Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Presiden Lepas Ekspor Senilai Rp23,75 T, RAPP dan APR Ekspor Kertas dan Rayon ke Berbagai Negara 

PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) – Presiden RI Ir Joko Widodo melepas ekspor produk Indonesia ke pasar global secara serentak di Indonesia. Kegiatan bertajuk “Pelepasan Ekspor ke Pasar Global” ini terpusat di Lamongan, Jawa Timur, dan dikoordinasikan langsung oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. 

Kegiatan pelepasan ekspor ini diikuti 133 pelaku usaha, baik skala besar maupun skala kecil dan menengah (UKM) yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia. Total nilai ekspor kegiatan tersebut pada bulan Desember 2020 mencapai 1,64 miliar dolar AS atau setara dengan 23,75 triliun rupiah. Kegiatn tersebut dilakukan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12/2020).

Dalam sambutannya, Kepala Negara menegaskan salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah dengan meningkatkan nilai ekspor. Peningkatan tersebut bukan hanya bertujuan membantu pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan.

"Memang, di situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu saat ini berdampak pada pasar ekspor yang juga pasti menurun. Namun, kita tidak boleh menyerah, kita harus melihat dengan lebih jeli peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini sedang mengalami pandemi," ujarnya.

Baca Juga:  PGN Lakukan Perdagangan Internasional LNG dengan Cina

Presiden mengingatkan, satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor Indonesia harus rutin dicermati dan dicarikan solusinya. Regulasi yang rumit serta prosedur birokrasi yang menghambat juga harus segera dipangkas.

Mendag Agus Suparmanto menjelaskan pelepasan ekspor serentak ini merupakan upaya peningkatan ekspor nonmigas sekaligus memotivasi pelaku usaha agar tetap meningkatkan ekspor. Kegiatan ini juga menjadi langkah percepatan ekspor non-migas di masa pandemi, termasuk pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021.

"Acara ini sekaligus menandai momentum ekspor produk Indonesia di bulan Desember. Pelepasan ekspor ini menjadi perhatian tersendiri karena terdapat sejumlah pelaku usaha yang mencatatkan ekspor perdana serta sejumlah pelaku usaha lainnya yang berhasil mendiversifikasi produk ekspor mereka," jelasnya.

Baca Juga:  Casing IPhone 8 Bisa Dipakai untuk IPhone SE 2020

Sementara negara tujuan ekspor hampir mencakup seluruh belahan dunia seperti Asia Pasifik antara lain Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Republik Rakyat Cina, Singapura, Hongkong, Qatar, Arab Saudi, negara-negara Benua Eropa, negara-negara ASEAN, India, dan Bangladesh.

Secara  kumulatif,  neraca  perdagangan  Indonesia pada Januari-Oktober 2020 mencatatkan surplus  17,07 miliar dollar AS. Surplus  tersebut merupakan surplus tertinggi kedua dalam satu dekade terakhir, mendekati nilai surplus pada 2010  yang  mencapai  22,12 miliar dollar AS.

Pelepasan Ekspor di Provinsi Riau

Khusus Provinsi Riau, kegiatan pelepasan ekspor dilakukan di kawasan PT RAPP di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. PT RAPP (APRIL Group) dan PT Asia Pacific Rayon (APR) yang ikut berpartisipasi pada acara pelepasan ekspor ini mengekspor produk kertas dan rayon dengan nilai sebesar 24,48 juta dollar AS atau 347,16 miliar rupiah untuk tujuan Cina, Turki, Pakistan dan Bangladesh.
 

PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) – Presiden RI Ir Joko Widodo melepas ekspor produk Indonesia ke pasar global secara serentak di Indonesia. Kegiatan bertajuk “Pelepasan Ekspor ke Pasar Global” ini terpusat di Lamongan, Jawa Timur, dan dikoordinasikan langsung oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. 

Kegiatan pelepasan ekspor ini diikuti 133 pelaku usaha, baik skala besar maupun skala kecil dan menengah (UKM) yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia. Total nilai ekspor kegiatan tersebut pada bulan Desember 2020 mencapai 1,64 miliar dolar AS atau setara dengan 23,75 triliun rupiah. Kegiatn tersebut dilakukan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12/2020).

- Advertisement -

Dalam sambutannya, Kepala Negara menegaskan salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah dengan meningkatkan nilai ekspor. Peningkatan tersebut bukan hanya bertujuan membantu pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan.

"Memang, di situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu saat ini berdampak pada pasar ekspor yang juga pasti menurun. Namun, kita tidak boleh menyerah, kita harus melihat dengan lebih jeli peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini sedang mengalami pandemi," ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  BRI Peduli, Berbagi Bahagia Bersama

Presiden mengingatkan, satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor Indonesia harus rutin dicermati dan dicarikan solusinya. Regulasi yang rumit serta prosedur birokrasi yang menghambat juga harus segera dipangkas.

Mendag Agus Suparmanto menjelaskan pelepasan ekspor serentak ini merupakan upaya peningkatan ekspor nonmigas sekaligus memotivasi pelaku usaha agar tetap meningkatkan ekspor. Kegiatan ini juga menjadi langkah percepatan ekspor non-migas di masa pandemi, termasuk pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021.

"Acara ini sekaligus menandai momentum ekspor produk Indonesia di bulan Desember. Pelepasan ekspor ini menjadi perhatian tersendiri karena terdapat sejumlah pelaku usaha yang mencatatkan ekspor perdana serta sejumlah pelaku usaha lainnya yang berhasil mendiversifikasi produk ekspor mereka," jelasnya.

Baca Juga:  Poktan MPA Buatan 1 Siak Terima Bantuan Bebek Petelur

Sementara negara tujuan ekspor hampir mencakup seluruh belahan dunia seperti Asia Pasifik antara lain Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Republik Rakyat Cina, Singapura, Hongkong, Qatar, Arab Saudi, negara-negara Benua Eropa, negara-negara ASEAN, India, dan Bangladesh.

Secara  kumulatif,  neraca  perdagangan  Indonesia pada Januari-Oktober 2020 mencatatkan surplus  17,07 miliar dollar AS. Surplus  tersebut merupakan surplus tertinggi kedua dalam satu dekade terakhir, mendekati nilai surplus pada 2010  yang  mencapai  22,12 miliar dollar AS.

Pelepasan Ekspor di Provinsi Riau

Khusus Provinsi Riau, kegiatan pelepasan ekspor dilakukan di kawasan PT RAPP di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. PT RAPP (APRIL Group) dan PT Asia Pacific Rayon (APR) yang ikut berpartisipasi pada acara pelepasan ekspor ini mengekspor produk kertas dan rayon dengan nilai sebesar 24,48 juta dollar AS atau 347,16 miliar rupiah untuk tujuan Cina, Turki, Pakistan dan Bangladesh.
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari