Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Musim Pandemi, Industri Herbal Bakal Makin Dilirik

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Prospek industri herbal dan jamu diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan pesat, baik di pasar domestik maupun global. Sayangnya peluang itu belum dapat dimanfaatkan maksimal, meskipun Indonesia mempunyai varietas bahan baku untuk produk jamu dan herbal terbesar di dunia.

Ketua Bidang Kemaritiman, Pertanian, Kehutanan & Lingkungan Hidup Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Robert Muda Hartawan mengatakan, peluang sektor industri herbal yang menjadi salah satu primadona di pasar domestik maupun ekspor masih belum optimal. Namun dirinya optimistis, potensi industri sektor tersebut di Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang. Hal ini seiring bertambahnya jumlah penduduk terutama adanya bonus demografi dan peningkatan daya beli masyarakat.

Baca Juga:  Grand Central Hotel Siapkan Ramadan Delivery

“Dalam kondisi pandemi Covid-19, kami melihat banyak bisnis yang tidak jalan. Salah satu bisnis yang tidak terganggu pandemi yaitu di bidang kesehatan,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (13/2).

Menurutnya, budaya hidup sehat terbagi menjadi dua versi, yaitu pengobatan yang menggunakan kimiawi dan pengobatan herbal seperti jamu-jamuan. Pengobatan herbal merupakan suatu budaya yang memiliki nilai bisnis yang besar jika digali potensinya.

“Barangkali bisa kita kerja samakan untuk terlibat di dalam bisnis herbal ini. Sektor industri ini menjadi andalan, karena pertumbuhannya mampu melampaui pertumbuhan ekonomi. Apalagi produknya lagi diminati di pasar global,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Robert, Indonesia mempunyai potensi karena bahan bakunya banyak serta tumbuhnya masyarakat kelas menengah. Industri obat tradisional menjadi salah satu sektor andalan.

Baca Juga:  Honda Rebel Terbaru Resmi Meluncur

“Artinya, kelompok industri ini diprioritaskan pengembangannya karena berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian nasional di masa yang akan datang. Selain pemenuhan terhadap regulasi dari sisi kesehatan, juga diperlukan pembinaan untuk menjamin standar kualitas produk,” ujarnya.(jpg)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Prospek industri herbal dan jamu diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan pesat, baik di pasar domestik maupun global. Sayangnya peluang itu belum dapat dimanfaatkan maksimal, meskipun Indonesia mempunyai varietas bahan baku untuk produk jamu dan herbal terbesar di dunia.

Ketua Bidang Kemaritiman, Pertanian, Kehutanan & Lingkungan Hidup Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Robert Muda Hartawan mengatakan, peluang sektor industri herbal yang menjadi salah satu primadona di pasar domestik maupun ekspor masih belum optimal. Namun dirinya optimistis, potensi industri sektor tersebut di Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang. Hal ini seiring bertambahnya jumlah penduduk terutama adanya bonus demografi dan peningkatan daya beli masyarakat.

- Advertisement -
Baca Juga:  Capella Honda Peduli "Sergap" Warga dan Berikan Bantuan

“Dalam kondisi pandemi Covid-19, kami melihat banyak bisnis yang tidak jalan. Salah satu bisnis yang tidak terganggu pandemi yaitu di bidang kesehatan,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (13/2).

Menurutnya, budaya hidup sehat terbagi menjadi dua versi, yaitu pengobatan yang menggunakan kimiawi dan pengobatan herbal seperti jamu-jamuan. Pengobatan herbal merupakan suatu budaya yang memiliki nilai bisnis yang besar jika digali potensinya.

- Advertisement -

“Barangkali bisa kita kerja samakan untuk terlibat di dalam bisnis herbal ini. Sektor industri ini menjadi andalan, karena pertumbuhannya mampu melampaui pertumbuhan ekonomi. Apalagi produknya lagi diminati di pasar global,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Robert, Indonesia mempunyai potensi karena bahan bakunya banyak serta tumbuhnya masyarakat kelas menengah. Industri obat tradisional menjadi salah satu sektor andalan.

Baca Juga:  Honda Rebel Terbaru Resmi Meluncur

“Artinya, kelompok industri ini diprioritaskan pengembangannya karena berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian nasional di masa yang akan datang. Selain pemenuhan terhadap regulasi dari sisi kesehatan, juga diperlukan pembinaan untuk menjamin standar kualitas produk,” ujarnya.(jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari