persen.

“Inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan stabil. Inflasi 2019 diperkirakan akan berada di bawah titik tengah kisaran sasarannya 3,5 plus minus 1 persen dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0 plus minus 1 persen pada 2020,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor BI, Jakarta, Kamis (22/8).

Baca Juga:  Telkomsel Hadirkan Aplikasi Digital untuk Pelajar di Riau

Perry mengatakan, inflasi yang terkendali didorong oleh inflasi inti yang terjaga didukung ekspektasi yang baik seiring dengan konsistensi kebijakan BI menjaga stabilitas harga. Selanjutnya, juga didorong oleh permintaan agregat yang terkelola dan pengaruh harga global yang minimal.

BI mencatatkan, kelompok administered prices kembali mencetak deflasi dipengaruhi berlanjutnya dampak kebijakan penurunan tarif batas atas angkutan udara, serta koreksi tarif angkutan antarkota dan tarif kereta api setelah hari raya Idul Fitri. Sementara itu, inflasi kelompok volatile food melambat.

“Meskipun perkembangan harga beberapa komoditas hortikultura tetap perlu menjadi perhatian,” katanya.

BI, menurut Perry, tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut untuk memastikan inflasi tetap rendah dan stabil di tengah tantangan gangguan cuaca akibat kemarau panjang.

Baca Juga:  Bank BJB Raih Penghargaan Bank Terbaik 2021 Versi Majalah Investor

“Ini diperkirakan dapat berdampak pada pasokan bahan pangan,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) menyampaikan, penurunan inflasi beberapa bulan terakhir mengindikasikan inflasi hingga akhir tahun bakal terjaga plus minus 3,5 persen. Pada Juni 2019, indeks harga konsumen (IHK) sebesar 0,55 persen. Sedangkan pada Juli 2019, inflasi tercatat di level 0,31 persen.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan besaran inflasi Juli 2019 sebesar 0,31 persen. Sehingga, inflasi tahun kalender (Januari-Juli) mencapai sebesar 2,36 persen. Sementara itu, inflasi Juli tahun ke tahun (year on year) dilaporkan sebesar 3,32 persen.

“Inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan stabil. Inflasi 2019 diperkirakan akan berada di bawah titik tengah kisaran sasarannya 3,5 plus minus 1 persen dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0 plus minus 1 persen pada 2020,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor BI, Jakarta, Kamis (22/8).

Baca Juga:  Ini Deretan Mobil Baru yang Akan Muncul di Akhir 2021

Perry mengatakan, inflasi yang terkendali didorong oleh inflasi inti yang terjaga didukung ekspektasi yang baik seiring dengan konsistensi kebijakan BI menjaga stabilitas harga. Selanjutnya, juga didorong oleh permintaan agregat yang terkelola dan pengaruh harga global yang minimal.

BI mencatatkan, kelompok administered prices kembali mencetak deflasi dipengaruhi berlanjutnya dampak kebijakan penurunan tarif batas atas angkutan udara, serta koreksi tarif angkutan antarkota dan tarif kereta api setelah hari raya Idul Fitri. Sementara itu, inflasi kelompok volatile food melambat.

“Meskipun perkembangan harga beberapa komoditas hortikultura tetap perlu menjadi perhatian,” katanya.

BI, menurut Perry, tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut untuk memastikan inflasi tetap rendah dan stabil di tengah tantangan gangguan cuaca akibat kemarau panjang.

Baca Juga:  BlackBerry 5G akan Tetap Dirilis meski OS-nya sudah Tamat

“Ini diperkirakan dapat berdampak pada pasokan bahan pangan,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Inflasi Tahun Depan Lebih Rendah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) menyampaikan, penurunan inflasi beberapa bulan terakhir mengindikasikan inflasi hingga akhir tahun bakal terjaga plus minus 3,5 persen. Pada Juni 2019, indeks harga konsumen (IHK) sebesar 0,55 persen. Sedangkan pada Juli 2019, inflasi tercatat di level 0,31 persen.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan besaran inflasi Juli 2019 sebesar 0,31 persen. Sehingga, inflasi tahun kalender (Januari-Juli) mencapai sebesar 2,36 persen. Sementara itu, inflasi Juli tahun ke tahun (year on year) dilaporkan sebesar 3,32 persen.

“Inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan stabil. Inflasi 2019 diperkirakan akan berada di bawah titik tengah kisaran sasarannya 3,5 plus minus 1 persen dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0 plus minus 1 persen pada 2020,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor BI, Jakarta, Kamis (22/8).

Baca Juga:  Telkomsel Hadirkan Aplikasi Digital untuk Pelajar di Riau

Perry mengatakan, inflasi yang terkendali didorong oleh inflasi inti yang terjaga didukung ekspektasi yang baik seiring dengan konsistensi kebijakan BI menjaga stabilitas harga. Selanjutnya, juga didorong oleh permintaan agregat yang terkelola dan pengaruh harga global yang minimal.

BI mencatatkan, kelompok administered prices kembali mencetak deflasi dipengaruhi berlanjutnya dampak kebijakan penurunan tarif batas atas angkutan udara, serta koreksi tarif angkutan antarkota dan tarif kereta api setelah hari raya Idul Fitri. Sementara itu, inflasi kelompok volatile food melambat.

“Meskipun perkembangan harga beberapa komoditas hortikultura tetap perlu menjadi perhatian,” katanya.

BI, menurut Perry, tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut untuk memastikan inflasi tetap rendah dan stabil di tengah tantangan gangguan cuaca akibat kemarau panjang.

Baca Juga:  Bank BJB Raih Penghargaan Bank Terbaik 2021 Versi Majalah Investor

“Ini diperkirakan dapat berdampak pada pasokan bahan pangan,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) menyampaikan, penurunan inflasi beberapa bulan terakhir mengindikasikan inflasi hingga akhir tahun bakal terjaga plus minus 3,5 persen. Pada Juni 2019, indeks harga konsumen (IHK) sebesar 0,55 persen. Sedangkan pada Juli 2019, inflasi tercatat di level 0,31 persen.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan besaran inflasi Juli 2019 sebesar 0,31 persen. Sehingga, inflasi tahun kalender (Januari-Juli) mencapai sebesar 2,36 persen. Sementara itu, inflasi Juli tahun ke tahun (year on year) dilaporkan sebesar 3,32 persen.

“Inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan stabil. Inflasi 2019 diperkirakan akan berada di bawah titik tengah kisaran sasarannya 3,5 plus minus 1 persen dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0 plus minus 1 persen pada 2020,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor BI, Jakarta, Kamis (22/8).

Baca Juga:  Wapres RI Dukung Konversi Bank Riau Kepri Syariah

Perry mengatakan, inflasi yang terkendali didorong oleh inflasi inti yang terjaga didukung ekspektasi yang baik seiring dengan konsistensi kebijakan BI menjaga stabilitas harga. Selanjutnya, juga didorong oleh permintaan agregat yang terkelola dan pengaruh harga global yang minimal.

BI mencatatkan, kelompok administered prices kembali mencetak deflasi dipengaruhi berlanjutnya dampak kebijakan penurunan tarif batas atas angkutan udara, serta koreksi tarif angkutan antarkota dan tarif kereta api setelah hari raya Idul Fitri. Sementara itu, inflasi kelompok volatile food melambat.

“Meskipun perkembangan harga beberapa komoditas hortikultura tetap perlu menjadi perhatian,” katanya.

BI, menurut Perry, tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut untuk memastikan inflasi tetap rendah dan stabil di tengah tantangan gangguan cuaca akibat kemarau panjang.

Baca Juga:  Ini Deretan Mobil Baru yang Akan Muncul di Akhir 2021

“Ini diperkirakan dapat berdampak pada pasokan bahan pangan,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari