Jumat, 22 November 2024

Pedagang STC Keluhkan Sepi Pembeli

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Usai beberapa bulan menempati kios baru di Plaza Sukaramai Trade Centre (STC), ribuan pedagang yang ada di pasar modrent tersebut masih mengeluhkan sepinya pembeli. Apalagi jelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Omzet mereka masih sangat turun drastis dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu.

Pantauan Riau Pos, Jumat (4/12), tampak sejumlah kios di STC kosong dan hanya terpasang tulisan dikontrakkan. Sementara sebagian pedagang pakaian, kosmetik hingga perhiasan masih mencoba bertahan dengan berjualan offline.

- Advertisement -

Aisyah, salah seorang pedagang tas di lantai basemant mengaku, selama berjualan di dalam STC dan di masa pendemi Covid-19, dirinya hanya bisa menjual kurang dari 15 tas setiap harinya. Jumlah ini jauh berkurang jika dibandingkan saat ia belum masuk ke dalam STC.

Baca Juga:  Beli Pikap Suzuki, Dapat Sepeda Motor

"Sudah kami jual murah masih juga pembeli nggak banyak yang belanja. Padahal di sini sudah lumayan enak suasananya, pembeli tidak harus kepanasan seperti dulu. Ini mungkin karena Covid-19 makanya orang malas mau belanja kebutuhan sekunder," ucapnya.

Ia berharap, semoga pandemi ini cepat berakhir dan pengelola bisa memberikan solusi agar para pedagang yang berjualan dikawasan tersebut dapat kembali bangkit dan ramai pembeli.

- Advertisement -

Sementara itu, hal yang sama juga diutarakan oleh Melda salah seorang pedagang pakaian di area depan STC. Menurutnya, selama pandemi Covid-19, pendapatannya selama berjualam offline semakin merosot tajam. Bahkan, hanya untuk mencari pemasukan sebesar Rp3 juta saja sudah sulit.

Baca Juga:  Wajah Baru Direksi BNI, Direktur Keuangan Kalangan Milinial

"Sepi masih. Untuk cari pemasukan sebesar itu saja kami sudah susah, makanya biar bisa ada pemasukan kami sekarang tidak banyak jual obral produknya," tuturnya.

Dikatakan Melda lagi, sebagai langkah mengimbangi sepinya pembeli di STC dirinya mencoba berjual secara daring agar dapat munutupi kerugian dari berjualan offline.

"Iya jualan online juga kita sekarang. Kalau tidak diimbangi dengan begitu mau makan apa kita. Ini saja kita harus menyediakan kendaraan untuk mengantar barang itu. Karena zaman sekarang ini orang lebih suka bayar dari rumah," jelasnya.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Usai beberapa bulan menempati kios baru di Plaza Sukaramai Trade Centre (STC), ribuan pedagang yang ada di pasar modrent tersebut masih mengeluhkan sepinya pembeli. Apalagi jelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Omzet mereka masih sangat turun drastis dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu.

Pantauan Riau Pos, Jumat (4/12), tampak sejumlah kios di STC kosong dan hanya terpasang tulisan dikontrakkan. Sementara sebagian pedagang pakaian, kosmetik hingga perhiasan masih mencoba bertahan dengan berjualan offline.

- Advertisement -

Aisyah, salah seorang pedagang tas di lantai basemant mengaku, selama berjualan di dalam STC dan di masa pendemi Covid-19, dirinya hanya bisa menjual kurang dari 15 tas setiap harinya. Jumlah ini jauh berkurang jika dibandingkan saat ia belum masuk ke dalam STC.

Baca Juga:  Raja Pialang di Indonesia, 200.000 Pemesanan IPO GOTO Melalui IPOT

"Sudah kami jual murah masih juga pembeli nggak banyak yang belanja. Padahal di sini sudah lumayan enak suasananya, pembeli tidak harus kepanasan seperti dulu. Ini mungkin karena Covid-19 makanya orang malas mau belanja kebutuhan sekunder," ucapnya.

- Advertisement -

Ia berharap, semoga pandemi ini cepat berakhir dan pengelola bisa memberikan solusi agar para pedagang yang berjualan dikawasan tersebut dapat kembali bangkit dan ramai pembeli.

Sementara itu, hal yang sama juga diutarakan oleh Melda salah seorang pedagang pakaian di area depan STC. Menurutnya, selama pandemi Covid-19, pendapatannya selama berjualam offline semakin merosot tajam. Bahkan, hanya untuk mencari pemasukan sebesar Rp3 juta saja sudah sulit.

Baca Juga:  Di Medan, XL Axiata Gelar Sentra Vaksinasi dan Pengenalan Jaringan 5G

"Sepi masih. Untuk cari pemasukan sebesar itu saja kami sudah susah, makanya biar bisa ada pemasukan kami sekarang tidak banyak jual obral produknya," tuturnya.

Dikatakan Melda lagi, sebagai langkah mengimbangi sepinya pembeli di STC dirinya mencoba berjual secara daring agar dapat munutupi kerugian dari berjualan offline.

"Iya jualan online juga kita sekarang. Kalau tidak diimbangi dengan begitu mau makan apa kita. Ini saja kita harus menyediakan kendaraan untuk mengantar barang itu. Karena zaman sekarang ini orang lebih suka bayar dari rumah," jelasnya.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari