Jumat, 17 Oktober 2025
spot_img

Harga Emas Meroket Dampak dari Virus Corona

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Harga logam mulia emas melambung di atas 1 persen seiring dengan meningkatnya kecemasan investor terkait virus corona yang mulai menggerogoti ekonomi global. Apple Inc pun mulai memberi peringatan tentang keraguan dalam memenuhi target penjualannya di kuartal pertama.

Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,3 persen menjadi 1.601 dolar AS per ounce pada pukul 01.55 WIB. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1,1 persen lebih tinggi menjadi 1.603,60 dolar AS per ounce.

Direktur High Ridge Futures David Meger menyebut, perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia seperti Apple mulai ragu dalam memenuhi perkiraan penjualan hingga Maret karena wabah virus corona menekan rantai pasokannya. Peringatan penjualan yang mengejutkan tersebut memukul ekuitas global dari rekor tertinggi dan memicu aksi beli aset berisiko rendah.

Baca Juga:  Nissan Pangkas Target Penjualan

“Pasar ekuitas berada di bawah tekanan dan emas masih dipandang sebagai aset safe-haven klasik setelah kita mendapatkan sejumlah berita negatif dalam kasus ini sehubungan dengan virus korona dan dampaknya terhadap ekonomi global,” ujarnya.

Disamping itu, Kepala Komoditas Strategi TD Securities Bart Melek mengatakan, bank sentral di seluruh dunia juga akan lebih dovish dan pasar memperhitungkan realitas virus corona. Misalnya, Bank Sentral China pun memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah di mana penyusun kebijakan berusaha untuk mengurangi guncangan ekonomi dari wabah virus tersebut.

Sementara, logam mulia lainnya seperti Palladium melejit 2,8 persen menjadi 2.592 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa 2.592,02 dolar AS per ounce. Perak melesat 2,2 persen menjadi 18,16 dolar AS per ounce, sedangkan platinum melonjak 2,3 persen menjadi 991,22 dolar AS per ounce.

Baca Juga:  BI Sebut Uang Beredar Tetap Tumbuh

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Harga logam mulia emas melambung di atas 1 persen seiring dengan meningkatnya kecemasan investor terkait virus corona yang mulai menggerogoti ekonomi global. Apple Inc pun mulai memberi peringatan tentang keraguan dalam memenuhi target penjualannya di kuartal pertama.

Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,3 persen menjadi 1.601 dolar AS per ounce pada pukul 01.55 WIB. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1,1 persen lebih tinggi menjadi 1.603,60 dolar AS per ounce.

Direktur High Ridge Futures David Meger menyebut, perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia seperti Apple mulai ragu dalam memenuhi perkiraan penjualan hingga Maret karena wabah virus corona menekan rantai pasokannya. Peringatan penjualan yang mengejutkan tersebut memukul ekuitas global dari rekor tertinggi dan memicu aksi beli aset berisiko rendah.

Baca Juga:  Yamaha Imbau Tetap Lakukan Perawatan Sepeda Motor saat Ramadan

“Pasar ekuitas berada di bawah tekanan dan emas masih dipandang sebagai aset safe-haven klasik setelah kita mendapatkan sejumlah berita negatif dalam kasus ini sehubungan dengan virus korona dan dampaknya terhadap ekonomi global,” ujarnya.

Disamping itu, Kepala Komoditas Strategi TD Securities Bart Melek mengatakan, bank sentral di seluruh dunia juga akan lebih dovish dan pasar memperhitungkan realitas virus corona. Misalnya, Bank Sentral China pun memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah di mana penyusun kebijakan berusaha untuk mengurangi guncangan ekonomi dari wabah virus tersebut.

- Advertisement -

Sementara, logam mulia lainnya seperti Palladium melejit 2,8 persen menjadi 2.592 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa 2.592,02 dolar AS per ounce. Perak melesat 2,2 persen menjadi 18,16 dolar AS per ounce, sedangkan platinum melonjak 2,3 persen menjadi 991,22 dolar AS per ounce.

Baca Juga:  Ini Smartphone Paling Populer di Tanah Air

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Harga logam mulia emas melambung di atas 1 persen seiring dengan meningkatnya kecemasan investor terkait virus corona yang mulai menggerogoti ekonomi global. Apple Inc pun mulai memberi peringatan tentang keraguan dalam memenuhi target penjualannya di kuartal pertama.

Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,3 persen menjadi 1.601 dolar AS per ounce pada pukul 01.55 WIB. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1,1 persen lebih tinggi menjadi 1.603,60 dolar AS per ounce.

Direktur High Ridge Futures David Meger menyebut, perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia seperti Apple mulai ragu dalam memenuhi perkiraan penjualan hingga Maret karena wabah virus corona menekan rantai pasokannya. Peringatan penjualan yang mengejutkan tersebut memukul ekuitas global dari rekor tertinggi dan memicu aksi beli aset berisiko rendah.

Baca Juga:  Anniversary ke-2, Menara Mas Pekanbaru Gelar Donor Darah dan Bakti Sosial

“Pasar ekuitas berada di bawah tekanan dan emas masih dipandang sebagai aset safe-haven klasik setelah kita mendapatkan sejumlah berita negatif dalam kasus ini sehubungan dengan virus korona dan dampaknya terhadap ekonomi global,” ujarnya.

Disamping itu, Kepala Komoditas Strategi TD Securities Bart Melek mengatakan, bank sentral di seluruh dunia juga akan lebih dovish dan pasar memperhitungkan realitas virus corona. Misalnya, Bank Sentral China pun memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah di mana penyusun kebijakan berusaha untuk mengurangi guncangan ekonomi dari wabah virus tersebut.

Sementara, logam mulia lainnya seperti Palladium melejit 2,8 persen menjadi 2.592 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa 2.592,02 dolar AS per ounce. Perak melesat 2,2 persen menjadi 18,16 dolar AS per ounce, sedangkan platinum melonjak 2,3 persen menjadi 991,22 dolar AS per ounce.

Baca Juga:  BI Sebut Uang Beredar Tetap Tumbuh

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari