- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran membuat harga minyak dunia fluktuatif. Belakangan, Presiden AS Donald Trump menyatakan mundur dari konfrontasi militer dengan Iran, dan membuat kenaikan harga mereda.
Harga minyak mentah Brent yang menjadi acuan Indonesia sudah turun ke level USD 65,91 per barel setelah sebelumnya sempat menanjak ke level USD 70 per barel. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, fluktuasi harga minyak dapat memengaruhi neraca pembayaran Indonesia.
- Advertisement -
Maka dari itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. “Hari ini sudah reda lagi. Brent udah turun lagi, mudah-mudahan enggak ada eskalasi,” ujarnya di gedung ESDM Jakarta, Kamis (9/1).
Di tengah harga minyak dunia yang masih fluktuatif, pemerintah juga meminta masyarakat untuk hemat energi. Sebagaimana diketahui, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2019 lalu melebihi kuota. Dia berharap, hal seperti ini tidak terulang pada 2020.
“Kami minta semua masyarakat untuk bisa mendukung pemerintah, meningkatkan efisiensi kegiatan masing-masing, supaya pemakaian bisa dioptimalkan agar demand tidak berlebihan,” tuturnya.
- Advertisement -
Di sisi lain, Arifin menambahkan, pihaknya juga menggandeng Polri dan Kementerian Dalam Negeri untuk mengawasi penyaluran BBM khususnya solar yang masih disubsidi dan premium yang menjadi penugasan kepada badan usaha.
“Penyimpangan-penyimpangan itu juga harus bisa ditekan,” ujarnya lagi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran membuat harga minyak dunia fluktuatif. Belakangan, Presiden AS Donald Trump menyatakan mundur dari konfrontasi militer dengan Iran, dan membuat kenaikan harga mereda.
Harga minyak mentah Brent yang menjadi acuan Indonesia sudah turun ke level USD 65,91 per barel setelah sebelumnya sempat menanjak ke level USD 70 per barel. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, fluktuasi harga minyak dapat memengaruhi neraca pembayaran Indonesia.
- Advertisement -
Maka dari itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. “Hari ini sudah reda lagi. Brent udah turun lagi, mudah-mudahan enggak ada eskalasi,” ujarnya di gedung ESDM Jakarta, Kamis (9/1).
Di tengah harga minyak dunia yang masih fluktuatif, pemerintah juga meminta masyarakat untuk hemat energi. Sebagaimana diketahui, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2019 lalu melebihi kuota. Dia berharap, hal seperti ini tidak terulang pada 2020.
- Advertisement -
“Kami minta semua masyarakat untuk bisa mendukung pemerintah, meningkatkan efisiensi kegiatan masing-masing, supaya pemakaian bisa dioptimalkan agar demand tidak berlebihan,” tuturnya.
Di sisi lain, Arifin menambahkan, pihaknya juga menggandeng Polri dan Kementerian Dalam Negeri untuk mengawasi penyaluran BBM khususnya solar yang masih disubsidi dan premium yang menjadi penugasan kepada badan usaha.
“Penyimpangan-penyimpangan itu juga harus bisa ditekan,” ujarnya lagi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman