PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, nilai impor Riau berdasarkan harga cost insurance and freight (CIF) pada Juni 2020 mencapai 100.93 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 38,24 persen dibanding nilai impor Mei 2020 yang mencapai 163.43 juta dolar AS. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor nonmigas sebesar 44,08 persen, meskipun impor migas mengalami kenaikan sebesar 299,74 persen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Riau Misfaruddin dalam berita resmi statistik (BRS) yang dilakukan secara virtual, Senin (3/8). Ia juga memaparkan, selama Januari-Juni 2020, nilai impor Riau mencapai 733.40 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 7,80 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang besarnya 795.47 juta dolar AS. "Penurunan impor ini disebabkan oleh turunnya impor migas dan impor nonmigas masing-masing sebesar 5,88 persen dan sebesar 8,00 persen," katanya.
Misfaruddin menjelaskan, penurunan impor nonmigas Juni 2020 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada lima golongan barang, yang terbesar antara lain mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 49.54 juta dolar AS, pupuk sebesar 16.78 juta dolar AS, dan mesin/peralatan listrik sebesar 9.65 juta dolar AS. Sedangkan kenaikan impor nonmigas terjadi pada lima golongan barang, yang terbesar yaitu bahan kimia anorganik sebesar 1.80 juta dolar AS, bubur kayu (pulp) sebesar 1.71 juta dolar AS, dan benda-benda dari besi dan baja sebesar 0.95 juta dolar AS.
Sementara itu, impor nonmigas selama Januari-Juni 2020 didominasi oleh mesin-mesin/pesawat mekanik 199.82 juta dolar AS (30,08 persen), kemudian pupuk sebesar 134.18 juta dolar AS (20,20 persen), bubur kayu (pulp) 50.32 juta dolar AS (7,57 persen), serta bahan kimia anorganik 35.04 juta dolar AS (5,27 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 63,12 persen.
"Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama nonmigas (HS 2 digit) pada periode Januari-Juni 2020 memberikan kontribusi sebesar 83,91 persen terhadap total impor nonmigas Riau. Sementara itu, kontribusi impor nonmigas di luar 10 golongan barang utama sebesar 16,09 persen. Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari-Juni 2020 mengalami penurunan sebesar 7,35 persen terhadap periode yang sama tahun 2019," jelas Misfaruddin.
Dikatakan Misfaruddin, pada periode Januari-Juni 2020 impor nonmigas Riau terutama berasal dari Cina mencapai angka terbesar yaitu 109.86 juta dolar (16,54 persen), Kanada 95.97 juta dolar AS (14,44 persen), Malaysia 56.19 juta dolar AS (8,46 persen), dan Perancis 47.64 juta dolar AS (7,17 persen), dengan kontribusi keempatnya mencapai 46,61 persen terhadap keseluruhan impor nonmigas.
Dari 10 negara utama pemasok barang impor nonmigas ke Riau pada Juni 2020, sebanyak tujuh negara mengalami penurunan, dan 3 negara mengalami kenaikan. Penurunan impor terbesar terjadi dari Negara Perancis 27.26 juta dolar AS, Swedia 15.71 juta dolar AS, dan Kanada 9.93 juta dolar AS. Sedangkan kenaikan impor terjadi dari Negara Finlandia 3.15 juta dolar AS, Singapura 1.48 juta dolar AS, dan Malaysia sebesar 1.45 juta dolar AS.
"Dilihat dari perkembangan impor nonmigas dari 10 negara utama selama periode Januari-Juni 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019, naik sebesar 4,48 persen," ungkap Misfaruddin.(anf)