Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pertamina Klaim Lakukan Pengeboran 350 Sumur Migas di Blok Rokan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengklaim saat ini telah melakukan pengeboran 350 sumur di Blok Rokan, Riau, meski belum genap satu tahun pasca alih kelola wilayah kerja tersebut.

Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Suardin mengatakan, pihaknya telah berhasil mempertahankan tingkat produksi yang kini mencapai rata-rata 161 MBOPD (ribu barel minyak per hari), sebuah hasil yang baik dibandingkan 142 MBOPD jika perusahaan tidak melakukan pengeboran yang masif dan agresif.

"Kontribusi dari sumur-sumur pengembangan mampu mempertahankan tingkat produksi dan menunjukkan operasi yang optimal, sehingga wilayah kerja Rokan tetap menduduki posisi sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia dengan kontribusi 24 persen produksi minyak nasional,"ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (20/7).

Baca Juga:  Bank BJB Raih Rating Leadership AA di ESG Disclosure Awards 2021

Jaffee menuturkan keberhasilan itu merupakan kolaborasi berbagai pihak, baik internal perusahaan, mitra kerja, maupun pihak pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

Ia menyampaikan bahwa pengeboran masif tersebut adalah bagian dari upaya mendukung ketahanan energi nasional dan target-target yang telah ditetapkan.

Sejauh ini, PHR telah mengoperasikan 19 rig pengeboran serta 33 rig workover and well services. Blok Rokan menyumbangkan sepertiga total produksi minyak Pertamina atau hampir seperempat produksi nasional. "Seluruh hasil lifting wilayah kerja Rokan dimanfaatkan untuk konsumsi kilang domestik Pertamina,"kata Jaffee.

Lebih lanjut ia menyampaikan butuh proses komprehensif untuk melakukan pengeboran setiap sumur, mulai dari tahap perencanaan, perizinan, pengadaan barang-jasa pendukung, persiapan lokasi, hingga pelaksanaan pengeboran sumur minyak membutuhkan waktu setidaknya enam bulan.

Baca Juga:  BNI Maksimalkan Layanan Digital dengan Fitur Mobile Tunai

Rangkaian tahapan pekerjaan yang sedemikian rupa memerlukan kolaborasi yang kuat dan keahlian sumber daya manusia dari lintas fungsi Pertamina Hulu Rokan. "Ini adalah hasil kerja sama ratusan hingga ribuan pegawai dan mitra kerja PHR yang saling bahu membahu untuk mencapai kinerja yang selamat, andal, dan lancar,"pungkas Jaffee.(esi)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengklaim saat ini telah melakukan pengeboran 350 sumur di Blok Rokan, Riau, meski belum genap satu tahun pasca alih kelola wilayah kerja tersebut.

Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Suardin mengatakan, pihaknya telah berhasil mempertahankan tingkat produksi yang kini mencapai rata-rata 161 MBOPD (ribu barel minyak per hari), sebuah hasil yang baik dibandingkan 142 MBOPD jika perusahaan tidak melakukan pengeboran yang masif dan agresif.

- Advertisement -

"Kontribusi dari sumur-sumur pengembangan mampu mempertahankan tingkat produksi dan menunjukkan operasi yang optimal, sehingga wilayah kerja Rokan tetap menduduki posisi sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia dengan kontribusi 24 persen produksi minyak nasional,"ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (20/7).

Baca Juga:  Telkomsel Hadirkan Paket Bebas Akses Ilmupedia 30 GB untuk 6 Kampus di Sumatera Barat

Jaffee menuturkan keberhasilan itu merupakan kolaborasi berbagai pihak, baik internal perusahaan, mitra kerja, maupun pihak pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

- Advertisement -

Ia menyampaikan bahwa pengeboran masif tersebut adalah bagian dari upaya mendukung ketahanan energi nasional dan target-target yang telah ditetapkan.

Sejauh ini, PHR telah mengoperasikan 19 rig pengeboran serta 33 rig workover and well services. Blok Rokan menyumbangkan sepertiga total produksi minyak Pertamina atau hampir seperempat produksi nasional. "Seluruh hasil lifting wilayah kerja Rokan dimanfaatkan untuk konsumsi kilang domestik Pertamina,"kata Jaffee.

Lebih lanjut ia menyampaikan butuh proses komprehensif untuk melakukan pengeboran setiap sumur, mulai dari tahap perencanaan, perizinan, pengadaan barang-jasa pendukung, persiapan lokasi, hingga pelaksanaan pengeboran sumur minyak membutuhkan waktu setidaknya enam bulan.

Baca Juga:  HokBen Hadirkan Menu Baru, HokBen Fried Chicken

Rangkaian tahapan pekerjaan yang sedemikian rupa memerlukan kolaborasi yang kuat dan keahlian sumber daya manusia dari lintas fungsi Pertamina Hulu Rokan. "Ini adalah hasil kerja sama ratusan hingga ribuan pegawai dan mitra kerja PHR yang saling bahu membahu untuk mencapai kinerja yang selamat, andal, dan lancar,"pungkas Jaffee.(esi)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari