Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Nilai Ekspor Mei Anjlok 28,95 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, nilai ekspor Indonesia pada Mei 2020 mencapai USD 10,53 miliar. Angka tersebut turun sebesar 13,40 persen dibanding ekspor April 2020 (month-to-month/MtM) dan turun 28,95 persen dibanding ekspor Mei 2019 (year-on-year/YoY).

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, penurunan ekspor tersebut disebabkan oleh menurunnya eskpor nonmigas sebesar 14,81 persen MtM, yang sebesar USD 9,88 miliar. Secara YoY, ekspor nonmigas turun sebesar 27,81 persen.

“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia sejak Januari hingga Mei 2020 mencapai USD 64,46 miliar atau menurun 5,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD 60,97 miliar atau menurun 3,50 persen,” ujarnya dalam conference virtual, Senin (15/6).

Baca Juga:  Wuling Hadirkan Promo Rp0 Asuransi dan Bunga 0 Persen

Penurunan terbesar ekspor nonmigas MtM terjadi pada logam mulia, perhiasan atau permata sebesar USD 382,5 juta atau 40,90 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar USD 130,6 juta atau 18,11 persen.

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan sejak Januari hingga Mei 2020 turun 0,08 persen dibanding periode yang sama 2019. Demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 21,02 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik 5,63 persen.

Adapun negara tujuan ekspor nonmigas Mei 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD 2,21 miliar, disusul ekspor ke Amerika Serikat sebesar USD 1,09 miliar, dan ke Jepang sebesar USD 0,83 miliar. Kontribusi ketiganya mencapai 41,82 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar USD 0,89 miliar.

Baca Juga:  Muhammad Ridho Nosa Terpilih Menjadi Ketua Kadin Bengkalis

Sedangkan berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD 10,48 miliar atau 16,26 persen. Berturut-turut setelahnya, Jawa Timur dengan nilai USD 7,97 miliar atau 12,36 persen dan Kalimantan Timur dengan nilai USD 5,95 miliar atau 9,22 persen.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, nilai ekspor Indonesia pada Mei 2020 mencapai USD 10,53 miliar. Angka tersebut turun sebesar 13,40 persen dibanding ekspor April 2020 (month-to-month/MtM) dan turun 28,95 persen dibanding ekspor Mei 2019 (year-on-year/YoY).

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, penurunan ekspor tersebut disebabkan oleh menurunnya eskpor nonmigas sebesar 14,81 persen MtM, yang sebesar USD 9,88 miliar. Secara YoY, ekspor nonmigas turun sebesar 27,81 persen.

- Advertisement -

“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia sejak Januari hingga Mei 2020 mencapai USD 64,46 miliar atau menurun 5,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD 60,97 miliar atau menurun 3,50 persen,” ujarnya dalam conference virtual, Senin (15/6).

Baca Juga:  BJB Sekuritas Beri Tips Aman Berinvestasi di Tengah Pandemi

Penurunan terbesar ekspor nonmigas MtM terjadi pada logam mulia, perhiasan atau permata sebesar USD 382,5 juta atau 40,90 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar USD 130,6 juta atau 18,11 persen.

- Advertisement -

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan sejak Januari hingga Mei 2020 turun 0,08 persen dibanding periode yang sama 2019. Demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 21,02 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik 5,63 persen.

Adapun negara tujuan ekspor nonmigas Mei 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD 2,21 miliar, disusul ekspor ke Amerika Serikat sebesar USD 1,09 miliar, dan ke Jepang sebesar USD 0,83 miliar. Kontribusi ketiganya mencapai 41,82 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar USD 0,89 miliar.

Baca Juga:  Kelola Dana Darurat Ideal, Bikin Hidup Lebih Tenang

Sedangkan berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD 10,48 miliar atau 16,26 persen. Berturut-turut setelahnya, Jawa Timur dengan nilai USD 7,97 miliar atau 12,36 persen dan Kalimantan Timur dengan nilai USD 5,95 miliar atau 9,22 persen.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari