Selasa, 17 September 2024

PLN Suplai Listrik 80 MVA ke Smelter Nikel di Kalsel

TANAH BUMBU (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) akan memasok listrik sebesar 80 megavolt ampere (MVA) ke pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nikel di Batu Ampar, Kalimantan Selatan. Kesepakatan ini ditandai dengan Penandatanganan MoU antara PLN dan PT CNGR Hongkong Material Science & Technology Co Ltd.

Executive Vice President Retail Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Sigit Wicaksono menjelaskan, saat ini kondisi sistem kelistrikan di Kalimantan sangat prima dan bahkan surplus hingga 475 megawatt (MW). Melalui kondisi ini, PLN memastikan pasokan listrik yang andal dan berkualitas untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia.

"Kami, PLN sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang ketenagalistrikan akan selalu berkomitmen untuk memenuhi keperluan energi listrik bagi seluruh pelanggan di Indonesia," ujar Sigit, Jumat (10/6).

Sigit juga menjelaskan saat ini daya mampu terpasang di wilayah Kalimatan mencapai 1.780 MW dengan beban puncak sebesar 1.305 MW. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, dalam 10 tahun ke depan akan dibangun pembangkit baru dengan total daya sebesar 1.064 MW, dengan rincian 388 MW di Kalimantan Selatan, 214 MW di Kalimantan Tengah dan 462 MW di Kalimantan Timur lengkap beserta dengan gardu induk dan transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV.

- Advertisement -
Baca Juga:  Di Jepang Honda All New HR-V Pakai Mesin Hybrid

"Dengan kesiapan PLN dalam melayani kebutuhan listrik tersebut, tentunya akan menjadi daya tarik para investor untuk membangun bisnis dan usahanya di Pulau Kalimantan khusus di Kalimantan Selatan ini," ujar Sigit.

Sigit mengatakan tekanan pandemi Covid-19 sudah mulai berakhir yang ditandainya dengan pemulihan ekonomi dan juga peningkatan konsumsi listrik per kapita hari ini. Untuk itu, Sigit memastikan PLN akan terus melaksanakan tanggung jawab sebagai pemasok listrik ke seluruh Indonesia untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

- Advertisement -

"Pasokan listrik ke seluruh pelosok negeri menjadi pemicu laju pertumbuhan ekonomi. Kami mempunyai tanggung jawab dari hal tersebut," imbuh Sigit.

Presiden Direktur CNGR Hongkong Material Science & Technology Co Ltd Tao Wu  berharap kerja sama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak. Selaku investor, Tao menilai performa PLN dalam memberikan pasokan listrik ke industri meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Baca Juga:  Sepekan Penuh Hiburan Seru dan Asyik di The Premiere Lounge

"Kami percaya bahwa Indonesia negara yang tepat untuk kami mengembangkan bisnis dan meningkatkan kapasitas produksi kami. Terutama, hal ini didukung dari infrastruktur dan pasokan listrik yang memadai," tutur Tao.

CNGR, lanjut Tao, sudah lebih dulu mengembangkan smelter di Morowali. Ke depan, selain pabrik smelter di Industrial Park of South Kalimantan pihaknya juga akan mengembangkan di Wedabay. Harapannya, dengan pengembangan ini semakin memperat kerja sama antar kedua belah pihak dalam hal ini pemerintah Indonesia, PLN dan juga CNGR sendiri.

"Kami mendorong cita-cita pemerintah dalam mewujudkan kendaraan listrik dan energi bersih. Akan ada banyak kolaborasi yang bisa kita kembangkan dalam masa transisi energi ini," ungkapnya Tao.(adv/anf)

 

TANAH BUMBU (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) akan memasok listrik sebesar 80 megavolt ampere (MVA) ke pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nikel di Batu Ampar, Kalimantan Selatan. Kesepakatan ini ditandai dengan Penandatanganan MoU antara PLN dan PT CNGR Hongkong Material Science & Technology Co Ltd.

Executive Vice President Retail Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Sigit Wicaksono menjelaskan, saat ini kondisi sistem kelistrikan di Kalimantan sangat prima dan bahkan surplus hingga 475 megawatt (MW). Melalui kondisi ini, PLN memastikan pasokan listrik yang andal dan berkualitas untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia.

"Kami, PLN sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang ketenagalistrikan akan selalu berkomitmen untuk memenuhi keperluan energi listrik bagi seluruh pelanggan di Indonesia," ujar Sigit, Jumat (10/6).

Sigit juga menjelaskan saat ini daya mampu terpasang di wilayah Kalimatan mencapai 1.780 MW dengan beban puncak sebesar 1.305 MW. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, dalam 10 tahun ke depan akan dibangun pembangkit baru dengan total daya sebesar 1.064 MW, dengan rincian 388 MW di Kalimantan Selatan, 214 MW di Kalimantan Tengah dan 462 MW di Kalimantan Timur lengkap beserta dengan gardu induk dan transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV.

Baca Juga:  RS Awal Bros A Yani Gelar Goes to School dan Workshop

"Dengan kesiapan PLN dalam melayani kebutuhan listrik tersebut, tentunya akan menjadi daya tarik para investor untuk membangun bisnis dan usahanya di Pulau Kalimantan khusus di Kalimantan Selatan ini," ujar Sigit.

Sigit mengatakan tekanan pandemi Covid-19 sudah mulai berakhir yang ditandainya dengan pemulihan ekonomi dan juga peningkatan konsumsi listrik per kapita hari ini. Untuk itu, Sigit memastikan PLN akan terus melaksanakan tanggung jawab sebagai pemasok listrik ke seluruh Indonesia untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

"Pasokan listrik ke seluruh pelosok negeri menjadi pemicu laju pertumbuhan ekonomi. Kami mempunyai tanggung jawab dari hal tersebut," imbuh Sigit.

Presiden Direktur CNGR Hongkong Material Science & Technology Co Ltd Tao Wu  berharap kerja sama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak. Selaku investor, Tao menilai performa PLN dalam memberikan pasokan listrik ke industri meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Baca Juga:  April 2022, PT Rifan Kembali Nomor 1 Pialang Teraktif

"Kami percaya bahwa Indonesia negara yang tepat untuk kami mengembangkan bisnis dan meningkatkan kapasitas produksi kami. Terutama, hal ini didukung dari infrastruktur dan pasokan listrik yang memadai," tutur Tao.

CNGR, lanjut Tao, sudah lebih dulu mengembangkan smelter di Morowali. Ke depan, selain pabrik smelter di Industrial Park of South Kalimantan pihaknya juga akan mengembangkan di Wedabay. Harapannya, dengan pengembangan ini semakin memperat kerja sama antar kedua belah pihak dalam hal ini pemerintah Indonesia, PLN dan juga CNGR sendiri.

"Kami mendorong cita-cita pemerintah dalam mewujudkan kendaraan listrik dan energi bersih. Akan ada banyak kolaborasi yang bisa kita kembangkan dalam masa transisi energi ini," ungkapnya Tao.(adv/anf)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari