Senin, 7 April 2025
spot_img

Industri Kendaraan Siapkan Diri Menuju Biodiesel B30

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelaku industri kendaraan komersial menyatakan sudah siap dengan program biodiesel B30 yang diujicobakan pada sejumlah kendaraan diesel. Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) Duljatmono mengungkapkan, solar dengan campuran minyak nabati cukup baik dipakai pada mesin diesel Mitsubishi Fuso berdasar hasil uji coba B20.

’’Soal kotor atau tidaknya bergantung penggunaan, penyimpanan, dan daerah operasional. Bukan soal pengolahannya. Untuk mengantisipasi, PT KTB menambahkan double filter pada truk produksi terbaru kami,’’ ujar Duljatmono, Jumat (14/6/2019).

Dia menegaskan, saat ini semua model baru yang diproduksi siap menggunakan solar B20. PT KTB pun bersiap untuk menggunakan solar B30 yang direncanakan mulai berlaku tahun depan.

Selain Mitsubishi Fuso, pabrikan kendaraan komersial lain dari Jepang, yakni Hino, siap ikut implementasi aturan pemerintah. ’’Untuk saat ini, kami pelajari tesnya sampai Oktober 2019. Setelah itu baru kami putuskan penambahan atau pengubahan spesifikasi kendaraan yang bersifat minor change,’’ jelas Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo.

Baca Juga:  Arisan di The Premiere Hotel Mulai dari Rp150 Ribu

Berkaca dari aturan B20, saat itu Hino harus menambah filter tambahan bagi kendaraan. Karena umur satu filter yang biasanya dapat tahan 20 ribu kilometer (km), jadi berkurang menjadi 10 ribu km.

’’Sekarang tinggal diperhatikan pencampurannya (B30) agar bahan bakar yang dihasilkan sempurna,’’ bebernya. Santiko berharap ada dampak tidak langsung dari penerapan program biodiesel bagi industri otomotif.

Misalnya, dengan konsumsi minyak kelapa sawit atau CPO yang meningkat, ekonomi Indonesia bisa lebih baik. ’’Bila sektor ekonomi membaik, nantinya bisa meningkatkan permintaan industri otomotif,’’ pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menyatakan sudah menyosialisasikan persiapan uji coba B30 kepada seluruh pelaku industri. Khusus untuk industri otomotif, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah meyakinkan bahwa penggunaan bahan bakar B30 tidak akan membuat performa maupun akselerasi kendaraan turun.

Baca Juga:  Naked Sport All New CB150R Streetfire Diluncurkan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelaku industri kendaraan komersial menyatakan sudah siap dengan program biodiesel B30 yang diujicobakan pada sejumlah kendaraan diesel. Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) Duljatmono mengungkapkan, solar dengan campuran minyak nabati cukup baik dipakai pada mesin diesel Mitsubishi Fuso berdasar hasil uji coba B20.

’’Soal kotor atau tidaknya bergantung penggunaan, penyimpanan, dan daerah operasional. Bukan soal pengolahannya. Untuk mengantisipasi, PT KTB menambahkan double filter pada truk produksi terbaru kami,’’ ujar Duljatmono, Jumat (14/6/2019).

Dia menegaskan, saat ini semua model baru yang diproduksi siap menggunakan solar B20. PT KTB pun bersiap untuk menggunakan solar B30 yang direncanakan mulai berlaku tahun depan.

Selain Mitsubishi Fuso, pabrikan kendaraan komersial lain dari Jepang, yakni Hino, siap ikut implementasi aturan pemerintah. ’’Untuk saat ini, kami pelajari tesnya sampai Oktober 2019. Setelah itu baru kami putuskan penambahan atau pengubahan spesifikasi kendaraan yang bersifat minor change,’’ jelas Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo.

Baca Juga:  Hapus Denda Pajak selama Darurat Virus Corona

Berkaca dari aturan B20, saat itu Hino harus menambah filter tambahan bagi kendaraan. Karena umur satu filter yang biasanya dapat tahan 20 ribu kilometer (km), jadi berkurang menjadi 10 ribu km.

’’Sekarang tinggal diperhatikan pencampurannya (B30) agar bahan bakar yang dihasilkan sempurna,’’ bebernya. Santiko berharap ada dampak tidak langsung dari penerapan program biodiesel bagi industri otomotif.

Misalnya, dengan konsumsi minyak kelapa sawit atau CPO yang meningkat, ekonomi Indonesia bisa lebih baik. ’’Bila sektor ekonomi membaik, nantinya bisa meningkatkan permintaan industri otomotif,’’ pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menyatakan sudah menyosialisasikan persiapan uji coba B30 kepada seluruh pelaku industri. Khusus untuk industri otomotif, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah meyakinkan bahwa penggunaan bahan bakar B30 tidak akan membuat performa maupun akselerasi kendaraan turun.

Baca Juga:  Armada 737 Max-9 Dilarang Terbang Sementara

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Industri Kendaraan Siapkan Diri Menuju Biodiesel B30

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelaku industri kendaraan komersial menyatakan sudah siap dengan program biodiesel B30 yang diujicobakan pada sejumlah kendaraan diesel. Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) Duljatmono mengungkapkan, solar dengan campuran minyak nabati cukup baik dipakai pada mesin diesel Mitsubishi Fuso berdasar hasil uji coba B20.

’’Soal kotor atau tidaknya bergantung penggunaan, penyimpanan, dan daerah operasional. Bukan soal pengolahannya. Untuk mengantisipasi, PT KTB menambahkan double filter pada truk produksi terbaru kami,’’ ujar Duljatmono, Jumat (14/6/2019).

Dia menegaskan, saat ini semua model baru yang diproduksi siap menggunakan solar B20. PT KTB pun bersiap untuk menggunakan solar B30 yang direncanakan mulai berlaku tahun depan.

Selain Mitsubishi Fuso, pabrikan kendaraan komersial lain dari Jepang, yakni Hino, siap ikut implementasi aturan pemerintah. ’’Untuk saat ini, kami pelajari tesnya sampai Oktober 2019. Setelah itu baru kami putuskan penambahan atau pengubahan spesifikasi kendaraan yang bersifat minor change,’’ jelas Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo.

Baca Juga:  BNI Serahkan Mobil Transfusi Darah

Berkaca dari aturan B20, saat itu Hino harus menambah filter tambahan bagi kendaraan. Karena umur satu filter yang biasanya dapat tahan 20 ribu kilometer (km), jadi berkurang menjadi 10 ribu km.

’’Sekarang tinggal diperhatikan pencampurannya (B30) agar bahan bakar yang dihasilkan sempurna,’’ bebernya. Santiko berharap ada dampak tidak langsung dari penerapan program biodiesel bagi industri otomotif.

Misalnya, dengan konsumsi minyak kelapa sawit atau CPO yang meningkat, ekonomi Indonesia bisa lebih baik. ’’Bila sektor ekonomi membaik, nantinya bisa meningkatkan permintaan industri otomotif,’’ pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menyatakan sudah menyosialisasikan persiapan uji coba B30 kepada seluruh pelaku industri. Khusus untuk industri otomotif, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah meyakinkan bahwa penggunaan bahan bakar B30 tidak akan membuat performa maupun akselerasi kendaraan turun.

Baca Juga:  Selain Pelanggan Telkomsel Minggir, IPhone 12 dan 13 Segera Bisa Rasakan 5G

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelaku industri kendaraan komersial menyatakan sudah siap dengan program biodiesel B30 yang diujicobakan pada sejumlah kendaraan diesel. Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) Duljatmono mengungkapkan, solar dengan campuran minyak nabati cukup baik dipakai pada mesin diesel Mitsubishi Fuso berdasar hasil uji coba B20.

’’Soal kotor atau tidaknya bergantung penggunaan, penyimpanan, dan daerah operasional. Bukan soal pengolahannya. Untuk mengantisipasi, PT KTB menambahkan double filter pada truk produksi terbaru kami,’’ ujar Duljatmono, Jumat (14/6/2019).

Dia menegaskan, saat ini semua model baru yang diproduksi siap menggunakan solar B20. PT KTB pun bersiap untuk menggunakan solar B30 yang direncanakan mulai berlaku tahun depan.

Selain Mitsubishi Fuso, pabrikan kendaraan komersial lain dari Jepang, yakni Hino, siap ikut implementasi aturan pemerintah. ’’Untuk saat ini, kami pelajari tesnya sampai Oktober 2019. Setelah itu baru kami putuskan penambahan atau pengubahan spesifikasi kendaraan yang bersifat minor change,’’ jelas Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo.

Baca Juga:  Hapus Denda Pajak selama Darurat Virus Corona

Berkaca dari aturan B20, saat itu Hino harus menambah filter tambahan bagi kendaraan. Karena umur satu filter yang biasanya dapat tahan 20 ribu kilometer (km), jadi berkurang menjadi 10 ribu km.

’’Sekarang tinggal diperhatikan pencampurannya (B30) agar bahan bakar yang dihasilkan sempurna,’’ bebernya. Santiko berharap ada dampak tidak langsung dari penerapan program biodiesel bagi industri otomotif.

Misalnya, dengan konsumsi minyak kelapa sawit atau CPO yang meningkat, ekonomi Indonesia bisa lebih baik. ’’Bila sektor ekonomi membaik, nantinya bisa meningkatkan permintaan industri otomotif,’’ pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menyatakan sudah menyosialisasikan persiapan uji coba B30 kepada seluruh pelaku industri. Khusus untuk industri otomotif, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah meyakinkan bahwa penggunaan bahan bakar B30 tidak akan membuat performa maupun akselerasi kendaraan turun.

Baca Juga:  Naked Sport All New CB150R Streetfire Diluncurkan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari