JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB) masih mempertahankan catatan penjualan Fuso tetap stabil dengan berbagai strategi. Seperti diketahui sepanjang tahun 2023 pasar otomotif sekit kurang bergairah terutama di segmen mobil komersil.
Melihat catatan dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di sepanjang tahun 2023 itu total penjualan truk ke konsumen di Indonesia sebanyak 77.581 unit. Angka ini bisa dibilang mengalami penurunan sebesar 16 persen dibanding total penjualan ke konsumen selama tahun 2022. Namun KTB mampu meraih pasar terbesar di kelasnya.
Dari catatan Gaikindo bila dirinci penjualan sepanjang tahun 2023 untuk penjualan truk ringan (Light Duty Truck/LDT) sebanyak 49.012 unit. Angka tersebut menurun 23 persen dibanding penjualan di tahun sebelumnya. Sedangkan untuk kelas Medium Duty Truck (MDT) sebanyak 7.797 unit, angka ini meningkat 6 persen dibanding tahun sebelumnya. Lalu, untuk truk berat atau Heavy Duty Truck sebanyak 20.772 unit, turun 4 persen.
Disinyalir penurunan ini disebabkan karena para pelaku usaha (selaku konsumen pengguna truk) menahan rencana pembelian unit baru terkait pemilu. Konsumen menunggu hasil pemilu yang mempengaruhi bisnis atau dunia usaha.
Selain itu dalam waktu bersamaan harga komoditas pertambangan (batubara, nikel, dan lainnya) serta homoditas perkebunan (seperti minyak kelapa sawit atau CPO, karet, kakao, dan lainnya) di pasar dunia sedang lesu yang disebabkan ketegangan geopolitik di sejumlah kawasan. Kondisi ini juga membuat lembaga pembiayaan kredit (leasing) memperketat penyaluran pembiayaan karena menghindari potensi risiko kredit macet.
Direktur Sales & Marketing PT KTB Aji Jaya menanggapi kondisi penjualan tahun 2023 memang agak lesu. Namun pihaknya dengan berbagai strategi mampu membuat stabil angka penjualan bahkan dibeberapa segmen alami peningkatan. “Kondisi di tahun kemarin (2023) kami genjot penjualan di sektor-sektor yang masih tumbuh. Misalnya sektor logistik yang saat ini masih membukukan pertumbuhan. Juga sektor manufaktur yang berkaitan dengan barang konsumsi dan barang-barang kebutuhan rumah tangga,” ujar Aji.
Aji menambahkan bahwa dalam kondisi tersebut pihaknya mengandalkan segmen truk ringan. Dimana Mitsubishi Canter selama ini, menjadi tulang punggung dan mampu merajai penjualan.(esi)
Laporan JPG, Jakarta
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB) masih mempertahankan catatan penjualan Fuso tetap stabil dengan berbagai strategi. Seperti diketahui sepanjang tahun 2023 pasar otomotif sekit kurang bergairah terutama di segmen mobil komersil.
Melihat catatan dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di sepanjang tahun 2023 itu total penjualan truk ke konsumen di Indonesia sebanyak 77.581 unit. Angka ini bisa dibilang mengalami penurunan sebesar 16 persen dibanding total penjualan ke konsumen selama tahun 2022. Namun KTB mampu meraih pasar terbesar di kelasnya.
- Advertisement -
Dari catatan Gaikindo bila dirinci penjualan sepanjang tahun 2023 untuk penjualan truk ringan (Light Duty Truck/LDT) sebanyak 49.012 unit. Angka tersebut menurun 23 persen dibanding penjualan di tahun sebelumnya. Sedangkan untuk kelas Medium Duty Truck (MDT) sebanyak 7.797 unit, angka ini meningkat 6 persen dibanding tahun sebelumnya. Lalu, untuk truk berat atau Heavy Duty Truck sebanyak 20.772 unit, turun 4 persen.
Disinyalir penurunan ini disebabkan karena para pelaku usaha (selaku konsumen pengguna truk) menahan rencana pembelian unit baru terkait pemilu. Konsumen menunggu hasil pemilu yang mempengaruhi bisnis atau dunia usaha.
- Advertisement -
Selain itu dalam waktu bersamaan harga komoditas pertambangan (batubara, nikel, dan lainnya) serta homoditas perkebunan (seperti minyak kelapa sawit atau CPO, karet, kakao, dan lainnya) di pasar dunia sedang lesu yang disebabkan ketegangan geopolitik di sejumlah kawasan. Kondisi ini juga membuat lembaga pembiayaan kredit (leasing) memperketat penyaluran pembiayaan karena menghindari potensi risiko kredit macet.
Direktur Sales & Marketing PT KTB Aji Jaya menanggapi kondisi penjualan tahun 2023 memang agak lesu. Namun pihaknya dengan berbagai strategi mampu membuat stabil angka penjualan bahkan dibeberapa segmen alami peningkatan. “Kondisi di tahun kemarin (2023) kami genjot penjualan di sektor-sektor yang masih tumbuh. Misalnya sektor logistik yang saat ini masih membukukan pertumbuhan. Juga sektor manufaktur yang berkaitan dengan barang konsumsi dan barang-barang kebutuhan rumah tangga,” ujar Aji.
Aji menambahkan bahwa dalam kondisi tersebut pihaknya mengandalkan segmen truk ringan. Dimana Mitsubishi Canter selama ini, menjadi tulang punggung dan mampu merajai penjualan.(esi)
Laporan JPG, Jakarta