JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pengembang memiliki antusias yang tinggi terhadap suku bunga yang rendah. Sebab, itu dapat menjadi salah satu katalisator bagi sektor properti. Direktur PT Ciputra Development Tbk Agung Krisprimandoyo mengatakan, kekhawatiran pasar terhadap kondisi perekonomian masih terjadi. Karena itu, pengembang perumahan berusaha untuk menggairahkan kembali, khususnya di sektor properti.
"Karena yang menggerakkan industri properti itu selain pelaku sendiri, yaitu pengembang, juga agen atau broker properti. Yang juga menjadi katalisator dari kalangan perbankan," ungkapnya, Kamis (13/2).
Saat ini ada dua bank yang mematok suku bunga KPR di bawah lima persen. Bukan hanya suku bunga murah, tapi juga kebijakan loan to value (LTV) yang berdampak positif terhadap sektor properti.
"LTV sebesar lima persen juga berpengaruh positif," lanjut Agung.
General Manager CitraLand Driyorejo CBD Cholief Choerrasjaini menambahkan, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi para pembeli yang ingin mendapatkan suku bunga terjangkau.
"Harapan kami, dengan suku bunga beberapa perbankan yang turun ini dapat mempercepat pembeli untuk melakukan akad kredit. Sehingga, bukan hanya sektor properti yang tumbuh, tapi juga perbankan maupun sektor terkait lainnya," paparnya.
Pada penjualan tahap pertama lalu, sekitar 80 persen pembeli memilih cara bayar KPR. Tapi, saat ini masih proses pembayaran uang muka. Menurut dia, kesempatan rendahnya suku bunga harus segera dimanfaatkan pembeli.
"Sebab, bagi nasabah juga meringankan. Selain itu, pengembang diuntungkan karena mendapatkan kepastian," akhir Cholief.
Saat ini pihaknya akan melakukan penjualan tahap kedua. Penjualan dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme nomor urut pemesanan (NUP). "Target kami pada saat NUP bisa terjual 150 unit, baik rumah maupun ruko," ucapnya. Pengembangan CitraLand Driyorejo CBD mencakup 412 rumah dan 246 ruko.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi