- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kekhawatiran terhadap inflasi membuat harga emas dunia menguat hari ini, Rabu (13/10/2021). Hal tersebut mengurangi selera investasi berisiko tinggi dan mendorong permintaan investasi berisiko rendah seperti emas.
- Advertisement -
Mengutip laman Reuters, pergerakan emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi 1.759,31 dolar AS per ounce pada pukul 24.44 WIB. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,2 persen lebih tinggi menjadi 1.759,3 dolar AS per ounce.
Analis keuangan Ariston Tjendra mengatakan, isu tapering kebijakan bank sentral AS dan perlambatan ekonomi yang membayangi pergerakan harga di pasar keuangan saat ini menyebabkan pergerakan harga emas yang konsolidatif tersebut.
“Harga emas terlihat masih berkonsolidasi karena pergerakan harga belum bisa lepas dari kisaran harga perdagangan sebelumnya,” ujarnya kepada JawaPos.com, Rabu (13/10).
- Advertisement -
Ariston menjelaskan, isu tapering mendorong penguatan dolar AS sehingga harga emas tertekan. Sementara isu pelambatan ekonomi karena krisis energi mendorong kenaikan harga emas karena pasar mencari aset aman.
Ariston menyebut, data inflasi AS bulan September yang akan diumumkan malam ini akan mempengaruhi kebijakan tapering AS. Kenaikan inflasi menjadi salah satu pertimbangan utama Bank Sentral AS untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter seperti tapering.
“Bila data menunjukkan kenaikan inflasi melebihi ekspektasi, dolar AS berpotensi menguat dan menekan harga emas. Demikian sebaliknya,” pungkasnya.
Sementara, mengutip emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini naik Rp 4.000 per gram dijual seharga Rp 916.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini juga naik Rp 4.000 ke Rp 805.000 per gram.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erwan Sani
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kekhawatiran terhadap inflasi membuat harga emas dunia menguat hari ini, Rabu (13/10/2021). Hal tersebut mengurangi selera investasi berisiko tinggi dan mendorong permintaan investasi berisiko rendah seperti emas.
- Advertisement -
Mengutip laman Reuters, pergerakan emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi 1.759,31 dolar AS per ounce pada pukul 24.44 WIB. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,2 persen lebih tinggi menjadi 1.759,3 dolar AS per ounce.
Analis keuangan Ariston Tjendra mengatakan, isu tapering kebijakan bank sentral AS dan perlambatan ekonomi yang membayangi pergerakan harga di pasar keuangan saat ini menyebabkan pergerakan harga emas yang konsolidatif tersebut.
- Advertisement -
“Harga emas terlihat masih berkonsolidasi karena pergerakan harga belum bisa lepas dari kisaran harga perdagangan sebelumnya,” ujarnya kepada JawaPos.com, Rabu (13/10).
Ariston menjelaskan, isu tapering mendorong penguatan dolar AS sehingga harga emas tertekan. Sementara isu pelambatan ekonomi karena krisis energi mendorong kenaikan harga emas karena pasar mencari aset aman.
Ariston menyebut, data inflasi AS bulan September yang akan diumumkan malam ini akan mempengaruhi kebijakan tapering AS. Kenaikan inflasi menjadi salah satu pertimbangan utama Bank Sentral AS untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter seperti tapering.
“Bila data menunjukkan kenaikan inflasi melebihi ekspektasi, dolar AS berpotensi menguat dan menekan harga emas. Demikian sebaliknya,” pungkasnya.
Sementara, mengutip emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini naik Rp 4.000 per gram dijual seharga Rp 916.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini juga naik Rp 4.000 ke Rp 805.000 per gram.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erwan Sani