Kamis, 4 Juli 2024

Kelola Museum Bawah Laut, Indonesia Buka Peluang Kerjasama Pihak asing

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Underwater heritage atau Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang ada di Indonesia akan bekerjasama dengan pihak asing dalam pengelolaan museum internasional cagar alam bawah laut dan juga shipwreck.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Lingkungan Laut Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nurul Istiqomah dalam acara Forum on Southest Asia Ministries of Culture on Underwater Heritage, Safeguarding and Reviving The Shared Maritime Cultural Heritage of Southeast Asia yang digelar di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (8/11).

- Advertisement -

"Museum itu nantikan juga akan dikoordinasikan dengan UNESCO dimana nanti isinya replika dari semua BMKT negara lainnya. Cerita dari replika-replika itu seperti misalnya sejarahnya atau ternyata ada shipwreck yang sama bisa jadi ada cerita yang berseri atau connecting dots. Jadi, informasi itu bisa lengkap lebih menarik tentunya," ungkap Nurul.

Baca Juga:  Evaluasi Kinerja, PLN UPDK Pekanbaru Gelar Rapat Kerja

Selain itu, forum tersebut merekomendasikan pembentukan tim khusus yang fokus mengelola shipwreck dan BMKT. Nurul menjelaskan pada tahun 1989 Indonesia memiliki panitia nasional BMKT dan saat ini sudah ada usaha inisiasi untuk merevisi panitia nasional tersebut dengan membentuk rancangan Peraturan Presiden.

Hal itu dilakukan untuk membentuk tim koordinasi nasional bersama semua kementerian terkait dengan Ketua Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan wakil Kemenko Bidang PMK namun belum disetujui Presiden Joko Widodo sejak 2018.

- Advertisement -

"Sementara masih menggunakan Keppres panitia nasional tadi, itupun sudah tidak relevan pengangkatan BMKT setelah moratorium Menteri KKP. Jadi, pengangkatan itu hanya diperbolehkan oleh pemerintah pusat dan daerah saja, sehingga swasta sudah tidak diberi peluang lagi untuk mengangkat BMKT," jelasnya.

Baca Juga:  BI Sebut Uang Beredar Tetap Tumbuh

Selain itu, rekomendasi lainnya berupa arahan untuk mengedukasi masyarakat terkait BMKT bagi yang tinggal dekat dengan lokasi BMKT. Edukasi masyarakat lokal ini bisa melalui kurikulum pendidikan atau pemberian beasiswa bagi generasi muda untuk belajar lebih lanjut terkait BMKT. Kerja sama antar-universitas juga penting untuk meningkatkan kualitas edukasi terkait sejarah dan budaya maritim kepada generasi muda.

Meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya BMKT sangat penting, salah satunya melalui pendidikan.

Editor: Deslina
Sumber: jawapos.co
 

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Underwater heritage atau Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang ada di Indonesia akan bekerjasama dengan pihak asing dalam pengelolaan museum internasional cagar alam bawah laut dan juga shipwreck.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Lingkungan Laut Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nurul Istiqomah dalam acara Forum on Southest Asia Ministries of Culture on Underwater Heritage, Safeguarding and Reviving The Shared Maritime Cultural Heritage of Southeast Asia yang digelar di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (8/11).

"Museum itu nantikan juga akan dikoordinasikan dengan UNESCO dimana nanti isinya replika dari semua BMKT negara lainnya. Cerita dari replika-replika itu seperti misalnya sejarahnya atau ternyata ada shipwreck yang sama bisa jadi ada cerita yang berseri atau connecting dots. Jadi, informasi itu bisa lengkap lebih menarik tentunya," ungkap Nurul.

Baca Juga:  April, Ekspor Riau Naik 7,12 Persen

Selain itu, forum tersebut merekomendasikan pembentukan tim khusus yang fokus mengelola shipwreck dan BMKT. Nurul menjelaskan pada tahun 1989 Indonesia memiliki panitia nasional BMKT dan saat ini sudah ada usaha inisiasi untuk merevisi panitia nasional tersebut dengan membentuk rancangan Peraturan Presiden.

Hal itu dilakukan untuk membentuk tim koordinasi nasional bersama semua kementerian terkait dengan Ketua Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan wakil Kemenko Bidang PMK namun belum disetujui Presiden Joko Widodo sejak 2018.

"Sementara masih menggunakan Keppres panitia nasional tadi, itupun sudah tidak relevan pengangkatan BMKT setelah moratorium Menteri KKP. Jadi, pengangkatan itu hanya diperbolehkan oleh pemerintah pusat dan daerah saja, sehingga swasta sudah tidak diberi peluang lagi untuk mengangkat BMKT," jelasnya.

Baca Juga:  Hingga Akhir Tahun, Pegadaian Tawarkan Gadai Tanpa Bunga

Selain itu, rekomendasi lainnya berupa arahan untuk mengedukasi masyarakat terkait BMKT bagi yang tinggal dekat dengan lokasi BMKT. Edukasi masyarakat lokal ini bisa melalui kurikulum pendidikan atau pemberian beasiswa bagi generasi muda untuk belajar lebih lanjut terkait BMKT. Kerja sama antar-universitas juga penting untuk meningkatkan kualitas edukasi terkait sejarah dan budaya maritim kepada generasi muda.

Meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya BMKT sangat penting, salah satunya melalui pendidikan.

Editor: Deslina
Sumber: jawapos.co
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari