PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SKK Migas Sumbagut bersama Pemprov Riau bersinergi kawal pengeboran migas di tahun 2022. Hal tersebut disampaikan saat kunjungan kerja pimpinan SKK Migas Sumbagut beserta manajemen KKKS Wilayah Riau kepada Gubernur Riau, Selasa (11/1/2022) di Balai Pauh Janggi Komplek Gedung Daerah Riau.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Kepala Departemen Humas Yanin Kholison, General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Ani Surachman, General Manager BOB PT BSP-Pertamina Hulu Ridwan, General Manager SPR Langgak Ikin Faizal, dan perwakilan manajemen KKKS Wilayah Riau.
Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan, kunjungan kerja kepada Gubernur Riau dilaksanakan dalam rangka silaturahmi awal tahun 2022 sekaligus memberikan update dan informasi kepada Gubernur Riau terkait dengan capaian di tahun 2021 dan rencana kerja tahun 2022 sektor hulu migas di Riau.
Koordinasi dan sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan keselarasan komunikasi antara SKK Migas-KKKS Wilayah Riau dengan Pemprov Riau.
“Kami berharap melalui pertemuan ini, sinergi yang baik antara SKK Migas dengan Pemerintah Provinsi Riau dapat terus terjalin. Kami juga mengharapkan dukungan penuh Gubernur Riau untuk kelancaran operasional hulu migas dan bersama-sama mengawal target pengeboran ratusan sumur di Provinsi Riau,” ujar Rikky Rahmat Firdaus.
Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau akan mendukung penuh program pengeboran yang akan dilaksanakan oleh SKK Migas dan KKKS dan akan mengawal rencana pengeboran tahun 2022.
“Kami mengapresisasi langkah yang dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS Wilayah Riau, semoga target yang sudah ditetapkan dapat tercapai dan dapat memberikan manfaat bagi daerah khususnya Provinsi Riau,” jelas Syamsuar.
Tahun 2021 SKK Migas-KKKS Wilayah Riau berhasil melakukan pengeboran sebanyak 263 sumur dari target pengeboran yang direncanakan. Jumlah tersebut berasal dari pengeboran yang dilakukan oleh PT Chevron Pacific Indonesia, PT Pertamina Hulu Rokan, EMP Bentu Ltd, BOB PT BSP-Pertamina Hulu, EMP Malacca Strait SA, dan Texcal Mahato.
Tahun 2022 merupakan tahun pengeboran yang masif bagi Provinsi Riau. Setidaknya ratusan sumur akan dilakukan pengeboran di Wilayah Provinsi Riau yang tersebar di beberapa wilayah kerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
Untuk sumur pengembangan tahun 2022 ini, Kata Rikky, Pertamina Hulu Rokan akan melakukan pengeboran terbanyak sebanyak 500 sumur. BOB PT BSP Pertamina Hulu sebanyak 15 sumur, EMP Bentu Ltd sebanyak 4 sumur, PT Imbang Tata Alam sebanyak 9 sumur, Texcal Mahato Ltd sebanyak 5 sumur, dan PHE Siak sebanyak 3 sumur. Sementara untuk sumur eksplorasi di tahun 2022 akan mencapai 14 sumur yang tersebar dari beberapa KKKS di Riau. Target pengeboran ini menopang target nasional sebesar 65 persen.
Sementara itu, capaian lifting minyak Riau relatif stabil mendekati target APBN sebesar 97 persen. Lifting terhitung berasal dari KKKS BOB PT BSP Pertamina Hulu, PHE Kampar, Pertamina Hulu Rokan, PT Imbang Tata Alam, Texcal Mahato, PHE Siak, PEP Lirik dan SPR Langgak.
Sedangkan capaian gas di tahun 2021 mencapai rata-rata 84.8 MMSCFD yang berasal dari EMP Bentu Ltd dan Imbang Tata Alam. SKK Migas-KKKS Wilayah Riau terus berusaha untuk melakukan kegiatan masif dalam rangka untuk memenuhi penerimaan negara berdasarkan APBN 2021.
Upaya tersebut direalisasikan melalui optimalisasi lifting terhadap stock minyak yang ada dilapangan dan terminal sehingga capaian lifting provinsi Riau mencapai 182,026 BOPD.
"Dalam skala nasional, penerimaan negara dari sektor hulu migas mencapai US$ 14.03 miliar atau sekitar 192 persen dari target APBN yang bersumber dari hasil lifting minyak dan gas," jelas Rikky Rahmat.
Lifting minyak mentah nasional tahun 2021 mencapai 241 juta barrel. Dari capaian tersebut, jelas Rikky lagi, Riau yang masih menjadi andalan penghasil minyak mentah nasional memberikan kontribusi volume sekitar 66,15 juta Barrel atau sekitar 27,45 persen nasional.
Peningkatan lifting juga tidak terlepas dari gencarnya pengeboran sumur pengembangan secara nasional di tahun 2021, atau sebanyak 480 sumur atau tertinggi selama 6 tahun terakhir.
Selain memberikan kontribusi penerimaan negara melalui lifting dan menjadi sumber PNBP Migas dan dana bagi hasil, sektor hulu migas juga memberikan efek berganda bagi perekonomian daerah terhadap penerimaan daerah melalui pajak penerangan jalan.
Sepanjang tahun 2021, penerimaan daerah melalui pajak penerangan jalan di industri hulu migas tercatat telah mencapai 36,5 miliar yang langsung disetorkan ke kas daerah masing-masing kabupaten/kota.
Industri hulu migas juga selalu berkomitmen menjalankan program pengembangan masyarakat di bidang pendidikan, ekonomj, kesehatan, infrastruktur dan lingkungan.
"Sebagai bentuk tanggung jawab sosial SKK Migas bersama KKKS yang secara rutin mengalokasikan anggaran setiap tahun untuk melaksanakan program yang juga melibatkan pemerintah daerah bersama masyarakat tempatan," jelas Rikky lagi.
Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun