Jumat, 5 Juli 2024

Emas Semakin Diburu Investor

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Harga logam mulia emas kembali menjadi primadona di pasar spot karena kecemasan investor terhadap jumlah kasus virus corona terus bertambah. Salah satunya, Korea Selatan yang saat ini memiliki 104 kasus telah melaporkan kematian pertamanya.

Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,44 persen menjadi USD 1.618,38 per ounce pada pukul 01.41 WIB. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,5 persen menjadi USD 1.620,50 per ounce.

- Advertisement -

Kepala Trader US Global Investors Michael Matousek mengatakan, selain mempertimbangkan perluasan korban virus corona, alasan lain investor memburu investasi aman seperti emas adalah ketika bank sentral di negara berpengaruh mempertahankan suku bunganya.

Baca Juga:  Gaet Anak Muda, AXIS Hadirkan Bonus Kuota Tiktok 30 GB

Hal tersebut disebabkan karena virus korona mulai mengganggu perekonomian Tiongkok dan penyebarannya ke negara lain dapat menggagalkan pemulihan ekonomi seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Misalnya, Beijing memangkas suku bunga pinjaman dan kemungkinan akan merilis lebih banyak langkah untuk mendukung ekonomi yang tersentak oleh krisis virus tersebut. Sementara Bank Sentral The Fed juga mengakui risiko baru yang disebabkan oleh epidemi tersebut.

- Advertisement -

Bahkan ketika jumlah kasus virus korona di Tiongkok melambat, terdapat penelitian baru yang menunjukkan percepatan penularan virus tersebut lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, sehingga meningkatkan kekhawatiran.

“Selama masalah virus korona menjadi berita utama, harga emas akan sangat didukung pada level saat ini. Jika situasinya memburuk, harga bisa lebih tinggi,” kata analis SP Angel, Sergey Raevskiy.

Baca Juga:  Covid-19 Meningkat, Kunjungan ke Mal Turun Drastis

Sementara, logam mulia lainnya seperti palladium turun 0,7 persen menjadi USD 2.694,08 per ounce, setelah menyentuh rekor tertinggi USD 2.841,54 di sesi sebelumnya karena kekhawatiran defisit pasokan. Perak melemah 0,3 persen menjadi USD18,34 per ounce, sedangkan platinum tergelincir 3 persen menjadi USD 975,36 per ounce.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Harga logam mulia emas kembali menjadi primadona di pasar spot karena kecemasan investor terhadap jumlah kasus virus corona terus bertambah. Salah satunya, Korea Selatan yang saat ini memiliki 104 kasus telah melaporkan kematian pertamanya.

Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,44 persen menjadi USD 1.618,38 per ounce pada pukul 01.41 WIB. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,5 persen menjadi USD 1.620,50 per ounce.

Kepala Trader US Global Investors Michael Matousek mengatakan, selain mempertimbangkan perluasan korban virus corona, alasan lain investor memburu investasi aman seperti emas adalah ketika bank sentral di negara berpengaruh mempertahankan suku bunganya.

Baca Juga:  Gaet Anak Muda, AXIS Hadirkan Bonus Kuota Tiktok 30 GB

Hal tersebut disebabkan karena virus korona mulai mengganggu perekonomian Tiongkok dan penyebarannya ke negara lain dapat menggagalkan pemulihan ekonomi seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Misalnya, Beijing memangkas suku bunga pinjaman dan kemungkinan akan merilis lebih banyak langkah untuk mendukung ekonomi yang tersentak oleh krisis virus tersebut. Sementara Bank Sentral The Fed juga mengakui risiko baru yang disebabkan oleh epidemi tersebut.

Bahkan ketika jumlah kasus virus korona di Tiongkok melambat, terdapat penelitian baru yang menunjukkan percepatan penularan virus tersebut lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, sehingga meningkatkan kekhawatiran.

“Selama masalah virus korona menjadi berita utama, harga emas akan sangat didukung pada level saat ini. Jika situasinya memburuk, harga bisa lebih tinggi,” kata analis SP Angel, Sergey Raevskiy.

Baca Juga:  Kabar Baik, Gas Fee Ethereum Sentuh Harga Terendah dalam 10 Bulan

Sementara, logam mulia lainnya seperti palladium turun 0,7 persen menjadi USD 2.694,08 per ounce, setelah menyentuh rekor tertinggi USD 2.841,54 di sesi sebelumnya karena kekhawatiran defisit pasokan. Perak melemah 0,3 persen menjadi USD18,34 per ounce, sedangkan platinum tergelincir 3 persen menjadi USD 975,36 per ounce.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari