Jumat, 5 Juli 2024

Virus Corona Masih Pengaruhi Turunnya Harga Sawit

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Harga Tandan Buah Segat (TBS) kelapa sawit periode 18  – 24 Maret mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Jumlah penurunan terbesar pada kelompok umur 10 – 20 tahun yang mengalami penurunan sebesar Rp89,32/ Kg dari harga minggu lalu, sehingga harga pembelian TBS untuk periode satu minggu kedepan menjadi Rp1.550,34/Kg.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Riau Ahmad Syahharofie melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Defris Hatmaja mengatakan, penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, penurunan harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data. Penurunan yang terjadi cukup signifikan dibanding minggu lalu.

- Advertisement -
Baca Juga:  PT Tatalogam Lestari Sertifikasi 120 Tukang Baja Ringan

“Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 413,40/Kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 234,00/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp 155,00/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 402,34/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 471,80/Kg dari harga minggu lalu,” katanya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp 175,82/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 232,00/Kg, dan PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp232,91/Kg dari harga minggu lalu.

Sementara dari faktor eksternal, penurunan harga TBS periode ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan CPO dunia akibat merebaknya virus COVID-19. Harga minyak sawit anjlok karena terjadi disrupsi permintaan di Uni Eropa dan Timur Tengah kala jumlah kasus infeksi COVID-19 di negara-negara tersebut bertambah dan menjadi risiko yang berdampak terhadap permintaan.

“Selain itu anjloknya harga minyak global juga memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan harga CPO. Biodisel merupakan energi alternatif untuk solar, sehingga koreksi harga minyak turut menekan prospek permintaan CPO untuk energi tersebut,” jelasnya.
Laporan Soleh Saputra
Editor: Deslina

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Harga Tandan Buah Segat (TBS) kelapa sawit periode 18  – 24 Maret mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Jumlah penurunan terbesar pada kelompok umur 10 – 20 tahun yang mengalami penurunan sebesar Rp89,32/ Kg dari harga minggu lalu, sehingga harga pembelian TBS untuk periode satu minggu kedepan menjadi Rp1.550,34/Kg.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Riau Ahmad Syahharofie melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Defris Hatmaja mengatakan, penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, penurunan harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data. Penurunan yang terjadi cukup signifikan dibanding minggu lalu.

Baca Juga:  Promosi Wisata Daerah di Iven Cultures Tourism and Business 2020

“Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 413,40/Kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 234,00/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp 155,00/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 402,34/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 471,80/Kg dari harga minggu lalu,” katanya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp 175,82/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 232,00/Kg, dan PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp232,91/Kg dari harga minggu lalu.

Sementara dari faktor eksternal, penurunan harga TBS periode ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan CPO dunia akibat merebaknya virus COVID-19. Harga minyak sawit anjlok karena terjadi disrupsi permintaan di Uni Eropa dan Timur Tengah kala jumlah kasus infeksi COVID-19 di negara-negara tersebut bertambah dan menjadi risiko yang berdampak terhadap permintaan.

“Selain itu anjloknya harga minyak global juga memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan harga CPO. Biodisel merupakan energi alternatif untuk solar, sehingga koreksi harga minyak turut menekan prospek permintaan CPO untuk energi tersebut,” jelasnya.
Laporan Soleh Saputra
Editor: Deslina
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari