PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Riau mengadakan kunjungan atau audiensi dengan DPD Riau, SMKN 3 Pekanbaru, dan SMK Muhammadiah 1 Pekanbaru. Kegiatan ini direncanakan berlanjut ke sekolah-sekolah SMK lainnya.
Kunjungan ini dihadiri GM Grand Elite Hotel Lusiyanti, GM Batiqa Hotel Sumargo, GM Premiere Hotel Wismi Huang, GM Furaya Hotel Iwan Juansah, GM Grand Zuri Hotel Isti Budiono, GM Prime Park Hotel Mukharom, GM The Bono Hotel Estinovera, dan GM Royal Asnof Malik.
Dalam kesempatan ini, Ketua IHGMA Lusiyanti, menyampaikan IHGMA dapat bersinergi dengan sekolah-sekolah maupun universitas dalam hal sebagai mentor bagi anak didik baik itu hard skill maupun soft skill, pendampingan dalam pembuatan kurikulum, dan berbagi pengalaman dengan guru.
"Agar sekolah maupun universitas dapat tahu apa kebutuhan industri terhadap sumber daya manusia di masa yang akan datang karena para general manager yang tergabung dalam IHGMA berkompeten dan sudah bersertifikasi dalam vokasi (level 8)," katanya, Ahad (17/10).
Dikatakannya, general manager yang hadir juga menyampaikan bahwa hotel-hotel siap bekerja sama dalam program pemagangan, bahkan penyerapan tenaga kerja prioritas pada saat diperlukan dengan sekolah maupun universitas yang sudah MoU dengan IHGMA.
Hal tersebut disambut baik oleh Kepala sekolah SMKN 3 Hj Rita Johan SPd MM maupun Kepala SMK Muhammadiah 1 Algafar SPd MM. Hal ini sejalan dengan program sekolah sebagai SMK PK (Program Keunggulan) yang ber sinergi dengan dunia usaha. "Dengan adanya pertemuan tersebut diharapkan SMK Negeri 3 Pekanbaru melalui IHGMA DPD Riau dapat menjalin kerja sama antara industri dan sekolah," ungkap Lusiyanti.
Dikatakan Lusiyanti, Kemudian Mendikbud menjelaskan bahwa 8+i link and match, yaitu kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskills, hardskills dan karakter kebekerjaan sesuai keperluan dunia kerja; pembelajaran diupayakan berbasis proyek kerja nyata dari dunia kerja (PBL) untuk memastikan hardskills, softskills dan karakter yang kuat; peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri maupun pakar dari dunia kerja; praktik kerja lapangan/industri minimal satu semester; bagi lulusan dan bagi guru/instruktur sertifikasi kompetensi harus sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja; bagi guru/instruktur perlu ditekankan untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan secara rutin; diadakan riset terapan yang mendukung "teaching factory" berdasarkan kasus atau kebutuhan; dan komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.
"Sedangkan huruf "i" adalah berbagai kemungkinan kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja. Di antaranya beasiswa dan atau ikatan dinas, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium dan lainnya. Serta memungkinkan untuk menjalin kerja sama antara SMK Negeri 3 Pekanbaru dengan IHGMA DPD Riau," ujarnya.
Pertemuan ini juga diharapkan dapat bekerja sama dalam setiap kegiatan sekolah maupun akomodasi bagi tamu-tamu sekolah dengan hotel-hotel yang tergabung dalam IHGMA.(das)
Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru