Maret, Inflasi Riau Capai 0,9 Persen

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Maret 2022 di Riau terjadi inflasi sebesar 0,90 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,81 pada Februari 2022 menjadi 108,78 pada Maret 2022.

Kepala BPS Riau Misfaruddin mengungkapkan, tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,87 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,22 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya delapan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,25 persen. Diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,70 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66 persen.

- Advertisement -

Kemudian ke­lompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok transportasi masing-masing sebesar 0,28 persen. Ke­lompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,15 persen. 

"Di sisi lain dua kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,55 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya,” katanya, Senin (4/4).

- Advertisement -

Misfaruddin menuturkan, beberapa komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Maret 2022, antara lain cabai merah, emas perhiasan, daging ayam ras, bawang merah, jengkol, ikan serai, sewa rumah, ikan tongkol, kentang, dan ben­sin.

"Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, minyak goreng, telepon seluler, beras, cabai rawit, angkutan udara, kacang panjang, gypsum, buncis, laptop dan bayam,” ungkapnya.

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 1,35 persen, diikuti oleh Kota Tanjung  Pandan sebesar 1,29 persen, Kota Bukittinggi dan Kota Tembilahan masing-masing sebesar 1,18 persen.

"Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatwra, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut Tembilahan urutan ke-4, Pekanbaru urutan ke-9, dan Dumai urutan ke-20," tuturnya.(anf)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Maret 2022 di Riau terjadi inflasi sebesar 0,90 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,81 pada Februari 2022 menjadi 108,78 pada Maret 2022.

Kepala BPS Riau Misfaruddin mengungkapkan, tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,87 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,22 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya delapan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,25 persen. Diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,70 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66 persen.

Kemudian ke­lompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok transportasi masing-masing sebesar 0,28 persen. Ke­lompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,15 persen. 

"Di sisi lain dua kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,55 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya,” katanya, Senin (4/4).

Misfaruddin menuturkan, beberapa komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Maret 2022, antara lain cabai merah, emas perhiasan, daging ayam ras, bawang merah, jengkol, ikan serai, sewa rumah, ikan tongkol, kentang, dan ben­sin.

"Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, minyak goreng, telepon seluler, beras, cabai rawit, angkutan udara, kacang panjang, gypsum, buncis, laptop dan bayam,” ungkapnya.

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 1,35 persen, diikuti oleh Kota Tanjung  Pandan sebesar 1,29 persen, Kota Bukittinggi dan Kota Tembilahan masing-masing sebesar 1,18 persen.

"Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatwra, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut Tembilahan urutan ke-4, Pekanbaru urutan ke-9, dan Dumai urutan ke-20," tuturnya.(anf)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya