Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Perusahaan di Riau Harus Peduli Lingkungan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau M Edy Afrizal SE MH, mengapresiasi atas keseriusan perusahaan dalam rangka melakukan pencegahan karhutla.

"Perusahaan harus peduli lingkungan. Apalagi karhutla sangatlah berbahaya. Selain merugikan dari sisi perekonomian, juga merusak lingkungan bahkan membahayakan kesehatan manusia," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pencegahan dan penanggulangan kebakaran memerlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta dan publik, serta masyarakat. "Kami berterima kasih atas beragam hal yang telah dilakukan Asian Agri dalam rangka mencegah terjadinya karhutla. Harapan kami, kiranya perusahaan-perusahaan lainnya di Riau juga dapat melakukan hal yang sama. Sehingga seluruh elemen bangsa bisa saling bahu-membahu mencegah terjadinya karhutla di Indonesia," ujar M Edy Afrizal dalam sambutannya di acara Penandatangan MoU dan Pemberian Penghargaan desa bebas api (DBA) di Hotel Grand Elit, Jumat (10/6).

 Dia berharap program ini terus ditingkatkan di masa depan agar tercapai konsep zero burning di kawasan desa penyangga hutan.

Baca Juga:  Telkomsel Hadirkan Paket Kuota Belajar 10GB Senilai Rp10

Adapun desa yang berhasil menjaga desanya 0 persen karhutla diraih Desa Bagan Limau dan menerima penghargaan dari Asian Agri Rp100 juta dan desa yang berhasil menjaga desanya di bawah 1 hektare karhutla adalah Desa Segati, Kabupaten Pelalawan mendapat penghargaan senilai Rp50 juta. "Ini membuktikan bahwa Asian Agri terus menunjukkan kepeduliannya untuk melakukan upaya mencegah terjadinya karhutla di desa-desa seputaran operasional perusahaan,"  ujar Kalaksa lagi.

Sementara itu Operation Manager Asian Agri Omri Samosir pada kesempatan itu mengatakan bahwa sejak 2016 Asian Agri sudah menjalankan Program Desa Bebas Api (DBA), dimana Asian Agri bersinergi dengan pemerintah, TNI/Polri serta menggandeng desa-desa di seputaran operasional untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, baik melalui edukasi, penyuluhan & pelatihan, memberi bantuan alat pemadam kebakaran serta memberikan dukungan pembukaan lahan tanpa bakar.

Bahkan memberikan insentif ekonomi bagi desa yang berhasil menjaga desanya bebas karhutla. Terbukti, ragam kegiatan tersebut  mampu meminimalisir ter­ja­dinya karhutla di desa-desa seputar operasional perusahaan. "Hal ini selaras dengan tujuan jangka panjang Asian Agri 2030, di mana salah satu pilarnya adalah Iklim Positif," ujar Omri.  

Baca Juga:  Wuling Confero S Hadir dengan Beragam Fitur serta Kabin Lapang

Pilar ini bertujuan mempromosikan minyak sawit berkelanjutan melalui praktik pengelolaan terbaik. Salah satunya dengan cara turut serta mendukung pemerintah untuk mencegah terjadinya karhutla yang berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Lebih lanjut Omri memaparkan bahwa selama enam tahun berjalan, program DBA Asian Agri terbukti mampu meminimalisir terjadinya karhutla di desa-desa binaan perusahaan. Sebelum ada program DBA, pada tahun 2015 luas lahan terbakar di desa-desa mencapai  1.771 hektare.

Namun seiring berjalannya program DBA, insiden kebakaran lahan berkurang secara signifikan dan pada pertengahan tahun 2022 luas lahan yang terbakar di desa-desa binaannya totalnya hanya 1,7 hektare. "Adapun, rata-rata penurunan luas area terbakar di desa binaan pertahunnya mencapai 50 persen," ujar Omri Samosir. (fiz)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau M Edy Afrizal SE MH, mengapresiasi atas keseriusan perusahaan dalam rangka melakukan pencegahan karhutla.

"Perusahaan harus peduli lingkungan. Apalagi karhutla sangatlah berbahaya. Selain merugikan dari sisi perekonomian, juga merusak lingkungan bahkan membahayakan kesehatan manusia," ujarnya.

- Advertisement -

Oleh karena itu, lanjutnya, pencegahan dan penanggulangan kebakaran memerlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta dan publik, serta masyarakat. "Kami berterima kasih atas beragam hal yang telah dilakukan Asian Agri dalam rangka mencegah terjadinya karhutla. Harapan kami, kiranya perusahaan-perusahaan lainnya di Riau juga dapat melakukan hal yang sama. Sehingga seluruh elemen bangsa bisa saling bahu-membahu mencegah terjadinya karhutla di Indonesia," ujar M Edy Afrizal dalam sambutannya di acara Penandatangan MoU dan Pemberian Penghargaan desa bebas api (DBA) di Hotel Grand Elit, Jumat (10/6).

 Dia berharap program ini terus ditingkatkan di masa depan agar tercapai konsep zero burning di kawasan desa penyangga hutan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Gubri Minta Sistem Perizinan Dipermudah

Adapun desa yang berhasil menjaga desanya 0 persen karhutla diraih Desa Bagan Limau dan menerima penghargaan dari Asian Agri Rp100 juta dan desa yang berhasil menjaga desanya di bawah 1 hektare karhutla adalah Desa Segati, Kabupaten Pelalawan mendapat penghargaan senilai Rp50 juta. "Ini membuktikan bahwa Asian Agri terus menunjukkan kepeduliannya untuk melakukan upaya mencegah terjadinya karhutla di desa-desa seputaran operasional perusahaan,"  ujar Kalaksa lagi.

Sementara itu Operation Manager Asian Agri Omri Samosir pada kesempatan itu mengatakan bahwa sejak 2016 Asian Agri sudah menjalankan Program Desa Bebas Api (DBA), dimana Asian Agri bersinergi dengan pemerintah, TNI/Polri serta menggandeng desa-desa di seputaran operasional untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, baik melalui edukasi, penyuluhan & pelatihan, memberi bantuan alat pemadam kebakaran serta memberikan dukungan pembukaan lahan tanpa bakar.

Bahkan memberikan insentif ekonomi bagi desa yang berhasil menjaga desanya bebas karhutla. Terbukti, ragam kegiatan tersebut  mampu meminimalisir ter­ja­dinya karhutla di desa-desa seputar operasional perusahaan. "Hal ini selaras dengan tujuan jangka panjang Asian Agri 2030, di mana salah satu pilarnya adalah Iklim Positif," ujar Omri.  

Baca Juga:  Tax Amnesty Bisa Berdampak Negatif terhadap Ekonomi

Pilar ini bertujuan mempromosikan minyak sawit berkelanjutan melalui praktik pengelolaan terbaik. Salah satunya dengan cara turut serta mendukung pemerintah untuk mencegah terjadinya karhutla yang berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Lebih lanjut Omri memaparkan bahwa selama enam tahun berjalan, program DBA Asian Agri terbukti mampu meminimalisir terjadinya karhutla di desa-desa binaan perusahaan. Sebelum ada program DBA, pada tahun 2015 luas lahan terbakar di desa-desa mencapai  1.771 hektare.

Namun seiring berjalannya program DBA, insiden kebakaran lahan berkurang secara signifikan dan pada pertengahan tahun 2022 luas lahan yang terbakar di desa-desa binaannya totalnya hanya 1,7 hektare. "Adapun, rata-rata penurunan luas area terbakar di desa binaan pertahunnya mencapai 50 persen," ujar Omri Samosir. (fiz)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari