Kamis, 21 November 2024

PLN Jaga Pasokan dan Keandalan Listrik Demi Ketahanan Energi NKRI

- Advertisement -

,PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik untuk Wilayah Kerja (WK) Rokan sebagai bukti nyata mendukung keberlanjutan blok migas yang penyumbang 25 persen dari total produksi minyak nasional ini. Langkah itu merupakan upaya PLN demi menjaga ketahanan energi di Tanah Air.

PLN resmi mulai mengalirkan listrik dan uap ke WK Rokan mulai 9 Agustus 2021 pukul 00.00 WIB. Hal ini sejalan dengan alih kelola Blok Rokan dari perusahaan migas asal Amerika Serikat, PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).  Ini menjadi tonggak sejarah penting bagi Indonesia. Sebab sejak 1951 dikelola Chevron, akhirnya blok migas terbesar di Indonesia tersebut kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

- Advertisement -

"Bagi PLN, ini merupakan pembuktian bahwa kami mampu mengelola pembangkit untuk memenuhi keperluan listrik di wilayah kerja migas skala besar, seperti Blok Rokan," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, Senin (9/8).

Baca Juga:  Said Didu: Dirut Garuda Itu Sangat Kuat, Biasanya Titipan Penguasa

Guna menjamin pasokan listrik dan uap dalam operasional WK Rokan, PLN dan PHR telah menyepakati dan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (PJBTLU) pada 1 Februari 2021 lalu. Dalam melayani keperluan listrik dan uap WK Rokan, PLN merencanakan 2 tahap. Yaitu masa transisi dan masa permanen.

Pada masa transisi, PLN memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama 3 tahun. PLN sendiri telah mengakuisisi saham perusahaan pembangkit eksisting yang selama ini melistriki WK Rokan, yaitu PLTG North Duri Cogen 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.

- Advertisement -

"Jangka pendek kami gunakan listrik dari pembangkit yang selama ini sudah memasok listrik ke Rokan sambil tiga tahun ini kami menyiapkan jaringan listrik untuk menghubungkan WK Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera," ujar Zulkifli.

Baca Juga:  Penularan Covid-19 Makin Tinggi, Harga Emas Antam Naik Tipis

Pada tahap kedua, masa layanan permanen akan mengandalkan pembangkit dan jaringan PLN yang dimulai pada 2024. PLN akan melakukan interkoneksi sistem Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera, dengan kapasitas 400 megawatt (MW).

"PLN juga akan mengambil dari sistem Sumatera yang sudah cukup besar kesediaan dayanya dan sistemnya, baik disuplai dari sistem dari Selatan maupun Utara melalui sistem 275 KV dan akan menjadi 500 KV," jelas Zulkifli.

Selain itu, PLN memastikan penyediaan pasokan listrik yang andal dari sistem Sumatera ke Blok Rokan dilakukan dari tiga sumber. PLN juga menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan Pertamina Hulu Rokan untuk memenuhi keperluan listrik WK Rokan.

 "Dengan sinergitas ini menunjukkan bahwa anak bangsa bisa mengelola blok penghasil minyak terbesar di Indonesia," ujar Zulkifli.(anf/adv)

,PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik untuk Wilayah Kerja (WK) Rokan sebagai bukti nyata mendukung keberlanjutan blok migas yang penyumbang 25 persen dari total produksi minyak nasional ini. Langkah itu merupakan upaya PLN demi menjaga ketahanan energi di Tanah Air.

PLN resmi mulai mengalirkan listrik dan uap ke WK Rokan mulai 9 Agustus 2021 pukul 00.00 WIB. Hal ini sejalan dengan alih kelola Blok Rokan dari perusahaan migas asal Amerika Serikat, PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).  Ini menjadi tonggak sejarah penting bagi Indonesia. Sebab sejak 1951 dikelola Chevron, akhirnya blok migas terbesar di Indonesia tersebut kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

- Advertisement -

"Bagi PLN, ini merupakan pembuktian bahwa kami mampu mengelola pembangkit untuk memenuhi keperluan listrik di wilayah kerja migas skala besar, seperti Blok Rokan," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, Senin (9/8).

Baca Juga:  Ratusan Biker Ikuti Suzuki Saturday Night Riding Pekanbaru

Guna menjamin pasokan listrik dan uap dalam operasional WK Rokan, PLN dan PHR telah menyepakati dan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (PJBTLU) pada 1 Februari 2021 lalu. Dalam melayani keperluan listrik dan uap WK Rokan, PLN merencanakan 2 tahap. Yaitu masa transisi dan masa permanen.

- Advertisement -

Pada masa transisi, PLN memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama 3 tahun. PLN sendiri telah mengakuisisi saham perusahaan pembangkit eksisting yang selama ini melistriki WK Rokan, yaitu PLTG North Duri Cogen 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.

"Jangka pendek kami gunakan listrik dari pembangkit yang selama ini sudah memasok listrik ke Rokan sambil tiga tahun ini kami menyiapkan jaringan listrik untuk menghubungkan WK Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera," ujar Zulkifli.

Baca Juga:  Penularan Covid-19 Makin Tinggi, Harga Emas Antam Naik Tipis

Pada tahap kedua, masa layanan permanen akan mengandalkan pembangkit dan jaringan PLN yang dimulai pada 2024. PLN akan melakukan interkoneksi sistem Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera, dengan kapasitas 400 megawatt (MW).

"PLN juga akan mengambil dari sistem Sumatera yang sudah cukup besar kesediaan dayanya dan sistemnya, baik disuplai dari sistem dari Selatan maupun Utara melalui sistem 275 KV dan akan menjadi 500 KV," jelas Zulkifli.

Selain itu, PLN memastikan penyediaan pasokan listrik yang andal dari sistem Sumatera ke Blok Rokan dilakukan dari tiga sumber. PLN juga menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan Pertamina Hulu Rokan untuk memenuhi keperluan listrik WK Rokan.

 "Dengan sinergitas ini menunjukkan bahwa anak bangsa bisa mengelola blok penghasil minyak terbesar di Indonesia," ujar Zulkifli.(anf/adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari